Universitas Islam Gaza kembali membuka kegiatan perkuliahan tatap muka di tengah kondisi kampus yang rusak parah akibat perang. Langkah ini diambil menyusul gencatan senjata yang menghentikan serangan Israel di wilayah kantong Gaza.
Dikutip dari Aljazeera, Senin (15/12/2025), Universitas Islam Gaza sudah menggelar kelas tatap muka pada Sabtu 29 November 2025 waktu setempat. Ini menjadi kali pertama perkuliahan langsung dilakukan setelah hampir dua tahun terhenti akibat perang, pemadaman listrik, pengungsian massal, hingga penghancuran fasilitas pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama periode tersebut, aktivitas belajar mengajar hanya bisa dilakukan secara terbatas melalui pembelajaran daring. Namun kini, mahasiswa kembali ke ruang kelas meski harus belajar di bangunan yang rusak akibat serangan udara, bahkan sebagian telah berubah menjadi puing-puing.
"Hari ini adalah hari bersejarah. Kami kembali ke pendidikan terlepas dari tragedi dan kekejaman yang ditinggalkan oleh genosida," kata Presiden Universitas Islam Gaza, Asaad Yousef Asaad.
Ia menegaskan, semangat pendidikan tetap hidup di tengah rakyat Palestina. "Orang Palestina, seperti yang diketahui semua orang, mencintai kehidupan dan pendidikan," ujarnya.
Menurut Asaad, mahasiswa dari fakultas kedokteran serta ilmu kesehatan menjadi kelompok terbesar yang kembali mengikuti perkuliahan tatap muka pada tahap awal ini. Sementara itu, proses pemulihan kegiatan akademik dilakukan secara bertahap.
"Kami menyusun rencana kembalinya fungsi universitas secara penuh dan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi," jelasnya.
Selama masa perang, sekitar 4.000 mahasiswa Universitas Islam Gaza berhasil lulus melalui sistem pembelajaran jarak jauh. Kini, universitas tersebut kembali menerima mahasiswa baru secara langsung untuk pertama kalinya sejak Oktober 2023.
Data dari Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat, sekitar 165 lembaga pendidikan hancur akibat serangan Israel dalam dua tahun terakhir. Sementara 392 lembaga lainnya mengalami kerusakan sebagian.
Di sisi lain, sebagian gedung Universitas Islam Gaza hingga kini masih digunakan untuk menampung ratusan keluarga pengungsi. Pihak universitas telah meminta otoritas terkait agar segera dicarikan solusi dan disediakan hunian alternatif bagi para keluarga terdampak.
(hnh/lus)












































Komentar Terbanyak
Sosok Pria Muslim Hentikan Penembakan Massal Yahudi di Pantai Bondi
7 Adab terhadap Guru Menurut Ajaran Rasulullah dan Cara Menghormatinya
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama