Tiap gerakan dalam salat memiliki tata cara tersendiri yang harus diikuti, termasuk saat duduk tahiyat akhir. Gerakan ini bukan sekadar duduk biasa, melainkan bagian penting dari salat yang telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW.
عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي»، رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Artinya: Dari Malik bin Al-Huwairits RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Salatlah kalian (dengan cara) sebagaimana kalian melihatku salat." (HR Bukhari)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menjalankan salat, umat Islam dituntut untuk mengikuti salatnya Rasulullah agar ibadah semakin sempurna. Lantas, bagaimana sebenarnya cara Nabi Muhammad SAW melakukan duduk tahiyat akhir sesuai sunnah?
Cara Duduk Tahiyat Akhir Rasulullah SAW
Menurut penjelasan Syaikh Muhammad Fahd dan Syaikh Abdul Aziz Bin Baz dalam kitab Sifat Wudhu & Shalat Nabi, Rasulullah SAW melaksanakan tahiyat akhir dengan duduk tawaruk sebagaimana disebutkan dalam hadits.
Tata cara duduk tawaruk yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW telah dijelaskan secara rinci dalam hadits.
"Beliau meletakkan pinggulnya ke tanah, yaitu membebankan pada pinggul kirinya, dan menjulurkan setengah telapak kaki kirinya dari bawah betis yang kanan sekedarnya." (HR Abu Dawud)
"Nabi SAW membentangkan hasta tangan kanannya di atas paha yang kanan dan tidak memalingkan (menjauhkan) darinya, sehingga batas sikunya berada di pangkal paha. Lalu beliau menggenggam dua jarinya, yaitu jari kelingking dan jari manisnya serta melingkarkan jari tengah dan jempolnya seraya berdoa." (HR Ahmad dan Ahlu Sunan)
"Adapun tangan yang kiri, jari jemarinya terbuka di atas paha kiri. Beliau menghadapkan jari-jarinya ke kiblat dalam tasyahud, mengangkat tangan, rukuk serta sujud. Juga di dalam sujudnya, beliau menghadapkan jari-jari kakinya ke kiblat." (HR Muslim)
Saat tahiyat akhir, Rasulullah SAW duduk dengan memiringkan pinggul kiri ke tanah dan menjulurkan kaki kiri dari bawah betis kanan. Posisi ini dikenal dengan duduk tawaruk, yang menunjukkan ketenangan dan kekhusyukan dalam salat.
Sementara itu, tangan kanan beliau diletakkan di atas paha kanan dengan menggenggam sebagian jari dan mengisyaratkan telunjuk. Tangan kiri diletakkan terbuka di atas paha kiri, dengan jari-jari menghadap kiblat, sama seperti jari-jari kaki saat rukuk dan sujud.
Bacaan Tahiyat Akhir
Selain tata cara duduk, dalam tahiyat akhir juga disyariatkan membaca doa tasyahud yang dilanjutkan dengan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dikutip dari buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2, berikut adalah bacaan tahiyat akhir.
التَّحِيَّاتُ المُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لله، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللَّهِ
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah, assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh, assalaamu 'alainaa wa 'ala 'ibaadillahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan rasuulullah
Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, dan kebaikan, untuk Allah. Keselamatan atasmu wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya. Keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah." (HR Muslim, dari Abdullah bin Abbas)
Lanjut sholawat Ibrahimiyah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Latin: Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala Ibrahima wa 'ala ali Ibrahim, wa barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala Ibrahima wa 'ala ali Ibrahim, fil 'alamina innaka hamidum majid.
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau berikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Ya Allah, berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike