Surat Asy-Syams merupakan surat ke-91 dalam Al-Qur'an. Surat ini sarat makna dan pelajaran penting bagi umat manusia. Surat Asy-Syams menekankan pentingnya kesucian jiwa, dorongan untuk berbuat kebaikan, serta peringatan bagi mereka yang mengingkari kebenaran.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT sering bersumpah dengan makhluk ciptaan-Nya untuk menegaskan suatu kebenaran yang besar, dan hal ini sangat jelas terlihat pada awal Surat Asy-Syams.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari buku Tadabur Al-Qur'an: Menyelami Makna Al-Qur'an dari Al-Fatihah Sampai An-Nas karya Syaikh Adil Muhammad Khalil, surat asy-Syams dinamakan demikian karena Allah SWT memulai sumpahnya dalam surat ini dengan matahari.
Pembahasan utama surat Asy-Syams adalah beruntungnya orang-orang yang mensucikan jiwanya dan meruginya orang-orang yang mengotori jiwanya.
Surat Asy-Syams
Berikut bacaan lengkap surat Asy-Syams dalam tulisan Arab, latin dan artinya:
وَٱلشَّمْسِ وَضُحَىٰهَا
Arab-Latin: wasy-syamsi wa ḍuḥāhā
Artinya: 1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
وَٱلْقَمَرِ إِذَا تَلَىٰهَا
wal-qamari iżā talāhā
2. dan bulan apabila mengiringinya,
وَٱلنَّهَارِ إِذَا جَلَّىٰهَا
wan-nahāri iżā jallāhā
3. dan siang apabila menampakkannya,
وَٱلَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰهَا
wal-laili iżā yagsyāhā
4. dan malam apabila menutupinya,
وَٱلسَّمَآءِ وَمَا بَنَىٰهَا
was-samā`i wa mā banāhā
5. dan langit serta pembinaannya,
وَٱلْأَرْضِ وَمَا طَحَىٰهَا
wal-ardhi wa mā thahāhā
6. dan bumi serta penghamparannya,
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّىٰهَا
wa nafsiw wa mā sawwāhā
7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā
8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا
qad aflaha man zakkāhā
9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا
wa qad khāba man dassāhā
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِطَغْوَىٰهَآ
Arab-Latin: każżabat tsamụdu bithagwāhā
Artinya: 11. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
إِذِ ٱنۢبَعَثَ أَشْقَىٰهَا
iżimba'atsa asyqāhā
12. ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ ٱللَّهِ نَاقَةَ ٱللَّهِ وَسُقْيَٰهَا
fa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā
13. lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya".
فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُم بِذَنۢبِهِمْ فَسَوَّىٰهَا
fa każżabụhu fa 'aqarụhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā
14. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah),
وَلَا يَخَافُ عُقْبَٰهَا
wa lā yakhāfu 'uqbāhā
15. dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.
Isi Kandungan Surat Asy-Syams
Masih merujuk buku karya Syaikh Adil Muhammad Khalil, berikut kandungan surat Asy-Syams:
1. Sumpah Allah SWT atas Makhluk-Nya
Surat ini diawali dengan serangkaian sumpah Allah menggunakan ciptaan-Nya: matahari, bulan, siang, malam, langit, bumi, hingga jiwa manusia. Hal ini menunjukkan keagungan ciptaan-Nya sekaligus menegaskan pesan penting yang akan disampaikan.
2. Jiwa Manusia dan Potensi Baik-Buruk
Allah menegaskan bahwa setiap jiwa telah diberi potensi untuk mengenal kebaikan (taqwa) dan keburukan (fujur). Tugas manusia adalah memilih jalan yang benar dengan menyucikan jiwa melalui ibadah, amal saleh, dan menjauhi maksiat.
3. Keberuntungan dan Kerugian
Surat ini memiliki kandungan makna bahwa kemenangan dan keberutungan akan memihak orang-orang yang mensucikan jiwanya dan kerugian akan menjadi milik orang-orang yang mengotorinya. Seorang hamba, sudah sepatutnya menghabiskan hidupnya untuk mensucikan atau membersihkan jiwanya.
4. Kisah Kaum Tsamud
Melalui surat ini, Allah SWT mengingatkan kisah kaum Tsamud yang mendustakan Nabi Saleh AS. Mereka menolak peringatan, bahkan menyembelih unta mukjizat. Akibatnya, Allah menurunkan azab yang membinasakan seluruh kaum tersebut tanpa tersisa.
Baca juga: Al-Waqiah Surat ke Berapa? Ini Penjelasannya |
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal