Nabi Nuh diberi mukjizat untuk membangun sebuah kapal besar yang menyelamatkan Ia dan kaum beriman lainnya dari azab Allah SWT. Ketika banjir bandang melanda dan membinasakan kaum Nabi Nuh yang ingkar, salah satu yang tak selamat adalah Kan'an, putra tertua Nabi Nuh.
Nabi Nuh dikaruniai empat orang anak yakni Kan'an, Yafith, Sam dan Ham. Sebagai putra tertua, Kan'an dikenal sebagai sosok yang zalim dan durhaka kepada orangtuanya. Ia akhirnya binasa bersama kaum yang ingkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari buku Menengok Kisah 25 Nabi & Rasul oleh Ahmad Fatih, disebutkan bahwa Kan'an berpura-pura menjadi orang beriman padahal ia menyembunyikan rasa benci yang teramat dalam pada sang ayah. Bahkan Kan'an dan ibunya yang merupakan istri Nabi Nuh sering menghina dan mencemooh Nabi Nuh.
Nabi Nuh Mengajak Kan'an Naik Bahtera
Ketika Nabi Nuh mengumpulkan seluruh umatnya, beliau teringat akan putra tertuanya yaitu Kan'an. Beliau meminta agar Kan'an naik ke bahtera bersama pengikutnya yang lain. Namun dengan angkuhnya Kan'an justru menolak dan tetap pada pendiriannya tidak ingin beriman kepada Allah.
Peristiwa ini tercatat dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 42
ΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨ¬ΩΨ±ΩΩ Ψ¨ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ω ΩΩΩΨ¬Ω ΩΩΩ±ΩΩΨ¬ΩΨ¨ΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΨ§Ψ―ΩΩΩ° ΩΩΩΨΩ Ω±Ψ¨ΩΩΩΩΩΫ₯ ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΨΉΩΨ²ΩΩΩ ΩΩΩ°Ψ¨ΩΩΩΩΩΩ Ω±Ψ±ΩΩΩΨ¨ Ω ΩΩΨΉΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩ Ω±ΩΩΩΩΩ°ΩΩΨ±ΩΩΩΩ
Artinya: Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir".
Kecintaan Nabi Nuh pada sang putra ditunjukkan bahkan ketika air bah mulai meninggi. Nabi Nuh terus membujuk agar putranya mau naik ke atas bahtera. Namun bujukan sang ayah justru diingkari. Kan'an lebih memilih untuk berlindung di gunung.
Dalam Surat Hud ayat 43, Allah SWT berfirman,
ΩΩΨ§ΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΩ° Ψ¬ΩΨ¨ΩΩΩ ΩΩΨΉΩΨ΅ΩΩ ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ω±ΩΩΩ ΩΨ§ΩΨ‘Ω Ϋ ΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ§ ΨΉΩΨ§Ψ΅ΩΩ Ω Ω±ΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ω ΩΩΩ Ψ£ΩΩ ΩΨ±Ω Ω±ΩΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΩ Ψ±ΩΩΨΩΩ Ω Ϋ ΩΩΨΩΨ§ΩΩ Ψ¨ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§ Ω±ΩΩΩ ΩΩΩΨ¬Ω ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ω ΩΩΩ Ω±ΩΩΩ ΩΨΊΩΨ±ΩΩΩΩΩΩ
Artinya: Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
Kan'an Tenggelam saat Banjir Bandang
Banjir kemudian semakin meninggi dan Kan'an tetap tidak mau masuk ke dalam kapal dan ingin menyelamatkan diri dengan cara berenang menuju puncak gunung yang belum tersentuh air. Kan'an menganggap bahwa air tidak akan sampai ke puncak gunung tersebut.
Dugaannya ternyata salah, air banjir bahkan menenggelamkan puncak gunung tertinggi sekalipun.
Disela percakapan antara keduanya, muncullah gelombang besar yang memisahkan antara bahtera Nabi Nuh dengan Kan'an. Seketika Kan'an lenyap dari penglihatan Nabi Nuh. Nabi Nuh berusaha mencari keberadaan putra sulungnya akan tetapi sia-sia.
Sebagai seorang ayah dan darah dagingnya, beliau sangat sedih karena putra yang amat disayanginya tenggelam oleh azab Allah. Pada saat Kan'an tenggelam, Nabi Nuh sempat memohon kepada Allah agar putranya diselamatkan karena Nabi Nuh mengingat bahwa Allah telah menjanjikan keselamatan bagi seluruh keluarganya.
Nabi Nuh kemudian bertanya-tanya mengapa putranya tidak selamat dari azab tersebut dan Allah menjawab bahwa putranya telah durhaka dan bukan termasuk keluarga yang dijanjikan Allah untuk selamat.
Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat Hud ayat 45-46.
Surat Hud Ayat 45
ΩΩΩΩΨ§Ψ―ΩΩΩ° ΩΩΩΨΩ Ψ±ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΫ₯ ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩ Ω±Ψ¨ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩ ΩΩΨΉΩΨ―ΩΩΩ Ω±ΩΩΨΩΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΩΨͺΩ Ψ£ΩΨΩΩΩΩ Ω Ω±ΩΩΨΩΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩ
Artinya: Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya".
Surat Hud Ayat 46
ΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩ°ΩΩΩΨΩ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩΫ₯ ΩΩΩΩΨ³Ω Ω ΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΩΩΩ Ϋ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩΫ₯ ΨΉΩΩ ΩΩΩ ΨΊΩΩΩΨ±Ω Ψ΅ΩΩ°ΩΩΨΩ Ϋ ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΨ³ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΨ§ ΩΩΩΩΨ³Ω ΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩΫ¦ ΨΉΩΩΩΩ Ω Ϋ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨΉΩΨΈΩΩΩ Ψ£ΩΩ ΨͺΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ω±ΩΩΨ¬ΩΩ°ΩΩΩΩΩΩΩ
Artinya: Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan".
Nabi Nuh kemudian menyadari kesalahannya dan segera memohon pengampunan kepada Allah SWT. Nabi Nuh kemudian mengikhlaskan kepergian putra dan istrinya yang zalim serta seluruh umatnya yang lebih memilih menyembah berhala yang merupakan perbuatan musyrik.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji