Kisah Perang Uhud, Kekalahan Pasukan Muslim karena Perpecahan

Kisah Perang Uhud, Kekalahan Pasukan Muslim karena Perpecahan

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Senin, 18 Sep 2023 13:16 WIB
Wisatawan menyaksikan matahari tenggelam saat berwisata gurun pasir di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (15/12/2022). Wisata berkeliling gurun menggunakan kendaraan offroad, ATV serta menaiki Unta tersebut diminati wisatawan mancanegara selain tujuan wisata lain seperti Burj Khalifa dan Museum of The Future. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/YU
Ilustrasi Perang Uhud Foto: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Jakarta -

Perang Uhud adalah salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah Islam yang terjadi pada awal periode kenabian. Peristiwa ini memiliki dampak mendalam dan banyak pelajaran yang dapat dipetik oleh umat Islam hingga saat ini.

Berikut kisah perang Uhud yang merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Dikutip dari buku Perang Uhud (Sabtu, 15 Syawal 3 H/Januari 625 M) karya Muhammad Ridha, Perang Uhud berlangsung pada hari Sabtu, 15 Syawal 3 Hijriah atau 625 Masehi setelah sekitar satu tahun setelah Perang Badar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat itu, Makkah adalah pusat konflik antara umat Islam dan kaum musyrikin Quraisy yang memusuhi Islam. Perang Uhud dimulai sebagai konflik bersenjata yang disebabkan oleh dendam kaum musyrikin setelah kekalahan mereka dalam Perang Badar. Sasaran utama dari kaum Quraisy adalah Hamzah bin Abdul Muthalib.

Persiapan Pertempuran

Mengutip buku Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik karya Mahdi Rizqullah Ahmad, dkk, perang uhud dari pihak Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan dengan 3000 tentara dan sejumlah wanita-wanita pelayan.

ADVERTISEMENT

Sementara 1.000 pasukan muslimin terdiri dari gabungan orang Makkah dan Madinah. Namun, dalam perjalanan menuju Gunung Uhud, Abdullah bin Ubay salah satu pemimpin bani terbesar di kaum Quraisy membelot dan membawa 300 pasukan muslimin, karenanya sisa dari prajurit muslim yang ada hanya 700 orang.

Rasulullah SWT bermimpi mengenai apa yang akan terjadi dalam perang Uhud nanti dan menyampaikan mimpinya kepada para sahabat.

"Aku bermimpi menggerakkan pedangku, tetapi tiba-tiba bagian depannya patah. Maka itulah yang akan terjadi pada kaum Muslimin pada Perang Uhud (nanti). Kemudian, aku menggerakkannya kembali lalu pedang itu kembali sempurna seperti semula. Maka, itulah yang akan dikaruniakan Allah kepada kaum Muslimin pada saat penaklukan (Kota Makkah) kelak dan pada hari berkumpulnya orang-orang yang beriman. Aku juga melihat seekor sapi. Demi Allah, sapi itu dalam keadaan sangat bagus. Maka sapi itu adalah kaum Muslimin pada waktu Perang Uhud."

Rasulllah SAW menafsirkan mimpinya sebagai kekalahan dan banyaknya korban dari para sahabatnya.

Kemudian, Rasulullah SAW mengadakan musyarawarah dengan para sahabatnya untuk mengevaluasi strategi yang akan mereka pakai. Perang Uhud dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.

Ketika Pertempuran Berlangsung

Dikutip dari buku 60 Orang Besar di Sekitar Rasulullah SAW karya Khalis Muhammad Khalid, peperangan pun dimulai. Di medan perang, Hamzah dan kaum Muslimin terus menghantam kaum Quraisy itu hingga semakin dekat dengan kemenangan yang besar.

Namun, pasukan berkuda kaum Quraisy datang dari arah belakang saat mereka lalai. Meskipun kaum Muslimin telah kembali menyatukan barisan, tapi kekuatan mereka kalah dengan kekuatan kaum Quraisy.

Kemudian, salah satu budak yang handal memadah dari Habsyi yang bernama Wahsyi ini mengintai Hamzah dari pepohonan.

Wahsyi pun melempar pedangnya hingga mengenai perut Hamzah dan akhirnya menewaskan Hamzah.

Masih mengutip dari sumber buku yang sama, kaum Muslimin berusaha untuk mempertahankan posisi dan melindungi Nabi Muhammad SAW dengan sekeras mungkin hingga mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan termasuk sahabat dan keluarga Nabi.

Pelajaran dari Perang Uhud

Dikutip dari buku Ketika Rasulullah Harus Berperang karya Ali Muhammad Ash-Shallabi, pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa perang Uhud yaitu:

- Memotivasi untuk bersungguh-sungguh dan giat di medan perang

- Memotivasi untuk bersabar ketika berperang dan berhadapan dengan musuh

- Menjelaskan dampak buruk perpecahan dan konflik




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads