Profil Tony Blair yang Bakal Pimpin Pemerintahan Transisi Gaza

Profil Tony Blair yang Bakal Pimpin Pemerintahan Transisi Gaza

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 28 Sep 2025 18:01 WIB
Seberapa Besar Pengaruh Tony Blair Cs Terhadap Pembangunan Ibu Kota Baru?
Tony Blair (Foto: DW (News))
Jakarta -

Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair disebut akan memimpin pemerintahan transisi untuk Jalur Gaza dalam rencana perdamaian yang didukung Amerika Serikat. Blair terlibat dalam diskusi tentang kepemimpinan otoritas transisi pascaperang di wilayah tersebut.

Dilansir BBC, Blair akan memimpin otoritas pemerintahan dengan dukungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) serta negara-negara Teluk. Ada juga yang melaporkan Blair meminta duduk di dewan pengawas badan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia, nama Tony Blair ramai diperbincangkan karena dirinya sempat digadang-gadang menjadi anggota dewan pengawas Badan Pengelola Dana Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Lantas, seperti apa sosok Tony Blair?

ADVERTISEMENT

Profil Tony Blair yang Akan Pimpin Pemerintahan Transisi Gaza

Menurut informasi yang dihimpun dari situs Pemerintahan UK, Tony Blair atau Sir Anthony Charles Lynton Blair KG merupakan eks PM Inggris yang berasal dari Partai Buruh. Ia lahir di Edinburgh, Skotlandia pada 6 Mei 1953.

Tony Blair menimba ilmu di sekolah independen Fettes College. Ia kemudian mengambil jurusan hukum di St John's College, Oxford.

Karier politik Blair di Partai Buruh dimulai pada akhir 1970-an. Ia menjadi anggota parlemen untuk daerah pemilihan Sedgefield pada 1983 di usia yang relatif muda.

Blair naik pangkat dengan cepat di dalam partainya. Ia sukses menjadi juru bicara oposisi untuk urusan keuangan dan pemimpin oposisi.

Turut dijelaskan pada Encyclopedia Britannica, Blair menjabat sebagai Perdana Menteri Britania sejak 1997 hingga 2007. Masa jabatannya menandai periode pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan reformasi sosial yang signifikan, termasuk hak-hak yang lebih besar bagi kelompok minoritas.

Pemerintahan Blair memberi wewenang kepada Bank of England untuk menentukan suku bunga tanpa konsultasi pemerintah. Ia bahkan membantu menegosiasikan Perjanjian Jumat Agung.

Blair memenangkan dua pemilihan umum berturut-turut pada 2001 dan 2005. Ia mengundurkan diri dari jabatannya pada 27 Juni 2007 dan digantikan dengan Gordon Brown.

Selama masa jabatannya sebagai Perdana Menteri, Blair dikenal dengan filosofi Jalan Ketiga yang berupaya memodernisasi demokrasi sosial sebagai respons terhadap ekonomi pasar global.

Setelah tak lagi menjabat, Tony Blair diangkat menjadi utusan Timur Tengah untuk PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia. Blair juga mendirikan Tony Blair Associates, sebuah badan yang memberikan nasihat-nasihat politik, ekonomi, dan reformasi pemerintahan.

Selain aktif di dunia politik, Tony Blair juga aktif menulis buku. Tercatat sudah dua judul karyanya yang diterbitkan yaitu "A Journey" dan "On Leadership".




(aeb/kri)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads