Kelaparan di Gaza menelan semakin banyak korban, khususnya anak-anak. Dalam 24 jam terakhir, bertambah lagi lima anak yang meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi parah di Jalur Gaza yang diblokade Israel.
Korban jiwa tersebut menjadikan jumlah kematian akibat kelaparan sejak Oktober 2023 menjadi 404 orang warga Palestina, termasuk di antaranya 141 anak-anak. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu (10/9). Diperkirakan setidaknya dalam 126 kematian, 26 di antaranya adalah anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Anadolu Agency, data ini diperoleh setelah sistem pemantauan kelaparan Terpadu Klasifikasi Fase Keamanan Pangan (IPC) yang didukung PBB secara resmi menyatakan Gaza sebagai zona kelaparan bulan lalu.
Menurut laporan UNICEF dari laman resminya, malnutrisi anak di Gaza kian memburuk dan sampai ke tingkat yang mengkhawatirkan. Bukti terbaru menunjukkan proporsi rekor anak-anak yang diskrining teridentifikasi mengalami malnutrisi akut pada Agustus 2025.
Persentase anak-anak yang mengalami malnutrisi di sepanjang Jalur Gaza meningkat menjadi 13,5 persen pada Agustus, yang sebelumnya 8,3 persen pada Juli. Adapun di wilayah Gaza City, pada bulan Agustus lalu persentase anak-anak yang dirawat inap dengan malnutrisi tembus hingga 19 persen, sebelumnya 16 persen pada bulan Juli.
Angka terbaru dari mitra gizi di Jalur Gaza menunjukkan bahwa pada Agustus, 12.800 anak teridentifikasi mengalami malnutrisi akut. Tetapi, secara keseluruhan jumlah anak yang diskrining pada Agustus lebih sedikit karena 10 pusat perawatan jalan di Gaza dan Gaza Utara baru-baru ini ditutup akibat perintah evakuasi dan meningkatnya operasi militer.
Israel juga menolak bekerja sama dengan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang selama puluhan tahun menjadi penopang utama pasokan bantuan. Ratusan pusat distribusi bantuan UNRWA kini ditutup, digantikan hanya dengan empat pusat yang dikelola oleh Dana Kemanusiaan Gaza, badan didukung oleh AS dan Israel sendiri.
Akibatnya, bantuan yang masuk tidak sebanding dengan kebutuhan. Warga harus berjuang untuk mendapatkan makanan, tak jarang nyawa mereka menjadi taruhan.
Sejak 2 Maret otoritas Israel telah menutup seluruh perlintasan perbatasan Gaza yang menyebabkan 2,4 juta penduduk wilayah itu dilanda kelaparan. Israel juga telah menewaskan lebih dari 64.600 warga Palestina dalam serangan brutal di Gaza sejak Oktober 2023.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan eks Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Kini, Israel juga tengah menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilakukannya di Gaza.
(aeb/inf)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad