Kisah Malaikat Maut saat Mencabut Nyawa Mukmin dan Orang Kafir

Kisah Malaikat Maut saat Mencabut Nyawa Mukmin dan Orang Kafir

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Senin, 27 Feb 2023 05:01 WIB
Angel of death with soul in hands in the dark
Ilustrasi malaikat maut. (Foto: Getty Images/iStockphoto/sqback)
Jakarta -

Rasulullah SAW melalui sabdanya menceritakan rupa malaikat maut ketika mencabut nyawa orang beriman dan orang kafir yang mana di antara keduanya terdapat perbedaan.

Seperti yang telah diyakini oleh umat Islam, malaikat pencabut nyawa akan datang ketika seseorang mendekati ajalnya. Malaikat tersebut ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengambil roh tiap-tiap manusia yang telah mencapai waktu kematiannya. Sebagaimana dalam Surat As-Sajdah ayat 11:

قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan latin: Qul yatawaffākum malakul-mautil-lażī wukkila bikum ṡumma ilā rabbikum turja'ūn(a).

Artinya: Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi (tugas) untuk (mencabut nyawa)-mu akan mematikanmu, kemudian kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."

ADVERTISEMENT

Adapun Rasulullah SAW dalam hadits pernah meriwayatkan wujud maupun keadaan malaikat maut saat mencabut nyawa mukmin dan orang kafir.

Beliau menyebutkan ada perbedaan antara keduanya. Malaikat maut tampak bahagia dan berseri ketika mengambil roh orang beriman, sementara terlihat seram sekaligus menakutkan saat mencabut nyawa orang-orang kafir.

Kisah Malaikat Mencabut Nyawa Orang Beriman

Melansir buku Hakekat Ruh terjemah kitab Ar-Ruh karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, berikut riwayat shahih mengenai malaikat maut.

Dari Al-Bara bin Azib, ia menceritakan, "Kami sedang mengurus jenazah di Baqi al-Gharqad. Lalu Rasulullah SAW mendatangi kami. Beliau duduk dan kami pun duduk di sekitar beliau. Di atas kepala kami hinggap seekor burung.

Kemudian beliau menghadap ke arah jenazah itu dan berdoa, "Aku berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur." Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali.

Lalu Rasulullah SAW SAW bersabda, "Sesungguhnya, seorang hamba (mukmin) jika akan menuju ke akhirat dan meninggalkan dunia, para malaikat turun kepadanya dan cahaya muka mereka seperti sinar matahari. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang.

Kemudian malaikat pencabut nyawa itu datang dan duduk di dekat kepalanya (hamba mukmin) seraya berkata, "Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya!"

Maka roh itu keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar rohnya, setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkan di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, bergegas mereka ambil dan diletakkan di kafan.

Dari jenazah, tercium semerbak aroma misik (kasturi) paling wangi yang ada di bumi. Lalu para malaikat membawa roh itu naik. Mereka melewati sekumpulan malaikat. Sekumpulan malaikat itu berucap, "Betapa harumnya roh ini!"

Para malaikat pembawa roh itu berujar, "Ini adalah fulan bin fulan." Mereka menyebutnya dengan nama terbaik seperti biasa manusia menyebut namanya di dunia hingga mereka tiba di langit dunia.

Mereka meminta agar langit itu dibuka. Maka langit itu dibukakan baginya. Ia (roh hamba mukmin) diantarkan dari satu langit ke langit berikutnya hingga tiba di langit tempat bersemayam Allah SWT.

Allah SWT kemudian berfirman, "Tulislah kitab hamba-Ku di Illiiyyin dan kembalikan ia ke dunia. Sesungguhnya, Aku menciptakan mereka dari tanah, di dalam tanah pula Aku akan mengembalikan mereka, dan dari tanah pula Aku akan mengeluarkan mereka."

Maka roh mukmin itu dikembalikan ke jasadnya. Lalu dua malaikat (Munkar-Nakir) datang dan mendudukkan jenazahnya. Dua malaikat itu bertanya: "Siapakah Rabbmu?"

Ia (hamba mukmin) menjawab, "Rabbku Allah SWT,"

Malaikat itu bertanya kembali, "Apa agamamu?"

Ia menjawab, "Agamaku Islam,"

Malaikat itu bertanya lagi, "Siapakah orang yang diutus di tengah kalian?"

Ia menjawab, "Beliau adalah Rasulullah SAW,"

Dua malaikat kembali bertanya, "Apa yang engkau ketahui tentang benda (Al-Qur'an) ini?"

Ia menjawab, "Aku membaca Kitabullah maka aku beriman kepadanya dan aku membenarkannya."

Kemudian ada penyeru yang menyeru dari arah langit, "Hamba-Ku benar maka hamparkanlah surga baginya dan bukakan salah satu pintu surga untuknya."

Maka hamba itu didatangkan dengan aroma rohnya yang harum semerbak, makamnya dilapangkan sejauh mata memandang. Dan ia didatangi seorang laki-laki berwajah menawan, pakaiannya indah dan baunya harum.

Lelaki itu berkata, "Bergembiralah karena sesuatu yang membuatmu gembira. Ini adalah hari yang dijanjikan kepadamu."

Hamba itu bertanya, "Siapakah engkau, sungguh wajahmu membawa kebaikan."

Laki-laki itu menjawab, "Aku adalah amal saleh yang engkau lakukan,"

Hamba itu berkata, "Ya Rabb, datangkanlah hari Kiamat agar aku dapat kembali kepada keluargaku dan hartaku."

Kisah Malaikat Mencabut Nyawa Orang Kafir

Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya, "Adapun hamba yang kafir, saat ia meninggalkan dunia dan menuju ke akhirat, para malaikat turun dari langit dengan wajah yang menghitam sambil membawa tenun yang kasar.

Mereka duduk sejauh mata memandang. Lalu malaikat pencabut nyawa datang dan duduk di dekat kepalanya seraya berkata, "Hai jiwa yang kotor, keluarlah pada kemurkaan Allah SWT dan kemarahan-Nya."

Rohnya berpencar-pencar di jasadnya, lalu malaikat maut mencabut rohnya itu sebagaimana mencabut besi berduri dari kain wol yang basah. Jika malaikat pencabut nyawa sudah mengambil rohnya, maka para malaikat lain tidak membiarkan roh itu ada di tangannya (malaikat pencabut nyawa) sekejap mata pun hingga mereka meletakkannya di atas kain yang mengeluarkan bau busuk seperti bau bangkai yang ada di muka bumi.

Kemudian mereka membawanya naik. Mereka melewati sekumpulan malaikat hingga para malaikat itu pun bertanya, "Roh (hamba kafir) siapakah yang berbau busuk ini?"

Para malaikat yang membawa roh menjawab, "Ia adalah fulan bin fulan," dengan sebutan nama yang paling buruk sebagaimana namanya dipanggil di dunia. Mereka tiba di langit dunia. Namun langit itu tidak dibukakan ketika diminta untuk dibukakan baginya.

Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat, "Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka dan mereka tidak akan masuk surga sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum." (QS Al-A'raf: 40)

Rasulullah SAW melanjutkan, "Allah SWT berfirman: "Tulislah kitabnya di dalam penjara di bumi yang bawah." Kemudian rohnya (hamba kafir) dilemparkan dengan sekali lemparan.'

Lalu beliau membaca ayat kembali, "Siapa yang mempersekutukan Allah SWT maka seakan-akan ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS Al-Hajj: 31)

Rasulullah SAW kembali melanjutkan, "Setelah itu, rohnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat mendatanginya seraya berkata: "Siapkah Rabbmu?"

Ia (hamba kafir) menjawab, "Hah, hah? Aku tidak tahu,"

Malaikat itu bertanya lagi, "Siapakah orang yang diutus di tengah kalian?"

Ia menjawab, "Hah, hah? Aku tidak tahu,"

Lantas ada penyeru yang menyeru dari langit, "Hamba-Ku ini telah berdusta. Maka bentangkanlah neraka baginya dan bukakanlah pintu baginya yang menuju ke neraka."

Maka didatangkan kepadanya hawa panas dan racun neraka, makamnya disempitkan hingga tulang-tulangnya terlepas. Lalu ia didatangi lelaki berwajah menyeramkan, buruk pakaiannya, dan mengeluarkan aroma busuk sambi berujar, "Terimalah kabar yang menyedihkanmu. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu."

Hamba (kafir) itu bertanya, "Siapakah engkau, sungguh wajahmu sangat buruk,"

Orang yang datang menjawab, "Aku adalah amal perbuatan burukmu."

Hamba itu berkata, "Ya Rabb, janganlah Engkau datangkan hari Kiamat." (HR Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i, & Ibnu Majah, ini hadits shahih)




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads