Upaya pencurian jasad Nabi Muhammad SAW terjadi berulang kali. Menurut cerita dalam buku Jalan Damai Rasulullah karya Fuad Abdurahman, pernah waktu itu orang-orang zindiq usul kepada salah seorang penguasa Mesir, Hakim al-Ubaidi, agar memindahkan jasad Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya ke Mesir.
"Jika hal ini terlaksana, maka seluruh orang di dunia akan berkunjung ke Mesir!" rayu mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Hakim kemudian mengutus Abu al-Futuh ke Madinah untuk menggali makam Nabi Muhammad SAW. Rencana jahat itu diketahui penduduk Madinah hingga membuat mereka meradang. Abu Al-Futuh dan pasukannya sempat akan dibunuh, tetapi Allah SWT lebih dulu memberi peringatan berupa angin kencang yang mengguncang bumi.
Abu al-Futuh yang menyaksikan kejadian mengerikan itu kemudian ketakutan. Ia pun mengurungkan niatnya.
Ambisi Al-Hakim ternyata tak berhenti di Abu al-Futuh. Ia diam-diam mengutus beberapa orang untuk mencoba membongkar makam Nabi Muhammad SAW. Para utusan itu tinggal di sebuah rumah dekat makam Rasulullah SAW. Mereka membuat terowongan menuju makam sang nabi.
Belum juga terlaksana, penduduk Madinah atas petunjuk Allah SWT mengetahui niat jahat itu. Alhasil orang-orang Al-Hakim digiring dan dihukum mati.
Upaya pencurian jasad Nabi Muhammad SAW juga terjadi pada masa kekuasaan Sultan Nuruddin Asy-Syahid (557 H), seorang pemimpin yang dikenal adil. Kali ini dilakukan oleh orang Nasrani yang mengira akan aman. Namun, hal itu gagal.
Suatu malam, Sultan Nuruddin salat tahajud dan wirid lalu tidur. Dia bermimpi didatangi Rasulullah SAW yang menunjuk dua orang laki-laki seraya berkata, "Selamatkan aku dari dua orang ini!"
Begitu bangun, Sultan Nuruddin kaget dan ketakutan. Dia berwudhu dan mencoba tidur lagi. Namun, ia kembali memimpikan hal yang sama, sampai terjadi tiga kali.
Esok harinya, Sultan Nuruddin memutuskan ke Madinah, setelah mendapat saran dari salah satu menterinya. Sang sultan juga membawa harta banyak untuk disedekahkan kepada penduduk Madinah.
Di Madinah, Sultan Nuruddin ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, mengumpulkan penduduk Madinah untuk memberi sedekah sembari memperhatikan barangkali ia bisa menemukan orang yang ditunjuk Nabi Muhammad SAW dalam mimpinya.
Semua penduduk Madinah telah mengambil bagiannya. Namun, tak ada dari mereka yang mirip dengan orang yang dicari Sultan Nuruddin. Ia kemudian bertanya kepada penduduk Madinah barangkali ada di antara mereka yang terlewat.
Penduduk Madinah kemudian teringat ada dua orang kaya yang mengaku berasal dari Maroko. Orang itu kemudian dihadirkan ke hadapan Sultan Nuruddin dan benar saja persis seperti yang ada dalam mimpinya.
Singkat cerita, dua orang Maroko itu mengaku sebagai utusan orang Nasrani dan berpakaian haji model Maroko. Setiap malam, mereka menggali tanah kuburan Nabi Muhammad SAW. Hingga akhirnya mereka ditangkap dan mengakui perbuatannya di hadapan Sultan Nuruddin. Keduanya langsung dihukum mati.
Percobaan pencurian jasad Nabi Muhammad SAW juga pernah dilakukan sekelompok orang dari Halab. Namun, belum juga sampai mimbar, mereka ditelan bumi hingga tak tersisa satu pun darinya.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike