Takbiran menjadi salah satu amalan yang dikerjakan muslim di hari Idul Fitri. Lafaz takbir yang berkumandang menjadikan suasana Idul Fitri makin penuh makna.
Suka cita hari kemenangan ditandai dengan kumandang takbir. Setiap muslim dianjurkan untuk mengumandangkan takbir sejak matahari terbenam pada malam Idul Fitri hingga sholat Idul Fitri dilaksanakan.
Dalam buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i karya Syaikh DR. Alauddin Za'tari yang diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq, secara bahasa, takbir berasal dari kata "kabbara - yukabbiru - takbīran" yang berarti mengagungkan. Dalam Islam, takbir adalah ungkapan kemuliaan Allah SWT yang dinyatakan dalam lafaz 'Allāhu Akbar' (Allah Maha Besar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Idul Fitri, takbir merupakan bentuk ungkapan syukur dan kebesaran Allah SWT atas nikmat bulan Ramadan yang telah dilalui serta kemenangan dalam menahan hawa nafsu. Takbir ini juga menjadi bagian dari syiar Islam yang dianjurkan untuk dikumandangkan dengan suara lantang dan penuh kebahagiaan.
Bacaan Takbir Idul Fitri
Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu', Syarhul Muhadzdzab, menjelaskan lafal lengkap takbiran Idul Fitri. Berikut bacaannya:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar."
Berikut lafal takbir yang sering dibaca masyarakat:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."
Ada juga bacaan lengkap lafal takbiran Idul Fitri:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِـيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allahu akbar kabiiraa, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu mukhlishina lahud dina wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa a'azza jundahu wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar walillahilhamd.
Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepadaNya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaanNya, Dia Zat yang menepati janji, Zat yang menolong hambaNya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaanNya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."
Dalil Takbir Idul Fitri
Takbir Idul Fitri memiliki landasan kuat dalam Al-Qur'an, salah satunya dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Ayat ini menjelaskan bahwa setelah menyelesaikan puasa Ramadan, umat Islam diperintahkan untuk bertakbir sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT dan rasa syukur atas hidayah yang telah diberikan-Nya.
Dalam hadits dari Ibnu Umar RA, "Bahwa Rasulullah SAW keluar (untuk salat) pada dua hari raya, beliau mengeraskan bacaan takbir hingga tiba di tempat salat, lalu beliau bertakbir sampai selesai salat. Ketika selesai salat, beliau menghentikan bacaan takbir." (HR. Abu Dawud dan Hakim)
Kemudian dalam hadits lain disebutkan, "Bahwasanya Ibnu Umar jika pergi ke tempat salat pada pagi hari Idul Fitri dan Idul Adha, ia senantiasa mengeraskan bacaan takbir hingga tiba di tempat salat, lalu ia bertakbir sampai imam datang." (HR. Al-Baihaqi)
Hadits ini menunjukkan bahwa mengumandangkan takbir merupakan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dipraktikkan oleh para sahabat.
Waktu dan Tempat Bertakbir
Takbir Idul Fitri dimulai sejak malam Idul Fitri hingga imam naik mimbar untuk melaksanakan salat Idul Fitri. Takbir ini dianjurkan untuk dikumandangkan di berbagai tempat, termasuk:
1. Di rumah - Sebagai syiar Islam dan bentuk ibadah kepada Allah.
2. Di jalan - Dalam perjalanan menuju tempat salat Idul Fitri.
3. Di masjid - Sebelum salat Idul Fitri dimulai.
4. Di tempat salat - Sampai imam memulai salat.
Takbir Idul Fitri adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Takbir tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kebersamaan umat Islam dalam merayakan hari raya.
Semoga kita dapat mengamalkan takbir Idul Fitri dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah menerima ibadah kita dan menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa. Aamiin.
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI