Negara Arab-Muslim hingga Eropa mendukung rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk serukan gencatan senjata, pembebasan sandera Hamas dalam 72 jam, pelucutan senjata Hamas, serta penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza.
Dilansir dari laporan Arab News, para Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Indonesia, Pakistan, Turki, Qatar dan Mesir menyambut baik upaya Trump mengakhiri perang di Gaza. Mereka menyambut baik usulan Trump terkait untuk mengakhiri perang, membangun kembali Gaza, mencegah pengungsian rakyat Palestina, dan memajukan perdamaian yang komprehensif, serta mengumumkan bahwa ia takkan mengizinkan aneksasi Tepi Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin-poin penting lainnya termasuk dalam pengerahan pasukan stabilisasi internasional sementara. Selain itu, dibentuk pula otoritas transisi yang dipimpin oleh Trump sendiri dan eks Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair yang termasuk dalam otoritas tersebut.
Melalui pernyataan bersama, para diplomat tinggi Arab dan muslim juga menekankan pentingnya kemitraan dengan AS dalam mengamankan perdamaian di kawasan.
"Para menteri menegaskan kesiapan mereka untuk terlibat secara positif dan konstruktif dengan Amerika Serikat dan para pihak untuk menyelesaikan perjanjian dan memastikan implementasinya, dengan cara yang menjamin perdamaian, keamanan dan stabilitas bagi rakyat di kawasan." tulis laporan Saudi Press Agency, dikutip pada Selasa (30/9/2025).
Mereka juga menegaskan komitmen untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat guna mengakhiri perang di Gaza melalui kesepakatan komprehensif yang menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan yang memadai tanpa batas ke Gaza, tidak ada pengungsian warga Palestina, pembebasan sandera, mekanisme keamanan yang menjamin keamanan semua pihak, penarikan penuh Israel, serta pembangunan kembali Gaza.
Selain itu, mereka juga menyebut akan menciptakan jalan menuju perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara,yang mana Gaza terintegrasi sepenuhnya dengan Tepi Barat dalam negara Palestina sesuai dengan hukum internasional sebagai kunci untuk mencapai stabilitas dan keamanan regional.
Dikutip dari BBC, rencana Trump tersebut juga disetujui oleh PM srael Benjamin Netanyahu. Rencana tersebut mengusulkan penghentian segera operasi militer. Presiden Donald Trump dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung Putih menyebut rencana itu sebagai hari bersejarah bagi perdamaian.
Meski demikian, Trump mengatakan bahwa Netanyahu akan mendapat dukungan AS untuk menyelesaikan tugas menghancurkan ancaman Hamas jika Hamas tidak menyetujui rencana itu. Netanyahu juga menyebut Israel akan menyelesaikan tugasnya jika Hamas menolak rencana itu dan tidak menindaklanjutinya.
(aeb/inf)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia