Inilah Warisan Ali Banat: Hidup Kaya, Wafat Penuh Kebaikan

Inilah Warisan Ali Banat: Hidup Kaya, Wafat Penuh Kebaikan

Kristina - detikHikmah
Senin, 30 Jun 2025 10:00 WIB
Ali Banat Miliarder Islam dari Australia
Ali Banat miliarder Islam dari Australia. Foto: dok. MATW Project
Jakarta -

Ali Banat bukan seorang ulama atau tokoh terkenal tetapi perjalanan hidupnya menjadi inspirasi dalam kebaikan. Tak ada yang tersisa setelah kematiannya kecuali amal sedekah untuk orang-orang miskin di Afrika.

Ali Banat adalah pengusaha muda sukses asal Sydney, Australia. Sebagai pebisnis, ia memiliki banyak koleksi barang-barang mewah. Mobil sport seharga miliaran, baju, jam tangan, sepatu, dan barang-barang branded lainnya bak menjadi hal biasa baginya.

Arah hidupnya berubah tatkala ia terkena kanker dan hanya punya waktu tujuh bulan untuk hidup, menurut vonis dokter. Dari situlah, ia mulai menyadari besarnya karunia Allah SWT kepadanya selama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya diberi karunia oleh Allah, Alhamdulillah, dengan kanker yang ada di seluruh tubuh saya," ujar Ali Banat dalam sebuah wawancara Living Muslim yang diunggah di Facebook pada November 2015 lalu, dilansir Australia Plus ABC.

"Sebuah karunia karena Allah memberikan kesempatan bagi saya untuk berubah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hal itu membawa Ali Banat pada satu keputusan untuk melepaskan semua harta tak terkecuali koleksi mewahnya. Ia tak ingin meninggalkan satu pun harta benda setelah kematiannya.

"Begitu tahu saya terkena kanker, saya melepas koleksi mobil, jam tangan, bahkan pakaian. Saya bawa semua pakaian saya dan saya serahkan ke orang-orang yang memerlukan ketika saya bepergian ke luar negeri," kata Ali Banat dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari BBC.

"Saya ingin meninggalkan dunia tanpa satu pun harta benda," katanya.

Ali Banat sudah tak punya keinginan mengejar dunia. Baginya, harta tak lagi berguna bagi orang yang divonis mati dalam beberapa bulan mendatang. Ia bahkan mengaku ingin segera bertemu dengan Tuhan.

Pada waktu-waktu terakhirnya, Ali Banat pergi ke Afrika. Mendirikan yayasan sosial untuk membangun masjid, madrasah, dan membantu para janda serta anak yatim piatu di benua tersebut.

"Bagi saya lebih utama membuat seorang anak di Afrika tersenyum bahagia daripada memiliki mobil mewah seharga miliaran," katanya.

Yayasan sosialnya menggalang dana melebihi target. Uang tersebut digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan dan membantu orang-orang miskin di benua Afrika.

Ali Banat menghembuskan napas terakhir pada 29 Mei 2018. Ia mewariskan seluruh hartanya untuk orang-orang membutuhkan.




(kri/dvs)

Hide Ads