Kisah Perang Uhud dan Lalainya Pasukan Muslim Akibat Harta Rampasan

Kisah Perang Uhud dan Lalainya Pasukan Muslim Akibat Harta Rampasan

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 28 Jan 2024 05:00 WIB
Ilustrasi Perang Badar
Ilustrasi Perang Uhud (Foto: Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta -

Perang Uhud adalah salah satu peristiwa penting dan bersejarah dalam Islam. Pasalnya, pada pertempuran ini kaum muslimin mengalami kekalahan karena satu hal.

Menurut buku Perang Uhud tulisan Muhammad Ridha, pertempuran tersebut berlangsung pada 15 Syawal 3 Hijriah atau 625 Masehi. Kondisi Makkah saat itu menjadi pusat konflik antara kaum muslimin dan kafir Quraisy.

Perang Uhud sendiri dimulai sebagai konflik bersenjata yang disebabkan oleh dendam terhadap kekalahan kafir Quraisy di Perang Badar. Mereka menyasar Hamzah bin Abdul Muthalib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diceritakan dalam buku Sang Panglima Tak Terkalahkan Khalid Bin Walid oleh Hanatul Ula Maulidya, jumlah pasukan muslim hanya 1.000, sementara tentara kafir Quraisy mencapai 3.000 pasukan. Rincian pasukan muslim terdiri atas gabungan masyarakat Makkah dan Madinah.

Rincian pasukan Quraisy mencakup 200 tentara berkuda, 700 pasukan berkendara unta, dan sisanya pasukan pemanah serta pejalan. Namun, ketika dalam perjalanan menuju Gunung Uhud, Abdullah bin Ubah yang merupakan pemimpin bani terbesar di kaum Quraisy membelot, ia lantas membawa 300 pasukan muslimin.

ADVERTISEMENT

Jadi, sisa prajurit muslimin hanya 700 orang. Meski dalam jumlah yang sedikit, kaum muslimin harus tetap mengalahkan kafir Quraisy. Seperti yang dikatakan sebelumnya, Perang Uhud dijadikan serangan balas dendam secara besar-besaran imbas kekalahan kafir Quraisy di Perang Badar.

Nabi Muhammad SAW menempatkan 50 pasukan pemanah di atas Gunung Uhud untuk melakukan serangan jikalau pasukan berkuda kaum Quraisy menyerbu. Beliau juga berpesan kepada para prajurit muslim agar tidak meninggalkan tempatnya apapun yang terjadi saat perang.

Sementara itu, pasukan kafir Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb. Perang Uhud berlangsung selama 7 hari, pada awal pertempuran perang masih dikuasai oleh pasukan muslimin.

Sayangnya, karena ada kesalahan yang dilakukan oleh pasukan pemanah di atas bukit maka kaum muslimin mengalami kekalahan. Kekalahan itu bermula ketika beberapa dari prajurit muslim berteriak,

"Harta rampasan, harta rampasan... Kita sudah menang! Apalagi yang kita tunggu?"

Teriakan tersebut lantas membuat pasukan pemanah yang berada di atas bukit ikut turun ke bawah untuk mengambil harta rampasan perang. Karena itu pula, komandan pasukan pemanah kaum muslim yaitu Abdullah bin Jubair berkata,

"Apakah kalian lupa pesan Nabi Muhammad kepada kalian?"

Peringatan dari sang komandan tidak digubris. Akibatnya, pasukan pemanah yang turun untuk mengambil harta rampasan itu justru dimanfaatkan oleh prajurit kafir Quraisy untuk menyerang pasukan muslim.

Dikutip dari buku 60 Orang Besar di Sekitar Rasulullah SAW karya Khalis Muhammad Khalid, di medan perang, Hamzah dan kaum muslimin terus menghantam kaum Quraisy. Sayangnya, pasukan berkuda kaum Quraisy datang dari arah belakang saat mereka lalai.

Meski kaum muslimin telah kembali menyatukan barisan, kekuatan mereka kalah dengan kekuatan kaum Quraisy. Lalu, salah satu budak dari Habsyi yang bernama Wahsyi ini mengintai Hamzah dari pepohonan.

Wahsyi pun melempar pedangnya hingga mengenai perut Hamzah dan akhirnya menewaskan Hamzah. Meski Hamzah tewas, kaum muslimin terus berusaha memenangkan peperangan yang berujung jatuhnya banyak korban jiwa, termasuk para sahabat. Korban dalam Perang Uhud tercatat menjadi yang terbanyak selama Rasulullah SAW masih hidup, yaitu 72 orang.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads