- Pengertian Rukun Sholat
- Rukun Sholat 1. Berdiri bagi yang Mampu 2. Niat 3. Takbiratul Ihram 4. Membaca Al-Fatihah pada Setiap Rakaat 5. Rukuk dengan Tumakninah 6. I'tidal dengan Tumakninah 7. Sujud dengan Tumakninah 8. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tumakninah 9. Duduk Tasyahud Akhir 10. Membaca Tasyahud Akhir 11. Membaca Shalawat Nabi pada Tasyahud Akhir 12. Salam yang Pertama 13. Tertib dalam Menjalankan Rukun Sholat
Sholat adalah ibadah wajib bagi setiap muslim yang menjadi tiang agama. Agar sholat sah, seorang muslim harus memenuhi rukun sholat.
Rukun sholat yaitu bagian-bagian pokok dalam sholat yang tidak boleh ditinggalkan, baik sengaja maupun tidak. Jika salah satu rukun ditinggalkan, sholat menjadi batal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Rukun Sholat
Dikutip dari buku Tuntunan Bersuci Dan Sholat: Madzhab Imam Asy Syafi'i oleh Humaidi Al Faruq, rukun sholat adalah bagian dari sholat yang menentukan sah atau tidaknya sholat.
Dalam sholat ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, ada yang dinamakan fardhu dan ada pula yang dinamakan sunnah. Yang termasuk dalam fardhu adalah masuk kedalam hakikat shalat dinamakan syarat. Dan yang sunnah kalau dianjurkan mengerjakan sujud sahwi dikala tertinggal maka dinamakan ab'ad dan kalau tidak dianjurkan mengerjakan sujud sahwi dikala tertinggal dinamakan hai'at.
Maka dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa syarat sah sholat itu ada empat macam: pertama rukun, kedua syarat, ketiga sunnah ab'ad dan keempat sunnah hai'at.
Rukun sholat seperti disebutkan Imam Nawawi di dalam kitab 'Minhaj" ada tiga belas perkara dengan memasukkan
tuma'ninah pada empat tempat ke dalam perbuatan yang mengikuti rukun tetapi bukan termasuk rukun.
Rukun Sholat
Dikutip dari buku Panduan Sholat Rosulullah 1 oleh Imam Abu Wafa, rukun sholat ada 13. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Berdiri bagi yang Mampu
Rukun pertama dalam sholat adalah berdiri tegak bagi yang mampu. Hal ini berlaku untuk sholat wajib.
Bagi orang yang sakit atau tidak mampu berdiri, boleh sholat sambil duduk atau berbaring sesuai kemampuan.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 238,
حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ
Artinya: Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.
2. Niat
Sholat harus diawali dengan niat di dalam hati untuk menentukan sholat apa yang sedang dikerjakan, misalnya sholat Subuh, Zuhur, atau sholat sunnah tertentu.
Niat tidak harus diucapkan keras-keras, karena tempatnya ada di hati.
Niat dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram.
3. Takbiratul Ihram
Rukun ketiga adalah mengucapkan takbiratul ihram, yaitu lafaz:
الله أكبر (Allahu Akbar)
Takbir ini sebagai pembuka sholat, menandakan berpindahnya seseorang dari aktivitas biasa menuju ibadah sholat. Tanpa takbiratul ihram, sholat tidak dimulai.
4. Membaca Al-Fatihah pada Setiap Rakaat
Setiap rakaat sholat wajib membaca Surah Al-Fatihah. Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan.
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda,
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
"Tidak sah sholat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Rukuk dengan Tumakninah
Rukuk dilakukan setelah membaca bacaan surat setelah Al-Fatihah.
Tumakninah artinya berhenti sejenak dengan tenang, tidak terburu-buru. Berikut bacaan rukuk:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Arab latin: Subhaana rabbiyal 'adhiimi wabihamdihi (3x)
Artinya: Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya
6. I'tidal dengan Tumakninah
Setelah rukuk, bangkitlah ke posisi berdiri tegak yang disebut i'tidal.
Tangan diangkat atau diletakkan di samping badan.
Beberapa hadits menjelaskan bacaan doa itidal sesuai ajaran Rasulullah SAW, berikut bacaannya:
Doa Itidal 1
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
Rabbana lakal hamdu.
Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji."
Doa itidal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah RA,
"Apabila imam mengucapkan, 'Sami'allaahu liman hamidah (Allah mendengar orang-orang yang yang memuji-Nya)', maka katakanlah, 'Rabbana lakal hamdu (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji)'. Sebab barang siapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, ia akan diampuni dari segala dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim)
Doa Itidal 2
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbana lakal hamdu mil-ussamaawaati, wa mil-ul ardhi, wa mil-umaa syi'ta min syai-in ba'du.
Artinya: "Wahai Tuhan kami. Bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah itu."
Doa itidal ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan Ibnu Abu Awfa RA. Ia mengatakan,
"Jika Rasulullah SAW bangkit dari ruku', beliau membaca, 'Sami'allaahu liman hamidah (Allah mendengar orang yang memuji-Nya). Rabbana lakal hamdu mil-ussamaawaati, wa mil-ul ardhi, wa mil-umaa syi'ta min syai-in ba'du (Wahai Tuhan kami. Bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah itu)'." (HR Muslim)
Doa Itidal 3
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
Rabbana wa lakal hamdu hamdan katsiira thayyiban mubaarakan fiih.
Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji yang banyak, baik, dan mengandung berkah."
Doa ini bersandar pada kisah yang diriwayatkan Rifa'ah bin Rafi' Az-Zuraqiy RA. Ia berkata bahwa ia sering salat di belakang Rasulullah SAW. Ketika mengangkat kepala dari ruku', Rasulullah SAW mengucapkan, "Sami'allaahu liman hamidah (Allah mendengar orang yang memuji-Nya)."
7. Sujud dengan Tumakninah
Sujud dilakukan dengan tujuh anggota badan yang menyentuh lantai:
- Kening (termasuk hidung)
- Kedua telapak tangan
- Kedua lutut
- Ujung jari kaki kiri dan kanan
Ketika sujud disunnahkan membaca,
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Subḥāna rabbiyal a'lā
Artinya: "Maha Suci Rabb-ku yang Maha Tinggi".
8. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tumakninah
Setelah sujud pertama, duduklah dengan tenang untuk melaksanakan duduk di antara dua sujud.
Posisi duduk iftirasy (duduk di atas kaki kiri, kaki kanan ditegakkan) adalah yang paling dianjurkan.
Bacaan yang dianjurkan:
رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاهْدِنِي، وَارْزُقْنِي
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, beri aku petunjuk, dan rezeki."
9. Duduk Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir wajib dilakukan pada rakaat terakhir sholat. Pada duduk ini, kita membaca tahiyat, shalawat atas Nabi, dan doa terakhir sebelum salam.
10. Membaca Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir merupakan rukun yang tidak boleh ditinggalkan. Bacaan tasyahud akhir adalah:
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ...
Disunnahkan juga membaca shalawat Ibrahimiyah untuk menyempurnakan tasyahud akhir.
11. Membaca Shalawat Nabi pada Tasyahud Akhir
Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada tasyahud akhir hukumnya rukun.
Contoh bacaan,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad."
12. Salam yang Pertama
Salam adalah penutup sholat. Minimal dibaca:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Hanya salam pertama yang termasuk rukun, sedangkan salam kedua hukumnya sunnah.
13. Tertib dalam Menjalankan Rukun Sholat
Rukun sholat harus dilakukan secara berurutan (tertib). Jika ada rukun yang didahului atau tertinggal, sholat menjadi batal.
13 rukun sholat adalah syarat sah sholat yang wajib dipenuhi setiap muslim. Mengetahui dan memahami rukun ini penting agar sholat kita sah dan sempurna di mata Allah.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi