Surah Al-Ahzab Ayat 59, Perintah Berjilbab bagi Perempuan

Surah Al-Ahzab Ayat 59, Perintah Berjilbab bagi Perempuan

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Jumat, 29 Nov 2024 17:45 WIB
Ilustrasi pakai hijab
Ilustrasi hijab (Foto: Getty Images/iStockphoto/coffeekai)
Jakarta -

Surah Al-Ahzab ayat 59 berisi perintah Allah SWT kepada kaum perempuan agar menutup aurat mereka dengan mengenakan jilbab. Surah Al-Ahzab adalah surah ke-33 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 73 ayat.

Turunnya perintah dalam surah Al-Ahzab ayat 59 ini adalah sebagai tanda untuk kaum perempuan bahwa mereka adalah perempuan-perempuan terhormat. Imam Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul-nya terjemahan Andi Muhammad Syahril, mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, dari Aisyah, ia mengatakan, bahwa sebelum turun ayat ini, Saudah (istri Rasulullah) keluar rumah untuk sesuatu keperluan. Ia seorang wanita yang badannya tinggi besar sehingga mudah dikenali orang. Pada waktu itu Umar melihatnya seraya berkata, "Hai Saudah. Demi Allah, bagaimanapun kami akan dapat mengenalimu. Karenanya cobalah pikir, mengapa engkau keluar?"

Dengan tergesa-gesa Saudah pun pulang, sementara itu Rasulullah SAW berada di rumah Aisyah sedang memegang tulang (saat beliau makan). Ketika masuk Saudah berkata, "Ya Rasulullah, aku keluar untuk suatu keperluan dan Umar menegurku (karena ia masih mengenaliku)." Karena peristiwa tersebut turunlah surah Al-Ahzab ayat 59 ini kepada Rasulullah SAW pada saat tulang itu masih di tangan beliau. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mengizinkan engkau keluar rumah untuk suatu keperluan" (HR. Al-Bukhari)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Surah Al-Ahzab Ayat 59: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut bacaan surah Al-Ahzab ayat 59 dan tafsir lengkapnya.

ΩŠΩ°Ω“Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ‘Ω قُلْ Ω„Ω‘ΩΨ§ΩŽΨ²Ω’ΩˆΩŽΨ§Ψ¬ΩΩƒΩŽ ΩˆΩŽΨ¨ΩŽΩ†Ω°ΨͺΩΩƒΩŽ ΩˆΩŽΩ†ΩΨ³ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘Ω Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ€Ω’Ω…ΩΩ†ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΩŠΩΨ―Ω’Ω†ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡ΩΩ†Ω‘ΩŽ مِنْ Ψ¬ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ψ¨ΩΩŠΩ’Ψ¨ΩΩ‡ΩΩ†Ω‘ΩŽΫ— Ψ°Ω°Ω„ΩΩƒΩŽ Ψ§ΩŽΨ―Ω’Ω†Ω°Ω‰Ω“ Ψ§ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩ‘ΩΨΉΩ’Ψ±ΩŽΩΩ’Ω†ΩŽ ΩΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΩŠΩΨ€Ω’Ψ°ΩŽΩŠΩ’Ω†ΩŽΫ— ΩˆΩŽΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ اللّٰهُ ΨΊΩŽΩΩΩˆΩ’Ψ±Ω‹Ψ§ Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ’Ω…Ω‹Ψ§

ADVERTISEMENT

Arab Latin: Yā ayyuhan-nabiyyu qul li'azwājika wa banātika wa nisā'il-mu'minΔ«na yudnΔ«na 'alaihinna min jalābΔ«bihinn(a), żālika adnā ay yu'rafna falā yu'ΕΌain(a), wa kānallāhu gafΕ«rar raαΈ₯Δ«mā(n).

Artinya: "Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 59

Mengutip Tafsir Ibnu Katsir terjemahan M. Abdul Ghoffar, dalam surah Al-Ahzab ayat 59 ini Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW agar beliau menyuruh wanita, terutama istri dan anak perempuan beliau, untuk mengenakan jilbab. Perintah ini bertujuan agar mereka terlihat berbeda dari wanita pada masa Jahiliah dan wanita budak.

Jilbab adalah kain penutup yang digunakan di atas kerudung, seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Mas'ud, Ubaidah, Gatadah, al-Hasan al-Bashri, Sa'id bin Jubair, Ibrahim an-Nakha'i, Atha' al-Khurasani, dan lain-lain. Jilbab ini mirip dengan izar (kain) yang dikenal dan dipakai saat ini. Al-Jauhari juga mengatakan bahwa, "Jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh."

Buya Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar mengutip pendapat dari Sufyan Tsauri yang menjelaskan bahwa perintah untuk istri-istri Nabi Muhammad SAW, anak-anak perempuan beliau, dan wanita-wanita beriman mengenakan jilbab di luar pakaian biasa ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka adalah wanita-wanita terhormat dan merdeka. Dengan mengenakan jilbab, mereka dapat dibedakan dari budak, dayang, atau perempuan yang tidak terhormat, atau yang disebut juga pelacur.

As-Suddi menceritakan mengenai sebelum diturunkannya ayat ini, "Dahulu orang-orang fasik penduduk Madinah keluar di waktu malam di saat kegelapan malam merasuk jalan-jalan Madinah. Lalu mereka mencari wanita-wanita. Dahulu rumah-rumah penduduk Madinah sangat sempit. Jika waktu malam tiba, wanita-wanita itu keluar ke jalan-jalan untuk menunaikan hajat mereka. Lalu orang-orang fasik itu mencari-cari mereka. Jika mereka melihat wanita-wanita memakai jilbab, mereka berkata: "Ini wanita merdeka, tahanlah diri dari mereka." Dan jika mereka melihat wanita tidak memakai jilbab, mereka berkata: "Ini adalah budak wanita." Maka mereka menggodanya.

Di akhir ayat ini, Tafsir Kementerian Agama RI menyebutkan bahwa bagi mereka yang dulu kurang hati-hati dalam menutupi aurat dan kemudian memperbaikinya, maka Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Karena perbuatan yang menyakiti sering kali dilakukan oleh orang-orang munafik, maka dalam ayat ini Allah SWT mengancam mereka dengan ancaman yang sangat keras.




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads