Jasad Nabi Muhammad Pernah Mau Dicuri Berulang Kali

Jasad Nabi Muhammad Pernah Mau Dicuri Berulang Kali

Kristina - detikHikmah
Minggu, 21 Sep 2025 06:01 WIB
A majestic view of the green dome and the minarets of the Prophets Mosque, al-Masjid an-Nabawi, in the province of al-Madinah al-Munawwarah.
Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi yang ditandai dengan kubah hijau. Foto: Getty Images/Mawaddah Fauziah
Jakarta -
Nabi Muhammad SAW meninggal dan dimakamkan di Madinah, tepatnya di kompleks Masjid Nabawi. Ada cerita, jasad beliau pernah mau dicuri oleh orang-orang yang membencinya.

Upaya pencurian jasad Nabi Muhammad SAW terjadi berulang kali. Menurut cerita dalam buku Jalan Damai Rasulullah karya Fuad Abdurahman, pernah waktu itu orang-orang zindiq usul kepada salah seorang penguasa Mesir, Hakim al-Ubaidi, agar memindahkan jasad Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya ke Mesir.

"Jika hal ini terlaksana, maka seluruh orang di dunia akan berkunjung ke Mesir!" rayu mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Hakim kemudian mengutus Abu al-Futuh ke Madinah untuk menggali makam Nabi Muhammad SAW. Rencana jahat itu diketahui penduduk Madinah hingga membuat mereka meradang. Abu Al-Futuh dan pasukannya sempat akan dibunuh, tetapi Allah SWT lebih dulu memberi peringatan berupa angin kencang yang mengguncang bumi.

Abu al-Futuh yang menyaksikan kejadian mengerikan itu kemudian ketakutan. Ia pun mengurungkan niatnya.

ADVERTISEMENT

Ambisi Al-Hakim ternyata tak berhenti di Abu al-Futuh. Ia diam-diam mengutus beberapa orang untuk mencoba membongkar makam Nabi Muhammad SAW. Para utusan itu tinggal di sebuah rumah dekat makam Rasulullah SAW. Mereka membuat terowongan menuju makam sang nabi.

Belum juga terlaksana, penduduk Madinah atas petunjuk Allah SWT mengetahui niat jahat itu. Alhasil orang-orang Al-Hakim digiring dan dihukum mati.

Upaya pencurian jasad Nabi Muhammad SAW juga terjadi pada masa kekuasaan Sultan Nuruddin Asy-Syahid (557 H), seorang pemimpin yang dikenal adil. Kali ini dilakukan oleh orang Nasrani yang mengira akan aman. Namun, hal itu gagal.

Suatu malam, Sultan Nuruddin salat tahajud dan wirid lalu tidur. Dia bermimpi didatangi Rasulullah SAW yang menunjuk dua orang laki-laki seraya berkata, "Selamatkan aku dari dua orang ini!"

Begitu bangun, Sultan Nuruddin kaget dan ketakutan. Dia berwudhu dan mencoba tidur lagi. Namun, ia kembali memimpikan hal yang sama, sampai terjadi tiga kali.

Esok harinya, Sultan Nuruddin memutuskan ke Madinah, setelah mendapat saran dari salah satu menterinya. Sang sultan juga membawa harta banyak untuk disedekahkan kepada penduduk Madinah.

Di Madinah, Sultan Nuruddin ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, mengumpulkan penduduk Madinah untuk memberi sedekah sembari memperhatikan barangkali ia bisa menemukan orang yang ditunjuk Nabi Muhammad SAW dalam mimpinya.

Semua penduduk Madinah telah mengambil bagiannya. Namun, tak ada dari mereka yang mirip dengan orang yang dicari Sultan Nuruddin. Ia kemudian bertanya kepada penduduk Madinah barangkali ada di antara mereka yang terlewat.

Penduduk Madinah kemudian teringat ada dua orang kaya yang mengaku berasal dari Maroko. Orang itu kemudian dihadirkan ke hadapan Sultan Nuruddin dan benar saja persis seperti yang ada dalam mimpinya.

Singkat cerita, dua orang Maroko itu mengaku sebagai utusan orang Nasrani dan berpakaian haji model Maroko. Setiap malam, mereka menggali tanah kuburan Nabi Muhammad SAW. Hingga akhirnya mereka ditangkap dan mengakui perbuatannya di hadapan Sultan Nuruddin. Keduanya langsung dihukum mati.

Percobaan pencurian jasad Nabi Muhammad SAW juga pernah dilakukan sekelompok orang dari Halab. Namun, belum juga sampai mimbar, mereka ditelan bumi hingga tak tersisa satu pun darinya.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads