Surah Al-Isra Ayat 1 tentang Perjalanan Isra' dan Mi'raj Rasulullah SAW

Surah Al-Isra Ayat 1 tentang Perjalanan Isra' dan Mi'raj Rasulullah SAW

Indah Fitrah - detikHikmah
Rabu, 10 Sep 2025 20:00 WIB
Ilustrasi membaca Al-quran (quran).
Al-Qur'an. Foto: Freepik
Jakarta -

Surah Al-Isra ayat 1 menceritakan peristiwa Isra, yaitu perjalanan Rasulullah SAW pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid Al-Aqsha di Palestina. Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa perjalanan itu untuk memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya sekaligus menunjukkan kemuliaan hamba pilihan-Nya.

Dalam buku Berlabuh di Sidratul Muntaha karya KH. Muhammad Sholikhin dijelaskan bahwa Isra dan Mi'raj juga menjadi tanda kasih sayang Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Peristiwa ini terjadi setelah beliau kehilangan paman tercinta, Abu Thalib, dan istri yang sangat beliau cintai, Khadijah. Masa penuh duka itu dikenal sebagai "'Amul huzni" atau tahun kesedihan. Karena itu, Isra dan Mi'raj dipandang sebagai hiburan dan penguat hati dari Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Surah Al Isra Ayat 1

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Arab latin: Subḥānal-lażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī'ul-baṣīr(u).

ADVERTISEMENT

Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Tafsir Surah Al Isra Ayat 1

Dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menjelaskan bahwa ayat pertama surah Al-Isra menceritakan peristiwa Isra, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid Al-Aqsha di Palestina dalam satu malam. Perjalanan jauh ini biasanya ditempuh selama 40 hari, tetapi dengan kuasa Allah SWT terjadi seketika.

Ayat ini dimulai dengan kalimat tasbih "Subhanalladzi", menandakan bahwa peristiwa tersebut adalah kekuasaan Allah Yang Maha Suci, sebagaimana Ia pernah membelah laut untuk Nabi Musa AS dan menghamilkan Maryam hingga melahirkan Isa AS tanpa ayah. Penegasan lain dalam ayat ini adalah penyebutan Nabi Muhammad SAW sebagai hamba Allah SWT, yang menunjukkan kepatuhan kepada-Nya dan bahwa Allah SWT berkuasa atas hamba pilihan-Nya.

Masjid Al-Aqsha disebut diberkahi sekelilingnya karena di situlah banyak nabi menerima wahyu. Di tempat itu pula Rasulullah SAW dipertemukan dengan roh para nabi sebelum dimi'rajkan ke langit. Tujuan Isra' ini adalah agar Allah SWT memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi SAW, yang puncaknya adalah peristiwa Mi'raj.

Hadits-hadits shahih menerangkan bahwa peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab, tahun ke-11 kenabian, ketika Rasulullah SAW berada di rumah Ummi Hani'. Setelah Subuh, beliau menceritakan perjalanannya, meski dikhawatirkan akan ditolak orang Quraisy. Namun beliau tetap menyampaikannya. Abu Jahal mengejek, sementara Abu Bakar langsung membenarkan ucapan Nabi hingga mendapat gelar As-Shiddiq.

Rasulullah SAW bahkan mampu menggambarkan secara tepat keadaan Baitul Maqdis, serta menyampaikan berita tentang rombongan kafilah Quraisy yang sedang menuju Makkah, yang kemudian terbukti kebenarannya. Hal ini semakin menegaskan bahwa Isra' bukan mimpi atau khayalan, melainkan perjalanan nyata dengan tubuh dan ruh beliau.

Saat Mi'raj, Nabi SAW bertemu dengan para nabi di tiap lapisan langit: Adam AS, Isa AS dan Yahya AS, Yusuf AS, Idris AS, Harun AS, Musa AS, hingga Ibrahim AS di langit ketujuh, lalu sampai ke Sidratul Muntaha. Di sanalah beliau menerima perintah salat, awalnya 50 waktu kemudian diringankan menjadi 5 waktu dengan pahala setara 50.

Mayoritas ulama berpendapat Isra' Mi'raj terjadi dengan tubuh dan roh, bukan hanya mimpi semata. Peristiwa ini menjadi mukjizat besar, sekaligus menegaskan pentingnya salat lima waktu bagi umat Islam.

Wallahu a'lam.




(inf/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads