Al-Qur'an adalah kitab suci bagi umat Islam. Sebagai muslim, kita dianjurkan untuk senantiasa memperhatikan adab-adab dalam membacanya demi mengagungkan firman Allah SWT.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul, terutama di kalangan muslimah adalah mengenai kebolehan membaca Al-Qur'an tanpa mengenakan jilbab.
Terkadang, ada situasi di mana seorang muslimah tidak siap untuk langsung memakai jilbab sebelum membaca Al-Qur'an, atau ada halangan tertentu yang menyulitkannya. Lantas, bagaimana sebenarnya hukumnya menurut syariat?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hukum Membaca Al-Qur'an Tanpa Jilbab
Mengenai permasalahan ini, para ulama memberikan pernyataan yang cukup jelas. Dr. Nur Ali Salman, anggota Lembaga Fatwa Mesir, menegaskan boleh membaca Al-Qur'an tanpa memakai jilbab. Menurutnya, penggunaan jilbab bukanlah salah satu syarat wajib dalam membaca Al-Qur'an.
Beliau menambahkan bahwa yang terpenting adalah kesiapan untuk melakukan sujud tilawah (sujud tajwid) jika menemukan ayat-ayat sujud. Penjelasan ini dilansir dari laman General Iftaa' Department, The Hashemite Kingdom of Jordan.
Pendapat serupa tentang kebolehan membaca Al-Qur'an tanpa mengenakan jilbab turut disampaikan ulama-ulama kontemporer dari Arab Saudi, salah satunya Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Ulama Indonesia, seperti Buya Yahya, juga menyatakan boleh-boleh saja.
"Anda wajib menutup aurat wahai wanita yang salihah adalah di saat di hadapan kaum laki-laki yang orang lain ajnabi. Tidak boleh buka kepala Anda. Adapun di saat Anda membaca Al-Qur'an boleh Anda buka kepala, cuman adabnya, tata kramanya adalah Anda menutup aurat," jelas Buya Yahya dalam YouTube Al-Bahjah TV seperti dikutip, Kamis (24/7/2025).
detikHikmah telah mendapat izin dari tim media Buya Yahya untuk mengutip tayangan dalam channel tersebut.
Dari beberapa pandangan ulama di atas, diketahui membaca Al-Qur'an tanpa mengenakan jilbab adalah boleh dan tidak mengapa.
Adab dalam Membaca Al-Qur'an
Meskipun penggunaan jilbab tidak menjadi syarat wajib saat membaca Al-Qur'an, ada beberapa adab utama lain yang sangat ditekankan dalam Islam, di antaranya:
1. Bersuci (Berwudhu)
Buya Yahya menekankan pentingnya bersuci sebelum menyentuh mushaf Al-Qur'an. Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Waqi'ah ayat 79:
ΩΩΩΨ§ ΩΩΩ ΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ·ΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩΩΫ
Artinya: "Tidak ada yang menyentuhnya, kecuali para hamba (Allah) yang disucikan."
 
Meskipun ayat ini lebih merujuk pada Al-Qur'an di Lauhul Mahfuzh, namun secara umum ulama sepakat bahwa lebih utama bagi seorang muslim untuk berwudhu sebelum memegang mushaf Al-Qur'an.
2. Membaca Secara Tartil
Imam Jaluddin al-Suyuthi dalam buku Al-Itqan fi Ulumil Qur'an, menyebutkan adab penting lainnya, yaitu membaca Al-Qur'an secara tartil (pelan, jelas, dan sesuai kaidah tajwid). Allah SWT berfirman dalam surah Al-Muzzammil ayat 4:
ΩΩΨ±ΩΨͺΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ±ΩΨ§Ω°ΩΩ ΨͺΩΨ±ΩΨͺΩΩΩΩΩΨ§Ϋ ...
Artinya: "... Dan bacalah Al-Qur'an dengan benar-benar tartil."
Dalam Shahih al-Bukhari, Anas RA pernah ditanya tentang bacaan Rasulullah SAW, dan ia menjawab,
"Bacaannya adalah panjang. Beliau membaca Bismillahirrahmanirrahim. Beliau membaca panjang pada Allah, ar-Rahman, dan ar-Rahiim." Ini menunjukkan pentingnya menunaikan hak setiap huruf dan mad.
3. Membaca Ta'awudz
Sebelum membaca Al-Qur'an, dianjurkan untuk memulai dengan ta'awudz, yaitu permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk. Anjuran ini tertulis jelas dalam Al-Qur'an surah An-Nahl ayat 98:
ΩΩΨ₯ΩΨ°ΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΨ£ΩΨͺΩ Ω±ΩΩΩΩΨ±ΩΨ‘ΩΨ§ΩΩ ΩΩΩ±Ψ³ΩΨͺΩΨΉΩΨ°Ω Ψ¨ΩΩ±ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ω±ΩΨ΄ΩΩΩΩΨ·ΩΩ°ΩΩ Ω±ΩΨ±ΩΩΨ¬ΩΩΩ Ω
Artinya: "Apabila kamu membaca Al-Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
  
  
                 
                 
                 
                 
				 
				 
                 
				 
                 
                
Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB