Cara Praktis "Buka" 8 Pintu Rezeki Sesuai Ajaran Al-Qur'an

Cara Praktis "Buka" 8 Pintu Rezeki Sesuai Ajaran Al-Qur'an

Indah Fitrah - detikHikmah
Rabu, 03 Sep 2025 07:15 WIB
ilustrasi harta dan uang
Foto: Getty Images/iStockphoto/Moussa81
Jakarta -

Rezeki adalah sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah SWT untuk setiap makhluk-Nya, namun cara menjemputnya tetap menjadi tanggung jawab manusia. Imam Al-Ghazali dalam Minhājul 'Ābidīn, sebagaimana dikutip dalam buku Taudhihul Adillah 6 karya KH. M. Syafi'i Hadzami, membagi rezeki menjadi empat: rezeki yang dijamin, rezeki yang dibagi, rezeki yang diukur, dan rezeki yang dijanjikan.

Pembagian ini mengajarkan bahwa setiap rezeki datang dengan kadar, waktu, dan cara yang berbeda, sesuai dengan hikmah dan kehendak Allah.

Namun demikian, Allah juga memberi petunjuk dalam Al-Qur'an tentang bagaimana rezeki dapat dijemput. Terdapat delapan pintu rezeki yang dijelaskan langsung dalam ayat-ayat-Nya, yang bisa diamalkan oleh siapa pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Praktis Membuka Pintu Rezeki

Berikut cara praktis membuka pintu rezeki berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an.

1. Merawat Anak

Anak adalah bagian dari rezeki yang Allah anugerahkan kepada hamba-Nya. Dalam Surah Al-Isra ayat 31, Allah melarang membunuh anak karena takut miskin, sebab Allah yang menjamin rezeki bagi mereka dan orang tuanya.

ADVERTISEMENT

وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا

Arab latin: Wa lā taqtulū aulādakum khasy-yata imlāq(in), naḥnu narzuquhum wa iyyākum, inna qatlahum kāna khiṭ'an kabīrā(n).

Artinya: "Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar." (QS Al-Isra: 31)

Anak tidak seharusnya dianggap beban, melainkan amanah yang bisa menjadi sebab datangnya rezeki dan keberkahan dalam keluarga.

2. Bekerja Keras

Allah menegaskan dalam Surah An-Najm ayat 39 bahwa manusia hanya akan memperoleh apa yang diusahakannya.

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ

Arab latin: Wa al laisa lil-insāni illā mā sa'ā.

Artinya: "bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya," (QS An-Najm: 39)

Setiap kerja keras dan ikhtiar yang halal akan mendatangkan rezeki sesuai kadar usahanya, meskipun hasilnya mungkin tidak langsung terlihat.

3. Bersedekah

Sedekah merupakan salah satu sarana utama untuk memperluas rezeki. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 245, Allah menjanjikan pelipatgandaan atas harta yang disedekahkan.

"Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah? Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (QS Al-Baqarah: 245)

Menyisihkan sebagian harta untuk orang lain justru menjadi sebab bertambahnya harta yang dimiliki.

4. Meyakini Jaminan Rezeki dari Allah

Dalam Surah Hud ayat 6, Allah menyatakan bahwa rezeki seluruh makhluk hidup telah dijamin.

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Arab latin: Wa mā min dābbatin fil-arḍi illā 'alallāhi rizquhā wa ya'lamu mustaqarrahā wa mustauda'ahā, kullun fī kitābim mubīn(in).

Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS Hud: 6)

Hal ini menunjukkan bahwa kekhawatiran berlebihan terhadap urusan dunia semestinya ditekan dengan keyakinan penuh terhadap janji Allah.

5. Bersyukur

Allah menjanjikan bertambahnya nikmat kepada siapa pun yang bersyukur, sebagaimana ditegaskan dalam Surah Ibrahim ayat 7.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Arab latin: Wa iż ta'ażżana rabbukum la'in syakartum la'azīdannakum wa la'in kafartum inna 'ażābī lasyadīd(un).

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras."" (QS Ibrahim: 7)

Sikap syukur dapat dilakukan melalui ucapan, perbuatan, dan pemanfaatan nikmat sesuai kehendak Allah.

6. Menikah

Menikah merupakan salah satu jalan datangnya rezeki yang disediakan Allah. Dalam Surah An-Nur ayat 32 disebutkan:

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Arab latin: Wa ankiḥul-ayāmā minkum waṣ-ṣāliḥīna min 'ibādikum wa imā'ikum, iy yakūnū fuqarā'a yugnihimullāhu min faḍlih(ī), wallāhu wāsi'un 'alīm(un).

Artinya: "Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS An-Nur: 32)

Ketika pernikahan dijalani dengan niat yang tulus, Allah akan cukupkan kebutuhan pasangan tersebut dari arah yang tak disangka.

7. Beristighfar

Istighfar membuka banyak kebaikan, termasuk rezeki yang luas. Dalam Surah Nuh ayat 10-12, dijelaskan bahwa istighfar mendatangkan hujan, kekayaan, keturunan, serta kesejahteraan hidup.

"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu." (QS Nuh: 10-12)

Membiasakan istighfar setiap hari dapat menjadi kunci terbukanya kelapangan hidup.

8. Bertawakkal kepada Allah

Kadang rezeki hadir dari arah yang tidak pernah diperkirakan manusia. Hal ini ditegaskan dalam surah At-Talaq ayat 3,

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Arab latin: Wa yarzuqhu min ḥaiṡu lā yaḥtasib(u), wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh(ū), innallāha bāligu amrih(ī), qad ja'alallāhu likulli syai'in qadrā(n).

Artinya: dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.

Amalan-Amalan Penjemput Rezeki yang Berkah

Delapan cara memperoleh rezeki di atas menunjukkan bahwa keberkahan dalam hidup tidak hanya didapat melalui kerja keras, tetapi juga melalui ketaatan dan amalan hati. Harta yang banyak belum tentu membawa ketenangan, tetapi harta yang berkah akan selalu cukup dan mendatangkan kebaikan yang berkelanjutan.

Dalam buku Dikejar Rezeki dari Sedekah karya Fahrur Muis M.Ag., dijelaskan lebih lanjut sejumlah amalan yang dapat menjadi wasilah untuk meraih keberkahan rezeki. Amalan-amalan ini bisa menjadi pelengkap dalam menjemput rezeki:

  1. Memperbanyak istighfar dan bertaubat
  2. Menjaga ketakwaan kepada Allah SWT
  3. Bertawakal sepenuhnya kepada Allah
  4. Menjalani ibadah dengan sungguh-sungguh
  5. Menyempurnakan ibadah haji dengan melaksanakan umrah
  6. Menjalin silaturahim
  7. Menginfakkan harta di jalan Allah SWT
  8. Memberi nafkah kepada para penuntut ilmu agama
  9. Membantu dan berbuat baik kepada orang-orang yang lemah
  10. Melakukan hijrah di jalan Allah SWT




(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads