10 Perempuan Paling Berpengaruh dalam Sejarah Islam

10 Perempuan Paling Berpengaruh dalam Sejarah Islam

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 26 Okt 2025 05:00 WIB
Young arabian woman in hijab with sexy blue eyes. Yashmak.
Ilustrasi perempuan Islam. Foto: Getty Images/iStockphoto/IgorVoloshin
Jakarta -

Dalam sejarah Islam, perempuan memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh, baik dalam bidang dakwah, pendidikan, politik, maupun keteladanan akhlak. Mereka bukan sekadar pendamping, tetapi juga penggerak dan penjaga nilai-nilai Islam di berbagai masa.

Para perempuan berpengaruh ini berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW, sahabat, hingga setelah masa tabi'in. Masing-masing memiliki peran yang patut diteladani.

Perempuan Paling Berpengaruh dalam Islam

Berikut ini adalah sepuluh perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Islam yang patut dijadikan teladan oleh generasi masa kini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Khadijah binti Khuwailid

Dikutip dari buku 20 Bidadari Surga karya Mujahidin Nur, dijelaskan bahwa Khadijah binti Khuwailid adalah istri pertama Nabi Muhammad SAW sekaligus perempuan pertama yang memeluk Islam. Beliau dikenal sebagai sosok perempuan cerdas, dermawan, dan tangguh dalam mendukung perjuangan Rasulullah SAW. Seluruh kekayaan dan tenaganya ia gunakan untuk mendukung dakwah Islam pada masa-masa awal.

Rasulullah SAW bahkan selalu mengenang Khadijah sebagai sosok yang setia dan beriman saat semua orang meragukannya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

"Dia (Khadijah) beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar kepadaku, dan dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku." (HR Ahmad dan Hakim)

2. Aisyah binti Abu Bakar

Aisyah RA, istri Rasulullah SAW, dikenal sebagai salah satu ulama perempuan paling cerdas sepanjang sejarah Islam. Beliau meriwayatkan lebih dari 2.000 hadits, menjadikannya salah satu sumber utama pengetahuan tentang kehidupan dan ajaran Nabi SAW.

Selain itu, Aisyah juga berperan aktif dalam pendidikan dan fatwa di masa para sahabat. Banyak tokoh Islam besar yang belajar langsung dari beliau. Kecerdasannya dalam memahami hukum Islam menjadikan Aisyah RA simbol perempuan berilmu dan berpengaruh dalam sejarah Islam.

3. Fatimah az-Zahra

Dilansir dari laman Muhammadiyah, Jumat (24/10/2025), Fatimah az-Zahra adalah putri bungsu Nabi Muhammad SAW dan istri dari Ali bin Abi Thalib RA. Ia dikenal karena keteguhan iman, kesederhanaan, dan kasih sayangnya kepada keluarga serta umat.

Rasulullah SAW sangat mencintainya hingga bersabda,

"Fatimah adalah bagian dariku. Barang siapa membuatnya marah, berarti membuatku marah." (HR Bukhari dan Muslim)

Fatimah menjadi teladan bagi kaum muslimah sebagai perempuan yang menjaga kehormatan, berbakti pada orang tua, dan selalu sabar dalam menghadapi ujian hidup.

4. Sumayyah binti Khayyat

Sumayyah binti Khayyat dikenal sebagai perempuan pertama yang gugur sebagai syahid dalam Islam. Ia disiksa oleh kaum Quraisy karena mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT, namun tidak pernah goyah sedikit pun.

Keberanian dan kesetiaannya menjadi bukti bahwa kekuatan iman tidak mengenal jenis kelamin. Sumayyah dikenang sebagai simbol perjuangan dan keberanian perempuan muslim.

5. Hafshah binti Umar

Hafshah RA, putri Umar bin Khattab sekaligus istri Rasulullah SAW, memiliki peran besar dalam pelestarian Al-Qur'an. Setelah Rasulullah wafat, Hafshah dipercaya untuk menyimpan naskah mushaf Al-Qur'an pertama yang disusun pada masa Khalifah Abu Bakar.

Dari mushaf inilah kemudian dilakukan penyalinan resmi di masa Khalifah Utsman bin Affan. Hafshah dikenang sebagai sosok yang berperan penting dalam menjaga keaslian kitab suci umat Islam.

6. Asma' binti Abu Bakar

Asma' binti Abu Bakar adalah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq dan kakak dari Aisyah RA. Ia termasuk golongan pertama yang memeluk Islam di Makkah dan dikenal karena keteguhan, keberanian, serta kecerdasannya. Istri dari al-Zubair bin al-'Awwam ini turut mengalami masa-masa sulit saat awal dakwah Islam dan ikut berhijrah ke Madinah.

Asma' juga dikenal sebagai sosok perempuan tangguh yang ikut berperan dalam Perang Yarmuk melawan Bizantium. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, ia menjadi salah satu rujukan penting dalam ilmu hadits dan ajaran Islam. Dari keturunannya lahir banyak tokoh besar, termasuk putranya 'Urwah bin al-Zubair, seorang ulama terkemuka di bidang hadits.

7. Zainab binti Ali

Merangkum buku Putri-Putri Sahabat Rasulullah karya Ahmad Khalil Jam'ah, Zainab binti Ali, cucu Rasulullah SAW, adalah saksi dan penyampai kisah tragedi Karbala. Ia menyaksikan saudara kandungnya, Husain bin Ali, gugur sebagai syahid. Namun meski penuh duka, Zainab tetap tegar menyuarakan kebenaran dan menentang kezaliman Yazid.

Keberaniannya menjadikan Zainab sebagai simbol kekuatan moral dan suara keadilan dalam sejarah Islam.

8. Ummu al-Darda' al-Sughra

Ummu al-Darda' al-Sughra adalah salah satu ulama perempuan terkemuka dari generasi setelah Nabi Muhammad SAW. Ia dikenal sebagai perawi hadits, ahli hukum, dan penghafal Al-Qur'an sejak usia muda.

Murid dari Aisyah RA, Salman al-Farisi, dan Abu Hurairah ini kemudian mengajar di Masjid Agung Damaskus, di mana ia membimbing banyak murid, baik laki-laki maupun perempuan. Beberapa di antaranya bahkan menjadi ulama besar dan pemimpin, termasuk Khalifah 'Abd al-Malik bin Marwan.

9. Rabiah Al Adawiyah

Nama Rabiah Al Adawiyah tak asing di dunia tasawuf. Ia adalah sufi wanita asal Basrah (Irak) yang lahir pada 713 M, menurut buku Khazanah Orang Besar Islam dari Penakluk Jerusalem hingga Angka Nol karya RA Gunadi dan M Shoelhi.

Rabiah Al Adawiyah dikenal sebagai sufi pembawa 'agama cinta'. Sufisme Rabiah Al Adawiyah telah mencapai pada titik mahabbatullah (cinta pada Allah). Kesufiannya sangat diakui pada masanya.

10. Fatimah Al-Fihri

Fatimah Al-Fihri masuk deretan muslimah paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Ia adalah pendiri universitas tertua di dunia, Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, yang awalnya sebuah masjid dan madrasah.

Fatimah Al-Fihri berperan penting dalam dunia pendidikan. Menurut buku Sejarah Terlengkap Peradaban Islam karya Abdul Syukur al-Azizi, Universitas Al-Qarawiyyin berhasil mengumpulkan sejumlah risalah penting dari berbagai disiplin ilmu.




(dvs/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads