Viral Peresmian Masjid Ngundang Biduan, Ternyata Salah Banner

Viral Peresmian Masjid Ngundang Biduan, Ternyata Salah Banner

Eko Susanto - detikHikmah
Selasa, 28 Okt 2025 15:30 WIB
Viral Peresmian Masjid Ngundang Biduan, Ternyata Salah Banner
Viral peresmian masjid diduga ngundang biduan (Foto: Instagram/respons.media)
Jakarta -

Sebuah video yang menampilkan panggung dangdut dengan biduan wanita viral di media sosial karena disebut-sebut sebagai acara peresmian masjid. Namun setelah ditelusuri, ternyata kejadian itu hanya kesalahan penggunaan banner acara.

Dalam video yang salah satunya diunggah oleh akun Instagram @respons.media, tampak beberapa biduan mengenakan pakaian seksi bernyanyi di atas panggung bertuliskan "Peresmian Masjid Darul Falah Dusun Senden Desa Jambon" Jambon". Sejumlah penonton pria bahkan tampak ikut bergoyang dan memberi saweran.

"Umumnya masjid diresmikan dengan ritual keagamaan. Namun berbeda dengan Masjid Darul Falah Senden Jambon Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah. Warga sekitar meresmikan dengan pentas seni dangdut dengan menghadirkan biduanita" tulis akun tersebut, seperti dikutip detikJateng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Desa Sebut Salah Banner

Kepala Desa Jambon, Lilis Suharti, angkat bicara mengenai video yang menghebohkan tersebut. Lilis membenarkan bahwa memang ada acara peresmian Masjid Darul Falah di desanya, namun ia meluruskan kronologi kejadian.

ADVERTISEMENT

Lilis menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada September lalu. Acara peresmian masjid digelar pada 10 September, sementara acara pentas seni yang mengundang biduan dangdut tersebut digelar sehari setelahnya, yakni pada 11 September.

Lilis menegaskan bahwa pentas seni itu bukan merupakan rangkaian dari acara peresmian masjid. Masalah muncul karena adanya kesalahan teknis dari panitia.

"Cuman, banner memang salah, aduh, ya mau bagaimana lagi kalau sudah salah begitu," kata Lilis saat dihubungi detikJateng, Rabu (22/10/2025).

Ia mengakui bahwa panitia memanfaatkan background atau banner yang sebelumnya digunakan untuk acara peresmian masjid. Lokasi panggung peresmian dan pentas seni juga disebut Lilis berbeda.

"Tiba-tiba ada yang screenshot atau kemudian diambil, dipotong videonya terus dinarasikan yang negatif, akhirnya timbul komentar-komentar negatif," jelasnya.

Pihak desa berharap masyarakat dapat memaklumi kesalahan yang terjadi karena panitia tidak mengganti banner. Lilis juga menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi agar kesalahan serupa tidak terulang.

"Itu bukan saya langsung yang mengurusi semuanya, itu ada panitia sendiri. Itu sudah September kemarin," ungkap Lilis.

"Mudah-mudahan ini jadi pelajaran biar bannernya nanti tidak dipakai untuk kesenian lagi. Biar beda banner atau ganti banner, tidak tertulis misalkan ada peresmian yang religi itu tidak dikait-kaitkan dengan acara syukuran yang lain," pungkasnya.

Berita ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Viral Peresmian Masjid Nanggap Biduan Dangdut Seksi, Ini Penjelasan Kades".

Selengkapnya baca DI SINI.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads