MUI Minta Pemerintah Hati-hati Kirim Pasukan ke Gaza, Awas Dijebak AS-Israel

MUI Minta Pemerintah Hati-hati Kirim Pasukan ke Gaza, Awas Dijebak AS-Israel

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 18 Nov 2025 20:45 WIB
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Prof Sudarnoto Abdul Hakim setelah acara konpers Munas MUI 2025 di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025)
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Prof Sudarnoto Abdul Hakim setelah acara konpers Munas MUI 2025 di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025). Foto: Anisa Rizki/detikHikmah
Jakarta -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam mengirim pasukan ke Gaza, Palestina di bawah mandat PBB. Ia mewanti-wanti jangan sampai pemerintah terkena jebakan Amerika Serikat (AS) dan Israel, hal ini dikatakan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Prof Sudarnoto Abdul Hakim.

"Kami sangat berharap Presiden harus berhati-hati. Pengiriman tentara ya, tetapi jangan sampai masuk jebakan baru Amerika sehingga malah justru merugikan Palestina. Ini penting sekali," ujarnya usai acara Konferensi Pers Musyawarah Nasional XI MUI 2025 di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025).

Lebih lanjut, Sudarnoto menyampaikan peringatan itu karena terdapat skema pelucutan senjata Hamas sebagai syarat utama pengerahan pasukan. Hal ini dinilai rawan sebab bisa menjerumuskan Indonesia ke agenda politik AS-Israel. Dia menegaskan komitmen RI harus istiqomah terhadap Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia harus tetap berkomitmen, berkonsisten istiqomah untuk membela Palestina demi keadilan, demi perdamaian dunia," tegas Sudarnoto.

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto berencana mengerahkan 20 ribu pasukan ke Gaza. Berkaitan dengan itu, Sudarnoto menilai skema yang diajukan AS-Israel, utamanya pelucutan senjata Hamas, memiliki potensi menciptakan ketegangan baru serta mengancam posisi RI.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah tahu kawan-kawan dari perlawanan Hamas dan lainnya sudah menolak, enggak mau, karena ini adalah keputusan langkah-langkah yang sebetulnya ingin masuk lebih dalam dan menguasai Palestina dengan cara-cara baru," kata Sudarnoto menguraikan.

Syarat tersebut, lanjutnya, menjadi muslihat politik yang perlu diwaspadai. Jika tidak, bisa menjadi pintu masuk bagi dominasi baru Israel di Gaza.

Menurut Sudarnoto, pemerintah RI berniat baik dalam partisipasi pasukan stabilisasi, namun langkah itu jangan sampai merugikan Palestina. Dia mengingatkan Israel tak pernah rela melihat langkah apa pun yang merugikan kepentingannya.

"Ini penting sekali. Bagaimanapun juga Israel itu tidak pernah rida, ayat Al-Qurannya kan ada. Itu nggak akan pernah rela kalau itu kemudian Israel merasa dirugikan," jelas Sudarnoto.




(Anisa Rizki Febriani/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads