Umat Islam memasuki bulan Syawal setelah Ramadan berlalu. Berhubung Ramadan masih dekat, khutbah Jumat di bulan Syawal bertemakan istiqomah beribadah dapat dipilih.
Sebab setelah sebulan penuh menjalani puasa Ramadan dan mengerjakan ibadah lainnya, amal sholeh tersebut hendaknya berlanjut atau istiqomah dilakukan hingga Syawal maupun bulan-bulan berikutnya.
Simak materi khutbah Jumat bertemakan 'Istiqomah Beribadah Setelah Ramadan' di bawah ini, dikutip dari e-book 25 Khutbah Ringkas Jum'at oleh Nor Kandir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khutbah Jumat Bulan Syawal Pasca Ramadan
KHUTBAH I
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَمَرَ بِالْإِسْتِقَامَةِ عَلَى الدِّيْنِ وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ فِي رُبُوبِيَّتِهِ وَإِلأَهِيَّتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ
.وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمُؤَيَّدُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمُعْجِزَاتِهِ وَبَرَاهِينِهِ وَآيَاتِهِ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا، أَمَّا بَعْدُ
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى
Ma'asyirol Muslimin Rohimakumullah..
Ramadan telah berlalu. Kita lihat selama Ramadan, masjid-Masjid menjadi penuh, bacaan Al-Qur'an terdengar di mana-mana baik di rumah, di Masjid, di kantor, di kampus, di sekolah, bahkan di jalan dan kendaraan. Nuansa ketaatan begitu kental selama Ramadan. Alangkah indahnya jika kondisi ini terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya, terutama Syawal yang belum jauh dari Ramadan. Itulah yang dinamakan istiqomah dalam beramal. Allah Subhānahū wa Ta'ālā memuji mereka dalam firman-Nya:
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ - 30
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah," kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), "Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu." (QS Fushshilat [41]: 30)
Selain memuji, Allah juga memerintahkan dan mengajak manusia untuk istiqomah. Mereka perlu diajak dan diperintah istiqomah karena sedikitnya jumlah mereka. Allah SWT berfirman:
فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ - 112
Artinya: "Maka, tetaplah (di jalan yang benar), sebagaimana engkau (Nabi Muhammad) telah diperintahkan. Begitu pula orang yang bertobat bersamamu. Janganlah kamu melampaui batas! Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS Hud [11]: 112)
Karena pentingnya hal ini maka tak heran jika istiqomah menjadi wasiat Rasulullah SAW kepada seseorang yang meminta nasihat. Diriwayatkan dari Abu 'Amr Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqofi bahwa dia berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ! قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلاً لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدَاً غَيْرَكَ؟ قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
Artinya: "Wahai Rasulullah! Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah ucapan yang tidak aku tanyakan lagi kepada selain Anda!" Beliau menjawab, "Katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah!' Kemudian istiqomahlah (beriman sampai mati)." (HR Muslim No. 38 dan At-Tirmidzi No. 2410).
Orang-orang zaman dulu memperhatikan keberlangsungan dan keberlanjutan amal ketaatan mereka, karena di samping hal tersebut merupakan bentuk mengupayakan istiqomah juga sebuah tanda amal sebelumnya diterima Allah SWT. Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir sebuah ungkapan yang dijadikan barometer oleh orang-orang sholeh untuk diri-diri mereka:
مِنْ ثَوَابِ الْحَسَنَةِ الْحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا
Artinya: "Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya." (Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim VII/583)
Untuk itu, bentuk istiqomah dan tanda diterimanya ibadah Ramadan kita adalah kita istiqomah melakukan ketaatan Ramadan di bulan-bulan berikutnya, minimal kita mengiringi Ramadan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal dan kembali berpuasa Ramadan di bulan berikutnya.
Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, "Kembali lagi melakukan puasa setelah puasa Ramadan, itu tanda diterimanya amalan puasa Ramadan. Karena Allah jika menerima amalan seorang hamba, Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan sholeh setelah itu.
Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, 'Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya. Oleh karena itu, siapa yang melakukan kebaikan lantas diikuti dengan kebaikan selanjutnya, maka itu tanda amalan kebaikan yang pertama diterima. Sedangkan yang melakukan kebaikan lantas setelahnya mengerjakan kejelekan maka itu tanda tertolaknya kebaikan tersebut dan tanda tidak diterimanya." (Lathaiful Ma'arif hal. 388).
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Siapa yang telah berpuasa Ramadan kemudian dia mengiringinya dengan puasa 6 hari dari bulan Syawal maka dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun penuh." (HR Muslim No. 1164).
.هُذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ
KHUTBAH II
الحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيمًا لِشَأْنِهِ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ الدَّاعِيَ إِلَى رِضْوَانِهِ
.صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَإِخْوَانِهِ
:أَمَّا بَعْدُ
.فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَقَّ التَّقْوَى، فَإِنَّ تَقْوَاهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى سَبَبُ الفَلَاحِ وَالسَّعَادَةِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah...
Di penghujung khutbah ini, kita saling mengingatkan untuk istiqomah dan saling tolong-menolong di bulan-bulan berikutnya untuk menciptakan nuansa Ramadan. Mudah-mudahan itu pertanda kita istiqomah dan diterima amal ibadah Ramadan.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
اللَّهُمَّ انْصُرْ دِينَكَ وَأَعْلَي كَلِمَتَكَ، وَخَذِّلْ أَعْدَائِكَ
اللَّهُمَّ احْفَظْ هَذِهِ الْبِلَادَ، اللَّهُمَّ احْفَظْ هِذِهِ الْبِلادَ، اللَّهُمَّ احْفَظْ هَذِهِ البِلَادَ آمِنَةً مُسْتَقِرَّةً وَسَائِرَ بِلادِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً
اللَّهُمَّ كُفَّ عَنَّا بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا فَأَنْتَ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنْكِيلاً
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
[وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلَا تَنقُضُوا الْأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمْ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً]
.فَاذْكُرُوا اللَّهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرَ ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
(azn/row)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi