Dalam Fikih Akhir Zaman karya Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto dijelaskan pada zaman nabi ada dua orang yang diidentifikasi sebagai Dajjal. Pertama, seorang anak laki-laki dari keturunan Yahudi dengan sifat-sifat Dajjal. Kedua ialah sosok yang ditemui dalam kisah Tamim Ad Daariy.
Kisah pertemuan Tamim Ad Daariy dengan Dajjal diceritakan ketika ia tengah melakukan perjalanan ke suatu tempat. Tamim Ad Daariy adalah sahabat nabi yang bertemu Dajjal. Di tengah perjalanan, Tamim melihat makhluk seperti hewan aneh yang menyebut dirinya mata-mata dari Al Jassasah.
Pertemuannya saat itu ia ceritakan kembali ke Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya setelah sholat berjamaah. Rasulullah SAW pun bersabda, "Demi Allah, sebenarnya aku mengumpulkan kalian bukan lantaran untuk memberi kabar gembira atau sedih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aku mengumpulkan kalian karena Tamim Ad Daariy, seorang laki-laki yang semula beragama Kristen, datang untuk berbai'at dan masuk Islam. la telah menyampaikan sesuatu yang sesuai dengan apa yang telah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal."
Mahmud Rajab Hamady dalam buku Tanda-tanda Kiamat disebutkan bahwa di tempat tersebut ketika mereka bertemu Dajjal. Dajjal bertanya kepada mereka dan mereka bertanya kepada Dajjal. Saat itu Dajjal terbelenggu besi dan memberitahukan mereka tentang waktu kemunculannya beserta tanda-tandanya.
Menurut cerita Rasulullah, Tamim kala itu sedang menaiki perahu bersama dengan 30 orang laki-laki dari suku Judzam dan Lakahm. Gelombang laut yang kencang membuat rombongan mereka singgah di suatu pulau.
Ketika menepi, di pulau tersebut mereka bertemu makhluk yang berbulu lebat. Merekapun bertanya, "Siapakah kamu ini hai makhluk berbulu?"
Makhluk berbulu itu menjawab, "Aku adalah Al Jassasah."
Mereka bertanya lagi, "Apakah Jassasah itu?"
Makhluk itu berkata, "Hai sekalian manusia, pergilah kalian kepada seorang laki-laki di suatu biara, karena ia sangat mengharapkan berita dari kalian."
Setelah mendengar itu, rombongan mereka langsung pergi meninggalkan tempat tersebut karena mengira makhluk aneh itu adalah setan. Hingga akhirnya mereka masuk ke dalam pulau tersebut.
Tiba-tiba, mereka bertemu dengan seseorang yang sangat besar di suatu biara. Diakui oleh Tamim sendiri, ia belum pernah melihat orang yang sebesar dan sekekar itu. Makhluk inilah yang mengaku dirinya Dajjal.
Kedua tangan orang tersebut terbelenggu pada lehernya dan kedua kakinya dirantai dengan besi antara kedua lutut hingga kedua mata kakinya. Rombongan Tamim pun bertanya, "Siapakah kamu ini?"
Makhluk itu menjawab, "Bukankah kalian telah memperoleh sedikit informasi tentang diriku, maka sekarang beritahukanlah kepadaku siapakah kalian sebenarnya?"
Tamim dan kawanannya menjawab, "Kami adalah orang-orang yang berasal dari Arab. Kami berlayar mengarungi laut dengan perahu. Kemudian kami terbawa ke tengah laut pada saat gelombang laut mulai membesar."
Mereka pun menceritakan pertemuan dengan hewan aneh tersebut pada si makhluk raksasa.
Laki-laki di biara itu kemudian bertanya pada mereka, "Hai rombongan pengendara perahu, beritahukanlah kepadaku tentang kebun kurma Baisan?"
Dijawab oleh rombongan Tamim bertanya, "Tentang hal apakah yang akan kamu tanyakan kepada kami?"
Laki-laki itu menjawab, "Aku bertanya tentang pohon kurma kepada kalian, apakah ia telah berbuah?"
Kami menjawab, "Ya. Pohon kurma itu telah berbuah." Laki-laki itu justru berkata bahwa pohon kurma tersebut sebentar lagi tidak akan berbuah. Ia lalu bertanya lagi, "Beritahukanlah kepadaku tentang telaga Thabariyyah?"
Rombongan Tamim balik bertanya, "Apakah yang akan kamu tanyakan kepada kami?"
Laki-laki itu berkata, "Apakah telaga tersebut ada airnya?"
Dijelaskan pada laki-laki biara tersebut bahwa air telaga ada sangat banyak. Namun, sang laki-laki kembali berkata bahwa air telaga itu akan habis.
Kemudian laki-laki itu bertanya lagi, "Beritahukanlah kepadaku tentang seorang nabi utusan Allah yang ummi, apa yang telah ia lakukan?"
Rombongan Tamim menjawab, "Nabi tersebut telah keluar dari kota Makkah dan menetap di kota Yatsrib (Madinah)."
Laki-laki itu bertanya lagi, "Apakah nabi itu dimusuhi oleh orang Arab?" Dan kemudian dijawab dengan, "Ya, ia selalu dimusuhi orang Arab."
Laki-laki itu terus bertanya, "Bagaimana upaya nabi tersebut dalam menghadapi mereka?"
Kemudian dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW yang dimaksud tersebut telah berhasil dalam menyebarkan dakwahnya. Hingga lelaki biara itu menjawabnya dengan panjang lebar sembari menjelaskan siapa dirinya. Hal ini pun menjelaskan mengapa ia mengetahui tentang masa yang akan datang.
"Sungguh lebih baik apabila orang Arab itu mematuhinya. Sekarang, baiklah aku akan memberitahukan kepada kalian tentang diriku! Sesungguhnya aku ini adalah al Masih Dajjal dan sebentar lagi aku telah diizinkan untuk keluar. Setelah itu, aku akan menjelajahi dunia hingga tidak ada satu kampung pun yang tidak aku singgahi dalam jangka waktu empat puluh malam, kecuali kota Makkah dan Thaybah (Madinah).
Aku dihalangi untuk memasuki kedua kota tersebut. Setiap kali aku ingin memasuki salah satunya, maka ada malaikat yang menghadangku dan siap sedia dengan pedang di tangannya. Sementara itu, di setiap penjuru kota Makkah dan Madinah ada beberapa malaikat yang menjaganya."
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah