Kisah Nabi Musa saat Diangkat Menjadi Menantu Nabi Syuaib

Kisah Nabi Musa saat Diangkat Menjadi Menantu Nabi Syuaib

Awalia Ramadhani - detikHikmah
Selasa, 11 Okt 2022 14:22 WIB
Biblical and religion vector illustration series, Moses held out his staff and the Red Sea was parted by God
Ilustrasi Nabi Musa AS. (Getty Images/iStockphoto/rudall30)
Jakarta -

Ada salah satu kisah menarik dari Nabi Musa AS yang diangkat menjadi salah satu menantu seorang nabi yakni Nabi Syu'aib. Berikut cerita selengkapnya.

Nabi Musa Sebagai Menantu Nabi Syuaib

Mengutip Tafsir Qashashi oleh Syofyan Hadi, Nabi Musa AS sedang melarikan diri dari Firaun dan tentaranya. Ia pun sampai di sebuah kampung bernama Madyan.

Nabi Musa melihat sekelompok orang sedang berebut air minum untuk ternak mereka di sumber mata air, di sana beliau melihat dua orang wanita yang hanya menunggu para lelaki selesai berebut air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran, Nabi Musa menghampiri mereka dan bertanya, mengapa mereka mengambil ternak bersama kaum laki-laki. Wanita tersebut menjawab bahwa ayahnya sudah tua dan tidak mampu lagi untuk mengambil air.

Kemudian Nabi Musa pun menolongnya dan memberi minum ternak yang dimiliki oleh keluarga wanita tadi. Setelah selesai, Nabi Musa beristirahat di sebuah pohon sembari berdoa kepada Allah untuk meminta petunjuk.

ADVERTISEMENT

Sementara kedua wanita tadi pulang dan menemui ayah mereka yang ternyata adalah Nabi Syuaib. Kedua wanita itu pun menceritakan tentang peristiwa yang terjadi tersebut.

Setelah mendengar ceritanya, Nabi Syuaib memerintahkan anaknya untuk memanggil laki-laki yang menolongnya. Salah seorang putri Nabi Syuaib pun pergi mencari Nabi Musa dan menemukannya di bawah pohon. Wanita itu meminta Nabi Musa memenuhi panggilan ayahnya.

Selama di perjalanan, Nabi Musa meminta wanita itu untuk berjalan di belakangnya dalam membimbing jalan ke rumahnya. Ia khawatir wanita itu tidak nyaman bila dirinya yang berjalan di belakangnya.

Sampailah mereka di rumah Nabi Syuaib, Nabi Musa pun lantas menceritakan kejadian yang dialaminya hingga alasan mengapa dirinya berlari dari Firaun dan tentaranya. Nabi Syuaib pun berkata:

"Sekarang engkau telah aman dan selamat dari kejaran Firaun."

Setelahnya, salah satu putri Nabi Syuaib pun meminta kepada ayahnya agar Nabi Musa diangkat menjadi pegawai dan mengurus ternaknya. Hal ini tertuang dalam surah Al Qashash ayat 26:

قَالَتْ اِحْدٰىهُمَا يٰٓاَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ ۖاِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْاَمِيْنُ

Artinya: Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, "Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya."

Salah seorang putri Nabi Syuaib menceritakan sikap dan perlakukan Nabi Musa kepadanya. Mulai dari membantu ia dan saudaranya di dekat sumber mata air hingga saat Nabi Musa menolak berjalan di belakang seorang wanita.

Berpegangan dari cerita putrinya, Nabi Syuaib pun menawarkan Nabi Musa untuk menikahi salah satu putrinya. Sejak itu pula, Nabi Musa resmi menjadi pegawai sekaligus menantu Nabi Syuaib.

Akhirnya, Nabi Musa menikahi anak Nabi Syuaib yang bernama Shafura. Nabi Syuaib juga meminta Nabi Musa untuk tinggal bersamanya selama 8 tahun untuk bekerja sekaligus belajar, namun Musa memutuskan untuk tinggal selama 10 tahun. Seperti yang tercantum dalam surah Al Qashash ayat 27:

قَالَ اِنِّيْٓ اُرِيْدُ اَنْ اُنْكِحَكَ اِحْدَى ابْنَتَيَّ هٰتَيْنِ عَلٰٓى اَنْ تَأْجُرَنِيْ ثَمٰنِيَ حِجَجٍۚ فَاِنْ اَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِنْدِكَۚ وَمَآ اُرِيْدُ اَنْ اَشُقَّ عَلَيْكَۗ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Artinya: Dia (Syekh Madyan) berkata, "Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik."

Dan setelah sepuluh tahun, Nabi Musa memohon izin kepada mertuanya untuk kembali ke Mesir dengan anak dan istrinya. Dalam perjalanan pulangnya tersebut, di lembah Thuwa Nabi Musa kemudian mendapat perintah dari Allah untuk mengajak Firaun kembali ke jalan Tuhan dan dibekali Allah dengan mukjizat tongkat.

Sekilas tentang Nabi Musa AS

Nabi Musa AS memiliki mukjizat berupa tongkat yang dapat berubah menjadi ular dan membelah lautan. Mengutip buku Nama-Nama Nabi dalam Al-Quran oleh Ariani, Nabi Musa lahir dari seorang wanita bernama Yukabad.

Pada saat kelahirannya, bayi laki-laki yang lahir dibunuh oleh Bani Israil berdasarkan pemerintahan Firaun. Yukabad yang cemas pun kemudian memasukkan Nabi Musa kecil ke dalam peti untuk menghanyutkan ke Sungai Nil.

Hingga suatu ketika, bayi Nabi Musa ditemukan oleh istri Firaun yang melewati tempat pemandiannya. Bayi itu pu lalu diangkat menjadi anak. Nama Musa sendiri adalah pemberiannya, Mu berarti air dan Sa yang artinya pohon.

Di samping itu, mukjizat yang Allah SWT anugerahkan kepada Nabi Musa adalah kitab Taurat, yang berisi tentang nilai-nilai pedoman hidup bagi umatnya, seperti yang terdapat dalam surah Al-A'raf 142:

وَوَٰعَدْنَا مُوسَىٰ ثَلَٰثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَٰتُ رَبِّهِۦٓ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ۚ وَقَالَ مُوسَىٰ لِأَخِيهِ هَٰرُونَ ٱخْلُفْنِى فِى قَوْمِى وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ ٱلْمُفْسِدِينَ

Artinya: Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan."

Itulah sepenggal kisah mengenai Nabi Musa sebagai menantu Nabi Syuaib. Semoga menambah wawasanmu, detikers!




(rah/rah)
Mukjizat Para Nabi

Mukjizat Para Nabi

20 konten
Allah SWT memberikan mukjizat kepada para Nabi dan Rasul pilihan. Allah memberi mukjizat kepada utusan-Nya sebagai bukti kenabian serta kerasulan. Siapa Nabi dan Rasul yang mendapat mukjizat dari Allah, dan apa mukjizat nya?

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads