Umar bin Khattab RA adalah salah satu khalifah terbesar dalam sejarah Islam. Ia dikenal karena kepemimpinannya yang adil.
Selain dikenal adil, Umar bin Khattab RA juga dikenal dengan kebijakan sosialnya yang inovatif. Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh Umar RA adalah subsidi makanan.
Sosok Umar bin Khattab
Dirangkum dari buku Buyutul Mubasysyarina bil Jannah karya Jasim Muhammad Badr yang diterjemahkan Abiseva, Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang agung. Umar bin Khathab RA lahir 13 tahun setelah peristiwa Tahun Gajah (40 tahun sebelum hijrah).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umar bin Khattab RA dikenal sebagai pemuda yang keras dan kuat di antara teman-temannya. Ia juga termasuk kalangan Quraisy yang terpandang pada masa jahiliah.
Umar bin Khattab RA merupakan orang yang kuat dalam kebenaran dan tidak takut pada kecaman orang yang mengecam demi membela kebenaran. Ia juga termasuk sepuluh orang yang dijamin masuk surga dan termasuk kalangan ulama generasi Rasulullah SAW yang terkemuka.
Umar bin Khattab dengan Subsidi Makanannya
Salah satu kisah Umar bin Khattab RA semasa menjadi khalifah adalah menerapkan kebijakan subsidi makanan.
Dirangkum dari buku Kisah-kisah Inspiratif Sahabat Nabi karya Muhammad Nasrulloh, pada suatu malam, Umar bin Khattab RA berjumpa dengan kafilah dagang yang sedang singgah di salah satu tempat di Kota Madinah.
Saat itu, Umar bin Khattab RA melihat Abdurrahman bin Auf RA sedang bersama kafilah dagang tersebut. Umar bin Khattab RA pun berkata kepada Abdurrahman bin Auf RA, "Apakah engkau sedang menemani dan menjaga mereka?"
Abdurrahman bin Auf RA menjawab, "Benar!"
Kemudian Umar bin Khattab RA berkata, "Kalau begitu aku bantu menemanimu terjaga untuk mereka."
Pada pertengahan malam, Umar bin Khattab RA mendengar suara tangisan anak kecil. Kemudian dia mencari sumber suara tangisan tersebut.
Umar bin Khattab RA melihat bahwa anak yang menangis itu sedang bersama ibunya. Ia pun mengingatkan ibu tersebut, "Berbuat baiklah pada buah hatimu."
Suara tangisan anak kecil tersebut kembali terdengar oleh Umar bin Khattab RA. Ia pun kembali memperingatkan ibu tersebut untuk berlaku baik kepada anaknya.
Hingga di penghujung malam, suara tangisan anak kecil itu kembali terdengar oleh Umar bin Khattab RA. Kemudian ia berkata, "Celaka engkau! Sungguh engkau ibu yang buruk! Tidak henti-hentinya aku melihat putramu menangis sejak malam tadi."
Ibu dari anak kecil tersebut berkata, "Wahai tuan, aku sudah berusaha memberinya makan. Namun ia tidak mau." Ibu tersebut tidak sadar jika lawan bicaranya adalah Amirul Mukminin Umar bin Khattab RA.
"Kenapa engkau paksa ia makan?" tanya Umar bin Khattab RA.
Ibu tersebut menjawab, "Karena Umar tidak memberi subsidi makanan kecuali hanya bagi anak yang telah disapih."
Umar bin Khattab RA kembali bertanya, "Berapa usia anakmu?"
"Masih beberapa bulan," jawab ibu tersebut.
Kemudian Umar RA berkata, "Celaka engkau. Jangan tergesa-gesa menyapihnya!"
Umar bin Khattab RA sadar jika kebijakannya memberi subsidi dengan membagikan makanan hanya kepada anak yang telah disapih telah membuat banyak ibu-ibu yang rela mempercepat menyapih anak-anaknya.
Hingga Umar bin Khattab RA pun berkata pada dirinya sendiri, "Buruk sekali engkau Umar RA. Sudah berapa anak yang telah engkau sengsarakan?"
Kemudian Umar bin Khattab RA memberikan kebijakan baru tentang subsidi makanan. Kebijakan tersebut yaitu agar setiap orang tidak tergesa-gesa menyapih anaknya. Selain itu, subsidi makanan kemudian akan diberikan kepada setiap anak yang lahir tanpa menunggu disapih.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza