Profit Melejit usai Jadikan Allah Mitra Bisnis, Begini Kisah Sholah Athiyah

Profit Melejit usai Jadikan Allah Mitra Bisnis, Begini Kisah Sholah Athiyah

Kristina - detikHikmah
Senin, 30 Jun 2025 16:30 WIB
Business people are using Stock chart innovative technology. Mixed media, digital and online concept.
Ilustrasi profit melejit. Foto: Getty Images/iStockphoto/ker_vii
Jakarta -

Seorang pemuda dari kota kecil di Mesir, Ir. Sholah Athiyah, memiliki ide tak biasa dalam membangun bisnisnya. Berawal dari kesulitan modal, akhirnya ia bisa membangun banyak baitul mal hingga universitas.

Kisah kesuksesan Sholah Athiyah bermula saat ia menyepakati bisnis unggas dan perkebunan bersama teman-temannya. Tak memiliki cukup modal untuk memulai bisnisnya, mereka terpaksa menjual perhiasan istri mereka.

Setelah cukup, mereka berpikir untuk mencari mitra ke-10. Sholah Athiyah lantas mengusulkan Allah SWT sebagai mitra ke-10. Peran Allah SWT di sini sebagai pemelihara dan pelindung serta memberikan keamanan dari segala musibah. Sebesar 10 persen profit akan diberikan kepada Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usulan tersebut disetujui oleh rekan-rekan bisnisnya. Dan tahukah apa yang terjadi selanjutnya? Setelah satu musim, bisnis yang mereka jalankan mendapat profit melampaui target.

Setelah itu, mereka kembali diskusi dan sepakat menambah persentase profit untuk Allah SWT menjadi 20 persen pada musim berikutnya. Profit terus melejit, persentase untuk mitra ke-10 juga ditambah setiap musim berikutnya hingga 50 persen.

ADVERTISEMENT

Pertanyaan yang kemudian muncul, mau dialokasikan untuk apa dana profit mitra ke-10 itu? Sholah Athiyah kemudian mengalokasikannya untuk mendirikan sekolah Islam, mulai dari jenjang dasar sampai menengah atas. Karena profit terus melejit, Sholah Athiyah dan rekan-rekannya sepakat membangun baitul mal.

Mereka kemudian membangun universitas di Tahfanah, kota kecil tempat kelahiran Sholah Athiyah. Universitas inilah yang menjadi asal-usul cabang Universitas Al-Azhar di kota tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, Sholah Athiyah dan rekan bisnisnya juga mendirikan asrama putri dengan 600 kamar dan asrama putra dengan 1.000 kamar. Mereka juga menggratiskan biaya transportasi kereta api menuju Tahfanah.

Baitul mal-baitul mal berikutnya mulai dibangun. Bahkan tak ada kampung yang disinggahi Sholah Athiyah kecuali dibangun baitul mal untuk warga. Dana baitul mal disalurkan untuk fakir miskin dan janda. Termasuk memberikan bantuan peralatan rumah tangga bagi gadis yang akan menikah.

Berbagai bentuk kebaikan terus dilakukan. Hingga akhirnya, Sholah Athiyah dan rekan-rekan bisnisnya sepakat untuk memberikan 100 persen profitnya untuk Allah SWT. Sholah Athiyah yang dulu adalah mitra usaha, kini sepenuhnya menjadi karyawan Allah SWT.

Kisah kesuksesan bisnis Sholah Athiyah yang bermitra dengan Allah SWT ini diceritakan dalam artikel jurnal berjudul Menguak Entrepreneurship Perspektif Qur'an: Karakter Tokoh Pengusaha Muslim Mesir susunan Rimi Gusliana Mais dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta. Penulis menyadur cerita dari ahli wakaf ternama di Mesir, Syekh DR Mustafa Dasuki Kasbah, dari Universitas Al-Azhar.

Sholah Athiyah dipanggil Allah SWT pada 11 Januari 2016. Kabar wafatnya menggemparkan Kota Kairo. Untuk menghormati jasanya, masyarakat berbondong-bondong mengantarkan ke pemakaman. Diperkirakan lebih dari setengah juta orang mengiringi jenazahnya.




(kri/lus)

Hide Ads