Riya adalah akhlak tercela yang harus dihindari muslim. Perilaku ini tidak disukai oleh Allah SWT karena merusak niat serta keikhlasan seseorang.
Riya dalam ibadah bisa membuat amal ibadah rusak, hingga hangus. Diterangkan dalam Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 4 susunan Syaikh Muhammad Al Utsaimin terjemahan Asmuni, kata riya berasal dari Arriyaa'u yang artinya senang memperlihatkan atau memamerkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan bersikap riya tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 264. Allah SWT berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir."
Syaikh Abu Bakar Al Jazairi melalui kitabnya Minhajul Muslim yang diterjemahkan Fedrian Hasmand menjelaskan bahwa pada hakikatnya riya adalah perilaku seorang hamba menaati Allah tetapi memiliki keinginan lain agar memperoleh kedudukan dan derajat di mata manusia. Menurutnya, riya menjadi salah satu bentuk kemunafikan.
Berkaitan dengan itu, ada contoh riya dalam ibadah yang harus dihindari agar amal seseorang tak hangus. Riya apa itu?
Contoh Riya dalam Ibadah yang Harus Dihindari
Menukil dari kitab Ihya Ulumuddin susunan Imam Al Ghazali terjemahan Irwan Kurniawan dan buku Sedekah Pengubah Nasib susunan Aditya Akbar Hakim, berikut ini contoh riya dalam ibadah yang harus dihindari muslim.
1. Membayar Zakat karena Takut Mendapat Celaan
Membayar zakat merupakan kewajiban setiap umat Islam. Namun, jika zakat dibayarkan karena takut mendapat celaan tanpa mengharapkan pahala dari Allah SWT maka harus dihindari.
Imam Al Ghazali menilai bahwa bentuk riya yang satu ini terbilang paling parah dan paling buruk. Oleh karenanya, hendaknya muslim melakukan amalan apapun itu harus semata-mata karena mengharap ridha Allah SWT.
2. Beribadah Demi Mendapat Keuntungan Selain dari Allah SWT
Contoh yang kedua adalah beribadah demi mendapat keuntungan selain dari Allah SWT. Ini bisa berupa dalam bentuk materi maupun non materi. Terlebih, jika orang tersebut enggan beribadah jika tidak ada orang yang melihatnya.
3. Sedekah dengan Niat Ingin Dipuji
Bersedekah dengan niat ingin dipuji orang lain bisa membuat amalan seseorang hangus. Misalnya, seseorang menyumbangkan sebagian gaji untuk pembangunan tempat kerja tetapi dalam hatinya tersembunyi keinginan menarik perhatian pimpinan agar mendapat promosi jabatan. Riya seperti ini harus dihindari.
2 Jenis Riya dalam Islam
Berikut sejumlah jenis riya yang dikutip dari buku Dosa-dosa Besar oleh Hafidz Muftisany.
1. Riya Kholish
Riya kholish adalah riya yang muncul lewat perbuatan. Contoh dari riya ini ketika seseorang melakukan ibadah atau amal kebaikan hanya untuk mendapat pujian. Riya kholish bisa berupa riya badan, riya pakaian, riya ucapan, dan riya perbuatan.
2. Riya Syirik
Jenis riya yang kedua adalah riya syirik. Riya semacam ini seperti seseorang yang menjalankan perintah Allah SWT dengan niat beribadah namun disertai dengan motivasi lain yaitu untuk mendapat pujian dan perhatian dari orang-orang.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Siapa yang Akan Jadi Menteri Haji dan Umrah?