Niat Sholat Idul Adha, Lengkap dengan Tata Caranya

Niat Sholat Idul Adha, Lengkap dengan Tata Caranya

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 09 Mei 2025 06:30 WIB
Ilustrasi Sholat.
Ilusyrasi sholat Idul Adha Foto: Rawpixel/Freepik
Jakarta -

Sholat Idul Adha merupakan salah satu dari dua sholat hari raya dalam Islam yang memiliki kedudukan penting. Sholat ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahun, bertepatan dengan hari raya Idul Adha.

Dalam hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang anjuran mengerjakan sholat sunnah pada saat Idul Adha.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى، فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha ke lapangan, dan yang pertama beliau lakukan adalah sholat." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Mengutip Buku Pintar Shalat karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, sholat Idul Adha hukumya sunnah muakkad dan lebih baik dikerjakan secara berjamaah. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa sholat Id lebih baik dikerjakan di lapangan.

ADVERTISEMENT

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ فَإِنْ كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ أَوْ يَأْمُرَ بِشَيْءٍ أَمَرَ بِهِ ثُمَّ يَنْصَرِفُ. رواه البخاري

Artinya: Dari abu Saʻid al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SaW keluar ke lapangan tempat salat (mushala) pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, lalu hal pertama yang dilakukannya adalah salat, kemudian ia berangkat dan berdiri menghadap jamaah, sementara jamaah tetap duduk pada saf masing-masing, lalu Rasulullah menyampaikan wejangan, pesan, dan beberapa perintah ... (HR al-Bukhari)

Niat Sholat Idul Adha

Berikut bacaan niat sholat Idul Adha yang bisa dibaca umat muslim.

1. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Sendiri

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَـــال

Latin: Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ rak'ataini" lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta'ala."

2. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Imam

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَـــال

Latin: Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ imaman rak'ataini" lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah ta'ala."

3. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Makmum

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَـــال

Latin: Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ makmuman rak'ataini" lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta'ala."

Tata Cara Sholat Idul Adha

Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat yang dikerjakan secara berjamaah di lapangan terbuka atau masjid, dan diikuti oleh khutbah setelahnya.

Merujuk Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) karya Saiful Hadi El Sutha, sholat Idul Adha dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan 7 kali takbir di rakaat pertama dan 5 kali takbir pada rakaat kedua. Berikut tata cara lengkapnya:

Rakaat pertama

1. Membaca niat sholat Idul Adha
2. Takbiratul ihram

اللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar

3. Takbir tambahan sebanyak (7 kali)

اللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar

Setiap jeda takbir, umat muslim membaca zikir yang berbunyi sebagai berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Arab Latin: Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil 'aliyyil azhîm.

4. Membaca surat Al-Fatihah, berikut bacaannya:

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Arab-Latin: bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Arab Latin: al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Arab Latin: ar-raḥmānir-raḥīm
Artinya: Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
Arab Latin: māliki yaumid-dīn
Artinya: Yang menguasai di Hari Pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Arab Latin: iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn
Artinya: Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
Arab latin: ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
Arab Latin: ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
Artinya: (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

5. Membaca surat Al-A'la, berikut bacaannya:

سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى
sabbiḥisma rabbikal-a'lā
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi,

ٱلَّذِى خَلَقَ فَسَوَّىٰ
allażī khalaqa fa sawwā
yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),

وَٱلَّذِى قَدَّرَ فَهَدَىٰ
wallażī qaddara fa hadā
dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,

وَٱلَّذِىٓ أَخْرَجَ ٱلْمَرْعَىٰ
wallażī akhrajal-mar'ā
dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,

فَجَعَلَهُۥ غُثَآءً أَحْوَىٰ
fa ja'alahụ guṡā`an aḥwā
lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.

سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنسَىٰٓ
sanuqri`uka fa lā tansā
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,

إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّهُۥ يَعْلَمُ ٱلْجَهْرَ وَمَا يَخْفَىٰ
illā mā syā`allāh, innahụ ya'lamul-jahra wa mā yakhfā
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.

وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَىٰ
wa nuyassiruka lil-yusrā
dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,

فَذَكِّرْ إِن نَّفَعَتِ ٱلذِّكْرَىٰ
fa żakkir in nafa'atiż-żikrā
oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,

سَيَذَّكَّرُ مَن يَخْشَىٰ
sayażżakkaru may yakhsyā
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,

وَيَتَجَنَّبُهَا ٱلْأَشْقَى
wa yatajannabuhal-asyqā
dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.

ٱلَّذِى يَصْلَى ٱلنَّارَ ٱلْكُبْرَىٰ
allażī yaṣlan-nāral-kubrā
(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).

ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
ṡumma lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā
Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.

قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ
qad aflaḥa man tazakkā
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),

وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ
wa żakarasma rabbihī fa ṣallā
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.

بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا
bal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yā
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.

وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ
wal-ākhiratu khairuw wa abqā
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.

إِنَّ هَٰذَا لَفِى ٱلصُّحُفِ ٱلْأُولَىٰ
inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

صُحُفِ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ
ṣuḥufi ibrāhīma wa mụsā
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa

6. Kemudian rukuk dengan tuma'ninah
7. Membaca tasbih rukuk (3 kali)

سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal 'azhīmi wa bi hamdih.

8. I'tidal dengan thuma'ninah.
9. Doa i'itidal

رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanā lakal hamdu mil'as samāwāti wa mil'al ardhi wa mil'a mā syi'ta min syay'in ba'du.

10. Sujud dengan thuma'ninah.
11. Tasbih sujud (3 kali)

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal a'lā wa bi hamdih.

12. Duduk di antara dua sujud dengan thuma'ninah.
13. Doa duduk di antara dua sujud

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Arab Latin: Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.

14. Sujud dengan thuma'ninah.
15. Tasbih sujud (3 kali).

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Arab Latin: Subhāna rabbiyal a'lā wa bi hamdih.

16. Duduk istirahat sejenak (sedurasi bacaan subhānallāh) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua.

17. Takbir intiqal (takbir yang mengiringi bangun dari posisi duduk ke posisi diri).

اللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar


Selesai rakaat pertama maka dilanjutkan dengan rakaat kedua.

1. Takbir tambahan sebanyak 5 kali sebelum membaca Surat Al-Fatihah.

اللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar

Berikut ini adalah zikir yang dibaca pada setiap jeda antara takbir:

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil 'aliyyil azhîm.

2. Surat Al-Fatihah
3. Surat Al-Ghasyiyah
4. Rukuk dengan thuma'ninah.
5. Tasbih rukuk (3 kali)

سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal 'azhīmi wa bi hamdih.

6. I'tidal dengan thuma'ninah
7. Doa i'itidal

رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanā lakal hamdu mil'as samāwāti wa mil'al ardhi wa mil'a mā syi'ta min syay'in ba'du

8. Sujud dengan thuma'ninah
9. Tasbih sujud (3 kali)

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a'lā wa bi hamdih.

10. Duduk di antara dua sujud dengan thuma'ninah
11. Doa duduk di antara dua sujud

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.

12. Sujud dengan thuma'ninah
13. Tasbih sujud (3 kali)

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a'lā wa bi hamdih.

14. Duduk tasyahhud akhir (tawarruk)
15. Membaca tasyahud akhir

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إنَّك حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At-tahiyyātul mubārakātus shalawātut thayyibātu lillāh. As-salāmu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullāhi wa barakātuh, as-salāmu 'alaynā wa 'alā 'ibādillahis shālihīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muhammadan rasūlullāh. Allāhumma shalli 'alā sayyidinā Muhammad wa 'alā āli sayyidinā Muhammad, kamā shallayta 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm; wa bārik 'alā sayyidinā Muhammad wa 'alā āli sayyidinā Muhammad, kamā bārakta 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Fil 'ālamīna innaka hamīdun majīd.

16. Salam

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله

As-salāmu 'alaikum wa rahmatullāh.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads