- Contoh Riya dalam Niat 1. Bersedekah Tidak Disertai Niat Baik 2. Bersedekah Berniat Mendapatkan Pujian
- Tingkatan Riya yang Paling Bahaya 1. Riya dalam Niat 2. Riya yang Dibarengi Niat Pahala 3. Niat Pahala dan Riya Sama Kuat 4. Riya karena Dorongan Semangat saat Dilihat Orang
- Dampak Negatif dari Sifat Riya
- Cara Menghindari Sifat Riya
Riya adalah perbuatan tercela yang termasuk dosa besar. Dalam buku Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (Buku Pelajaran Untuk SMK Kelas X) karya Restu Abdiyantoro, dkk, riya secara bahasa berarti menampakkan atau memperlihatkan.
Secara istilah, riya adalah melakukan ibadah dengan niat supaya mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain.
Riya merupakan sifat tercela yang bisa menyebabkan amal ibadah menjadi sia-sia. Salah satu jenis riya yang paling bahaya adalah riya dalam niat. Adapun contoh riya dalam niat, antara lain:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Riya dalam Niat
Dalam buku Sedekah Pengubah Nasib: Membuka Jalan Rezeki dengan Banyak Memberi karya Aditya Akbar Hak, riya bisa merusak ketulusan kita saat mau bersedekah. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 264:
يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ
Yâ ayyuhalladzîna âmanû lâ tubthilû shadaqâtikum bil-manni wal-adzâ kalladzî yunfiqu mâlahû ri'â'an-nâsi
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu batalkan (pahala) sedekahmu dengan mengungkit- ungkit dan menyakiti, bagaikan orang yang mendermakan hartanya dengan (tujuan) untuk dilihat orang lain (supaya mendapat pujian)." (QS al-Baqarah [2]: 264)
Makanya umat Islam perlu menghindari sifat riya karena bisa membuat amal ibadah jadi sia-sia, berikut adalah beberapa contoh riya dalam niat yang perlu dihindari:
1. Bersedekah Tidak Disertai Niat Baik
Bersedekah namun dengan tidak dengan niat yang baik, murni, dan tulus dari sedekah yang diberikan.
2. Bersedekah Berniat Mendapatkan Pujian
Pujian dan rasa kagum dari orang lain menjadi tujuan utama, mengharap pahala dan ridho dari Allah bukan lagi menjadi tujuan utamanya sehingga tidak mungkin ada keikhlasan di dalamnya.
Tingkatan Riya yang Paling Bahaya
Dalam buku 1001 Kesalahan dalam Beribadah dan Bermuamalah karya DR Musthafa Murad, riya memiliki beberapa tingkatan, yaitu:
1. Riya dalam Niat
Menurut Musthafa Murad, jenis riya yang paling berbahaya adalah riya dalam niat. Riya dalam niat artinya seseorang melakukan suatu amal tidak bermaksud untuk beribadah, tetapi hanya ingin dilihat oleh orang lain karena tujuan lain.
2. Riya yang Dibarengi Niat Pahala
Bermaksud mendapatkan pahala namun disertai sedikit riya. Saat riya tersebut tidak ada, maka dirinya tidak akan melakukan ketaatan tersebut. Tingkatan riya ini sama seperti tingkatan sebelumnya.
3. Niat Pahala dan Riya Sama Kuat
Pada tingkatan ini, niat pahala dan niat riya sama kuatnya. Jika salah satu dari keduanya terpisah tidak mendorong yang bersangkutan mengerjakan amal tersebut. Hal ini bisa saja merusak sebagaimana juga bisa memperbaiki, namun tetap saja tidak lepas dari dosa.
4. Riya karena Dorongan Semangat saat Dilihat Orang
Tingkatan terakhir adalah ketika pandangan orang lain menjadi penguat semangat dalam beribadah. Penglihatan orang terhadap dirinya menjadi penguat atas semangatnya. Meskipun orang tidak melihatnya ia tetap melakukan ibadah tersebut.
Dampak Negatif dari Sifat Riya
Sifat riya memiliki dampak negatif, menurut Restu Abdiyantoro, dkk dalam buku Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (Buku Pelajaran Untuk SMK Kelas X), berikut adalah beberapa dampak negatif dari sifat riya:
- Muncul rasa tidak puas atas amal yang telah dikerjakan.
- Muncul rasa gelisah saat melakukan amal kebaikan.
- Merusak nilai pahala dari suatu ibadah, bahkan bisa hilang sama sekali.
- Mengurangi kepercayaan dan simpati dari orang lain.
- Menyesal apabila amalnya tidak diperhatikan oleh orang lain.
- Menimbulkan sentimen pribadi dari orang lain karena adanya perasaan iri dan dengki.
Cara Menghindari Sifat Riya
Seseorang bisa merasa ikhlas di awal, namun perlahan niatnya berubah karena ingin dilihat atau dipuji orang lain. Jika dibiarkan, sifat riya dapat menghapus pahala dan menjauhkan seseorang dari keikhlasan dalam beribadah.
Mengutip sumber sebelumnya, ada beberapa cara yang bisa umat Muslim lakukan untuk menghindari sifat riya, antara lain:
- Meluruskan niat.
- Menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah SWT.
- Memohon pertolongan Allah SWT.
- Memperbanyak rasa syukur.
- Memperbanyak ingat kematian.
- Membiasakan hidup sederhana.
(inf/inf)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB