Setiap nabi utusan Allah SWT mendapat karunia berupa mukjizat untuk memudahkan jalan dakwah yang dilakukan mereka. Seperti halnya mukjizat Nabi Hud AS yang atas izin Allah SWT ditujukan untuk memberi petunjuk pada kaum 'Ad.
Kaum 'Ad dikenal sebagai kaum pertama yang menyembah berhala usai diturunkan bencana banjir di seluruh muka bumi. Mereka juga kerap kali senang melakukan kemaksiatan dan menghamburkan harta dengan sia-sia. Kala berdakwah, Nabi Hud AS justru menerima banyak rasa iri dan dengki dari kaum 'Ad.
Mengutip dari Imam Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi, pengingkaran kaum 'Ad hingga mencapai titik di mana akhirnya Nabi Hud AS berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Doa Nabi Hud AS pun didengar dan Allah SWT menurunkan badai dengan petir yang membinasakan kaum 'Ad kecuali Nabi Hud dan para pengikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mukjizat sendiri adalah suatu kejadian luar biasa yang sekaligus menjadi bukti keabsahan risalah yang mereka sampaikan kepada umat.
Apa Mukjizat Nabi Hud AS?
Mukjizat Nabi Hud AS lebih merujuk pada kemampuannya dalam menghadirkan azab Allah SWT kepada kaum 'Ad. Azab yang dimaksud berupa kekeringan yang dahsyat serta bencana badai yang memusnahkan kaum tersebut.
Azab tersebut diturunkan kepada mereka setelah kaum 'Ad terus-terusan membangkang nasihat Nabi Hud dan bahkan mencaci maki beliau. Mereka tetap menyembah pada berhala yang dipercaya mereka hingga datanglah kemarau panjang selama 3 tahun.
"Hujan tidak lagi menurunkan tetesan airnya untuk menyirami pertanian mereka. Mata air pun mulai mengering. Mereka mulai merasakan hidup kesulitan dalam kekeringan," tulis keterangan buku Kisah Para Nabi.
Kaum 'Ad pun mendatangi Nabi Hud mempertanyakan mereka ditimpakan kemarau panjang. Nabi Hud menjawab hal itu sebagai murka Allah SWT kepada mereka, namun sayangnya jawaban Nabi Hud lagi-lagi hanya dianggap lelucon belaka oleh kaum 'Ad.
Diceritakan oleh Ibnu Ishaq, saat itu kaum 'Ad mengutus sekitar tujuh puluh orang ke Tanah Suci untuk berdoa diturunkan hujan. Salah seorang dari mereka yang bernama Qail bin Inaz berdoa dan atas izin Allah SWT diminta untuk memilih awan putih, merah, atau hitam.
Ia menjawab, "Aku memilih awan hitam karena awan itu banyak mengandung air (hujan),"
Allah kemudian menggiring awan hitam yang dipilih tersebut kepada kaum 'Ad. Mereka kemudian keluar dari Lembah al Mughits dan bersorak gembira melihat gumpalan awan hitam tersebut tanpa tahu azab yang akan diturunkan kepada mereka.
Kisah ini diabadikan Allah SWT dalam surat Al Ahqaf ayat 24-25,
فَلَمَّا رَاَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ اَوْدِيَتِهِمْ قَالُوْا هٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۗبَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهٖ ۗرِيْحٌ فِيْهَا عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ 24
تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍۢ بِاَمْرِ رَبِّهَا فَاَصْبَحُوْا لَا يُرٰىٓ اِلَّا مَسٰكِنُهُمْۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الْقَوْمَ الْمُجْرِمِيْنَ 25
Artinya: 24. Maka, ketika melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita." (Bukan,) tetapi itu azab yang kamu minta agar disegerakan kedatangannya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang sangat pedih.
25. Selanjutnya, Allah menimpakan azab tersebut secara terus menerus selama tujuh malam delapan hari. Azab terus berlangsung hingga akhirnya semua orang dari kaum 'Ad yang dzalim habis tak tersisa.
Sementara atas mukjizat Nabi Hud AS pula, beliau dan para pengikutnya berhasil selamat dari azab tersebut usai berdiam di daerah Hadramaut. Di tempat itu pula Nabi Hud AS membina pengikutnya pada jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini