Islam selalu mengajarkan umatnya untuk menjaga hubungan yang harmonis antar sesama manusia. Salah satu cara sederhana namun bermakna untuk mempererat hubungan tersebut adalah dengan saling menyapa dan berjabat tangan ketika bertemu.
Dalam ajaran Islam, berjabat tangan bukan sekadar bentuk sopan santun, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang tinggi. Banyak hadits menjelaskan keutamaan salaman, bahkan disebut dapat menggugurkan dosa di antara dua Muslim yang melakukannya.
Lantas, apakah berjabat tangan benar-benar bisa menghapus dosa sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersalaman Menggugurkan Dosa
Dikutip dari buku Kitab Induk Doa & Dzikir Terjemah Kitab Al-Adzkar Imam an-Nawawi yang diterjemahkan oleh Ulin Nuha, benar bahwa bersalaman antara dua orang akan menggugurkan dosa mereka.
Hal ini berdasarkan sebuah hadist di mana Rasulullah SAW bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
"Tidaklah dua muslim itu bertemu lantas berjabat tangan melainkan akan diampuni dosa di antara keduanya sebelum berpisah." (HR. Abu Daud no. 5212, Ibnu Majah no. 3703, Tirmidzi no. 2727)
Selain itu, dari Anas bin Malik ra, ia berkata,
قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ مِنَّا يَلْقَى أَخَاهُ أَوْ صَدِيقَهُ أَيَنْحَنِى لَهُ قَالَ « لاَ ». قَالَ أَفَيَلْتَزِمُهُ وَيُقَبِّلُهُ قَالَ « لاَ ».قَالَ أَفَيَأْخُذُ بِيَدِهِ وَيُصَافِحُهُ قَالَ « نَعَمْ »
"Ada seseorang bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Bagaimana jika ada seseorang di antara kami bertemu dengan saudara atau temannya, lalu ia membungkukkan badannya?" "Tidak boleh", jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. "Bagaimana jika memeluk lalu menciumnya?", orang itu balik bertanya. "Tidak boleh", jawab beliau lagi. Orang itu pun bertanya, "Bagaimana jika ia mengambil tangan saudaranya itu lalu ia menjabat tangan tersebut?" "Itu boleh", jawab beliau terakhir. (HR. Tirmidzi no. 2728).
Dari keterangan dua hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa berjabat tangan bukan hanya bentuk penghormatan sosial, tetapi juga ibadah yang bernilai besar di sisi Allah. Rasulullah SAW menegaskan bahwa dua Muslim yang saling berjabat tangan akan diampuni dosa-dosanya sebelum mereka berpisah.
Berjabat tangan juga menjadi simbol kasih sayang, persaudaraan, dan kebersihan hati antar sesama Muslim. Dengan saling menggenggam tangan, tumbuh rasa keakraban dan hilang rasa benci atau permusuhan yang mungkin ada di hati.
Selain itu, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa bentuk penghormatan yang benar kepada sesama adalah dengan berjabat tangan, bukan dengan membungkuk atau mencium tangan. Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat menjaga adab pergaulan agar tetap dilandasi ketulusan, kesederhanaan, dan tanpa unsur berlebihan.
Sunnah Bersalaman dalam Islam
Menurut penjelasan dalam buku Pendidikan Islam Risalah Ahlussunnah Wal Jama'ah An-Nadhliyah karya Dr. H. Subaidi, M.D., berjabat tangan atau mushafahah dalam Islam hukumnya adalah sunnah.
Namun, hal ini memiliki ketentuan, yakni laki-laki hanya boleh bersalaman dengan sesama laki-laki, perempuan dengan sesama perempuan, dan laki-laki hanya diperbolehkan berjabat tangan dengan perempuan yang merupakan mahramnya.
Saat seseorang berjabat tangan dengan orang lain, disunnahkan untuk menampakkan wajah yang ramah dan penuh senyum, serta mendoakan kebaikan bagi saudaranya. Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan dari Abu Dzar bahwa Rasulullah bersabda:
لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Artinya: "Hendaknya kalian tidak menghina sedikitpun sesuatu yang makruf, meski sekedar memperlihatkan wajah ramah (ketika) bertemu saudara kalian."
Maka dari itu, berjabat tangan merupakan amalan sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW sebagai wujud kasih sayang dan penghormatan antar sesama Muslim. Amalan sederhana ini juga memiliki keutamaan besar, karena menjadi sebab dihapuskannya dosa bagi kedua orang yang melakukannya sebelum berpisah.
(hnh/inf)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB