Kisah mengenai Nabi Yunus AS termaktub dalam Al-Qur'an. Ia dianugerahi mukjizat keselamatan setelah ditelan oleh ikan paus hidup-hidup.
Menukil dari Qashashul Anbiya oleh Ibnu Katsir terjemahan Umar Mujtahid dkk, Nabi Yunus AS diutus kepada penduduk Nainawi. Alih-alih beriman kepada Allah SWT, penduduk Nainawi justru mendustakan Allah SWT dan berlaku semena-mena. Hal tersebut berlangsung cukup lama sampai akhirnya Yunus AS memutuskan untuk pergi meninggalkan penduduknya dan mengancam mereka dengan azab dari Allah SWT.
Ibnu Mas'ud, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Qatadah dan sejumlah salaf lainnya mengatakan bahwa ketika Nabi Yunus AS pergi meninggalkan kaumnya, rupanya Allah SWT mengilhamkan mereka untuk bertobat dan kembali ke jalan Allah SWT. Kemudian, mereka berteriak kencang memanggil Allah SWT dan berdoa sepenuh hati serta merendahkan diri-Nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Allah SWT lantas melenyapkan azab dari mereka dengan daya, kekuatan, kasih sayang dan rahmat-Nya. Azab yang siap menimpa mereka telah berputar-putar di atas mereka seperti malam yang gelap.
Allah SWT berfirman dalam surat Saba ayat 34,
ΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ§ΩΨ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω Ω ΩΩΩΩ ΩΩΩΨ°ΩΩΩΨ±Ω ΩΨ§ΩΩΩΨ§ ΩΩΨ§ΩΩ Ω ΩΨͺΩΨ±ΩΩΩΩΩΩΩΨ§ΩΫ Ψ§ΩΩΩΩΨ§ Ψ¨ΩΩ ΩΨ§Ω Ψ§ΩΨ±ΩΨ³ΩΩΩΨͺΩΩ Ω Ψ¨ΩΩΩ ΩΩ°ΩΩΨ±ΩΩΩΩΩ ΫΩ£Ω€
Artinya: "Tidaklah Kami utus pemberi peringatan ke suatu negeri, kecuali orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, "Sesungguhnya kami ingkar pada kerasulanmu."
Ketika Nabi Yunus AS pergi dalam keadaan marah atas sikap kaumnya, ia menaiki kapal. Sayangnya, kapal tersebut terombang ambing karena muatan yang berlebih. Bahkan, mereka nyaris tenggelam.
Akhirnya, mereka yang menaiki kapal tersebut bersepakat untuk membuat undian. Orang yang namanya keluar ketika dundi harus dilemparkan dari kapal untuk meringankan muatan.
Saat undian dilakukan, nama Nabi Yunus AS yang muncul. Undian dilakukan selama tiga kali karena penumpang kapal merasa tidak rela jika sang nabi yang harus dibuang ke lautan.
Akibat namanya yang terus muncul meski sudah diundi tiga kali, maka Nabi Yunus AS dilemparkan ke laut. Allah SWT lalu mengirim ikan besar dari lautan hijau dan langsung menelan Yunus AS.
Sang Khalik memerintahkan agar ikan tersebut tidak memakan daging dan tidak mematahkan tulang Nabi Yunus AS. Akhirnya ikan besar itu membawa Yunus AS berkelana.
Menurut pendapat mufassir, ketika Nabi Yunus AS berada di perut ikan ia mengira dirinya sudah mati. Kemudian, dia menggerakkan tubuhnya dan saat itulah ia sadar bahwa dirinya masih hidup.
Nabi Yunus AS lalu tersungkur dan sujud kepada Allah SWT sambil mengucapkan,
"Ya Rabb! Aku membuat suatu masjid untuk-Mu di suatu tempat yang tak seorang pun beribadah kepada-Mu di sana (selain aku)."
Ketika Nabi Yunus AS dibawa oleh ikan berkelana ke dasar lautan yang gelap dan menerjang gelombang. Ia mendengar ikan-ikan di sana bertasbih kepada Allah SWT, begitu pula dengan pasir-pasir lautan.
Sang nabi lalu berdoa dalam keadaan yang sangat gelap. Ia bertasbih, membaca tahlil, tunduk dan bertobat kepada Allah SWT.
Nabi Yunus AS lantas menyadari perbuatannya dan bertaubat kepada Allah sambil membaca doa yang diabadikan pada surat Al Anbiya ayat 87,
ΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΨͺΩ Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩ°ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨͺΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨΈΩΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ
Artinya: "Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
Ada perbedaan pendapat terkait lama waktu Yunus AS berada dalam perut ikan. Dari Asy-Sya'bi dia mengatakan Nabi Yunus AS ditelan paus pada pagi hari dan dimuntahkan pada sore hari.
Sementara itu, Qatadah RA mengatakan Nabi Yunus AS berada dalam perut ikan selama tiga hari. Berbeda dengan Ja'far Ash-Shadiq yang berpendapat Yunus AS berada dalam perut ikan selama tujuh hari.
Adapun, Sa'id bin Abu Hasan dan Abu Malik menyebut Yunus AS berada di perut ikan selama 40 hari. Wallahu a'lam.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah