Pahami Arti dan Waktu Tepat Mengucapkan Masyaallah, Subhanallah, dan Astaghfirullah

Pahami Arti dan Waktu Tepat Mengucapkan Masyaallah, Subhanallah, dan Astaghfirullah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 08 Nov 2025 13:00 WIB
zikir
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Masyaallah, subhanallah dan astaghfirullah merupakan kalimat thayyibah. Bacaan ini diamalkan untuk mengingat Allah SWT.

Dilansir dari buku 8 Kalimat Al-Thayyibah yang disusun M Fauzi Rachman, ada banyak keutamaan yang bisa diraih muslim dari membaca kalimat tersebut. Kalimat thayyibah merupakan ucapan yang berisi seruan pada kebajikan serta mencegah kemungkaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Masyaallah, Subhanallah, dan Astaghfirullah

1. Masyaallah

مَا شَاءَ اللّٰهُ

Mā syā'allāh.

ADVERTISEMENT

Artinya: "Apa yang dikehendaki Allah."

2. Subhanallah

سُبْحَانَ الله

Subḥānallāh.

Artinya: "Maha Suci Allah."

3. Astaghfirullah

أَسْتَغْفِرُ الله

Astagfirullāh.

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah."

Kapan Penggunaan Masyaallah, Subhanallah dan, Astaghfirullah yang Tepat?

Diterangkan dalam buku Aqidah Akhlak susunan Akhmad Kusaeri, waktu tepat mengucap masyaallah ketika seseorang merasa takjub atau kagum. Ketika melihat kejadian atau objek yang hebat hingga terheran-heran, maka hendaknya muslim menyerukan masyaallah.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Kahfi ayat 39,

وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًا - 39

Artinya: "Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, 'Mā syā'allāh, lā quwwata illā billāh' (sungguh, ini semua kehendak Allah. Tidak ada kekuatan apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu."

Sementara itu, subhanallah digunakan untuk memuji kebesaran Allah SWT. Muslim dianjurkan mengucap subhanallah untuk mensucikan Allah SWT dari sifat-sifat kekurangan.

Kemudian, kalimat subhanallah juga diserukan ketika mendapat atau menyaksikan keindahan ciptaan Sang Khalik. Contohnya, mengucap subhanallah ketika terjadi peristiwa luar biasa, kabar baik atau pemandangan yang indah.

Menurut buku Fikih Doa & Dzikir Jilid 1 susunan Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr terbitan Griya Ilmu, tasbih termasuk zikir yang paling dicintai Allah SWT. Subhanallah juga termasuk perkataan yang dapat diucapkan muslim, Rasulullah SAW bahkan menyukai kalimat tersebut lebih dari dunia dan isinya.

Dari Samurah bin Jundub, Rasulullah SAW bersabda:

"Perkataan yang paling disukai Allah ada empat, tidak ada mudharat bagimu memulai dari mana saja; Subhanallah (Maha Suci Allah), walhamdulillah (dan segala puji bagi Allah), wa laa ilaaha illallah (dan tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah), wallahu akbar (dan Allah Mahabesar)." (HR Muslim)

Kemudian, penggunaan astaghfirullah bisa dilakukan ketika muslim ingin bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa yang pernah diperbuat. Dengan begitu, dosa-dosa yang dilakukannya akan diampuni oleh Sang Khalik.

Allah SWT berfirman dalam surah An Nisa ayat 110,

وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا - 110

Artinya: "Siapa yang berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya, kemudian memohon ampunan kepada Allah, niscaya akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Waktu utama beristighfar adalah pada sepertiga malam terakhir. Meski begitu, muslim tetap bisa mengamalkannya sepanjang hari.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Rabb kita turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam yang akhir. Dia berfirman, 'Siapa berdoa pada-Ku niscaya Aku mengabulkannya, siapa meminta pada-Ku niscaya Aku memberinya, dan siapa mohon pada-Ku niscaya Aku mengampuninya.'" (HR Bukhari dan Muslim)

Wallahu a'lam.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads