Kisah Khalifah Umar bin Khattab yang Jarang Tidur Demi Hajat Rakyatnya

Kisah Khalifah Umar bin Khattab yang Jarang Tidur Demi Hajat Rakyatnya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 08 Sep 2023 05:00 WIB
Symbol of the Shia Muslim religion with an Ayatollah who prays and preaches in front of his followers by stretching a finger upwards.
Ilustrasi Umar bin Khattab (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pict Rider)
Jakarta -

Semasa menjabat sebagai khalifah, Umar bin Khattab terkenal sebagai pemimpin yang rajin beribadah demi hajatnya. Bahkan dirinya jarang terlelap baik di siang maupun malam hari.

Mengutip buku Kisah Hidup Umar ibn Khattab susunan Mustafa Murrad, pada suatu hari Mu'awiyah bin Khudayj mendatangi Umar saat waktu Zuhur. Beliau lalu berkata kepadanya,

"Sungguh celaka ucapanku, atau sungguh celaka prasangkaku. Jika aku tidur siang hari, aku telah menyia-nyiakan amanat rakyatku. Jika aku tidur malam hari, aku telah menyia-nyiakan kesempatanku dengan Tuhanku. Bagaimana aku bisa tidur di kedua waktu ini, wahai Mu'awiyah?"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mu'awiyah bin Khudayj merupakan seorang Jenderal Suku Kindah. Melihat keadaan Umar yang sangat kelelahan dan mengantuk ketika duduk, ia lantas bertanya dengan nada iba.

"Tidakkah kau tidur, wahai Amirul Mukminin?"

ADVERTISEMENT

Umar kembali menjawab dengan pertanyaan yang sama, "Bagaimana mungkin aku bisa memejamkan mataku? Jika aku tidur di waktu malam, aku akan menyia-nyiakan kesempatanku dengan Allah,"

Bukan hanya Mu'awiyah yang menjadi saksi seberapa sayang Umar bin Khattab terhadap rakyatnya. Seorang sahabat Nabi SAW yang namanya tidak dapat disebutkan juga menceritakan hal yang sama.

"Umar bin Khattab adalah tetangga terdekatku. Aku tidak pernah mempunyai tetangga dan orang-orang di sekitarku sebaik Umar. Malam-malam Umar adalah salat dan siang harinya adalah puasa demi hajat rakyatnya,"

Umar bin Khattab juga merelakan waktu tidurnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Dikisahkan bahwa Umar pernah meminta istrinya untuk menyiapkan bejana air pada suatu malam.

Bejana berisi air itu ternyata bertujuan untuk membuatnya tetap terjaga demi berdzikir sepanjang malam.

"Selepas salat Isya, Umar menyuruhku (istri Umar) meletakkan bejana berisi air di samping kepalanya. Ketika terjaga, ia akan mencelupkan tangannya ke dalam air, lalu mengusap wajah dan kedua tangannya untuk kemudian berzikir sampai ia terkantuk dan tertidur lagi. Lalu Umar terjaga lagi, sampai tiba waktu ia benar-benar terbangun," bunyi keterangan dari buku Kisah Hidup Umar ibn Khattab.

Umar bin Khattab menjadi khalifah pada tahun 634 M menggantikan Abu Bakar. Rasulullah SAW memberinya julukan Al-Faruq (sang pembeda) atau berarti sebagai orang yang mampu membedakan antara yang haq (kebenaran) dan yang bathil (kesesatan). Selain itu, Umar juga menjadi orang pertama yang digelari dengan Amir al-Mu'minin (pemimpin orang beriman).

Sebelum mengucapkan dua kalimat syahadat, Umar bin Khattab dikenal sebagai musuh umat Islam yang ditakuti. Namun, setelah masuk Islam, Umar mempertaruhkan hidupnya untuk melindungi dakwah Rasulullah hingga menjadi orang terpercaya sekaligus penasihat Rasulullah SAW.




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads