Puasa Daud, atau puasa Nabi Daud AS, merupakan salah satu puasa sunnah yang paling utama dalam Islam. Puasa ini memiliki keutamaan tinggi karena dicontohkan langsung oleh Nabi Daud AS, seorang nabi yang terkenal dengan ibadahnya yang tekun dan kesalehannya.
Berbeda dengan puasa wajib seperti puasa Ramadan, puasa Daud bersifat sunnah. Namun, memiliki balasan pahala besar bagi yang mengamalkannya dengan ikhlas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Puasa Daud
Dikutip dari buku Dahsyatnya Puasa Sunah: Kunci Utama Meraih Sukses Dunia & Akhirat karya H. Amirulloh Syarbini, puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara bergantian antara berpuasa dan berbuka setiap hari. Artinya, seorang mukmin berpuasa sehari penuh kemudian berbuka di hari berikutnya, dan seterusnya.
Dalam bahasa fikih, puasa ini disebut juga sebagai puasa selang-seling, dan termasuk salah satu puasa sunnah yang paling dicintai Allah SWT.
Dalil Puasa Daud
Puasa Daud memiliki keutamaan yang luar biasa. Beberapa dalil yang menunjukkan keutamaannya antara lain hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan puasa ini sebagai puasa sunnah yang utama.
Rasulullah SAW bersabda, "Puasalah sehari dan berbukalah sehari, karena yang demikian itu adalah seutama-utamanya puasa; itulah puasa saudaraku Daud AS." (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud, dan sholat yang paling dicintai Allah adalah sholat Daud. Ia tidur setengah malam, dan ia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari." (HR Bukhari dan Muslim)
Melalui hadits ini, Rasulullah SAW hendak berpesan, jangan terlalu berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam ibadah. Karena sesuatu yang berlebihan dampaknya tidak baik, bahka terkadang merugukan diri sendiri dan orang lain.
Tata Cara dan Niat Puasa Daud
Dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin, tata cara puasa Daud ialah seperti puasa umumnya. Namun yang membedakan antara puasa Daud dengan puasa lainnya adalah waktu dan niatnya.
Waktu pelaksanaan: Puasa dilakukan selang sehari. Misalnya, Senin berpuasa, Selasa berbuka, Rabu puasa lagi, dan seterusnya.
Niat puasa: Niat dapat diucapkan dalam hati atau lisan sebelum imsak atau saat sahur. Berikut bacaan niatnya:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω Ψ―ΩΨ§ΩΩΨ―Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma Dauda sunnatan lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’
Artinya: "Saya niat puasa Daud sunah karena Allah Ta'ala."
Batasan puasa: Sama seperti puasa sunnah lainnya, menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Berbuka puasa: Dilakukan ketika waktu Maghrib tiba. Berikut bacaan doa berbuka puasa yang dapat diamalkan,
Ψ°ΩΩΩΨ¨Ω Ψ§ΩΨΈΩΩΩΩ ΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ§Ψ¨ΩΨͺΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨ±ΩΩΩΩΨ ΩΩΨ«ΩΨ¨ΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨ§ΩΩΨ¬ΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΩΩ Ψ΄ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ
Arab latin: Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."
(dvs/kri)












































Komentar Terbanyak
Perbandingan Biaya Umrah Mandiri vs Travel, Ini Perkiraannya
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?