Kisah Masuk Islamnya Hamzah di Hadapan Kaum Quraisy

Kisah Masuk Islamnya Hamzah di Hadapan Kaum Quraisy

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 06 Sep 2023 05:00 WIB
An Arab standing at the sand dunes of Dubai and aiming towards the horizon.
Ilustrasi Hamzah bin Abdul Muthalib (Foto: Getty Images/GCShutter)
Jakarta -

Hamzah bin Abdul Muthalib adalah paman Nabi Muhammad SAW yang dijuluki singa Allah. Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas dan pemberani.

Meski disebut sebagai paman Nabi Muhammad, usia Hamzah dan Rasulullah SAW tidak terpaut jauh. Tahun kelahiran Hamzah hampir sama dengan sang nabi, seperti dinukil dari buku 99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Qur'an.

Hamzah sangat disegani oleh kaum Quraisy, termasuk para pemukanya. Sebagai sosok yang tegas, dia bahkan selalu menjadi orang paling pertama yang maju jika Nabi SAW dihina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan Hamzah dengan Rasulullah SAW sangat dekat. Saking sayangnya Hamzah terhadap sang nabi, ia selalu melindunginya dari segala marabahaya.

Mengutip buku Sirah Nabawiyah susunan Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, Hamzah bin Abdul Muthalib masuk islam pada penghujung tahun keenam kenabian Rasulullah SAW, yaitu pada bulan Dzulhijjah. Hal ini mengacu pada mayoritas pendapat ulama.

ADVERTISEMENT

Kisah masuk Islamnya Hamzah bermula ketika Abu Jahal berjalan melewati Nabi Muhammad SAW di Bukit Shafa. Kala itu, Abu Jahal mengganggu dan mencaci Rasulullah.

Alih-alih membalas cacian Abu Jahal, Nabi Muhammad hanya terdiam dan tidak berbicara. Melihat hal itu, Abu Jahal menghantam kepala sang nabi menggunakan batu hingga mengeluarkan banyak darah.

Pada waktu yang sama, budak perempuan Abdullah bin Jad'an menyaksikan perbuatan Abu Jahal kepada Nabi Muhammad SAW. Budak tersebut lantas memberitahu Hamzah yang baru pulang berburu sambil menenteng busur panahnya.

Mendengar hal itu, Hamzah sangat murka. Ia langsung pergi menghampiri Abu Jahal yang tengah berkumpul dengan kaum Quraisy. Saat memasuki Masjidil Haram, Hamzah segera berhadapan dengan Abu Jahal.

"Wahai orang hina dina, engkau berani mencela anak saudaraku padahal aku sudah menganut agamanya?"

Setelah menyatakan hal itu, Hamzah memukul Abu Jahal menggunakan busur panah hingga menghasilkan sejumlah luka menganga di wajahnya. Orang-orang dari Bani Makhzum yang merupakan suku Abu Jahal bangkit karena merasa murka akan tindakan Hamzah.

Begitu pula dengan orang-orang Bani Hasyim dari suku Hamzah yang terpancing emosinya. Abu Jahal lalu melerai kedua suku tersebut sambil berkata,

"Biarkanlah Abu Imarah. Memang aku tadi telah mencaci maki anak saudaranya dengan cacian yang menyakitkan."

Keislaman Hamzah mualnya berasal dari pelampiasannya yang tidak terima bahwa harga diri keluarganya dihina. Namun Allah SWT memberikannya hidayah hingga akhirnya Hamzah berpegag teguh agama Islam.




(aeb/erd)

Hide Ads