Sholat Tarawih adalah ibadah khas bulan Ramadhan yang memiliki keutamaan besar bagi umat Islam. Sebagai sholat sunnah yang dianjurkan, Tarawih menjadi kesempatan untuk meraih ampunan dan keberkahan di bulan yang penuh rahmat ini.
Dilaksanakan setelah sholat Isya, sholat Tarawih dapat dilakukan sendiri maupun berjamaah, dengan jumlah rakaat yang bervariasi sesuai pendapat para ulama. Selain tata cara pelaksanaannya, doa yang dibaca setelah Tarawih juga memiliki nilai yang menjadikannya ibadah yang sangat istimewa selama bulan Ramadhan.
Hukum Tarawih
Dalam buku Tuntunan Shalat Sunnah Tarawih karya Shabri Shaleh Anwar, dijelaskan bahwa sholat Tarawih memiliki hukum sunnah muakkad, yaitu ibadah yang sangat dianjurkan. Jika dilakukan secara berjamaah, hukumnya menjadi sunnah kifayah, yang berarti sudah cukup jika sebagian umat Islam melaksanakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Prof. Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu menjelaskan bahwa sholat Tarawih tidak harus selalu dilakukan di masjid, tetapi juga bisa dikerjakan di rumah.
Hal ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak selalu mengerjakan sholat Tarawih di masjid.
Dari Aisyah RA, ia berkata:
"Sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam sholat di masjid, lalu banyak orang sholat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jemaah sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah SAW justru tidak keluar menemui mereka. Pagi harinya beliau bersabda, 'Sungguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali bila sholat ini diwajibkan pada kalian.' Sayyidah 'Aisyah berkata, 'Hal itu terjadi pada bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim)
Waktu Sholat Tarawih
Dalam buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar, Neni Nuraeni menjelaskan bahwa sholat Tarawih dapat dilakukan setelah sholat Isya. Waktu pelaksanaannya berlangsung hingga akhir malam, menjelang waktu Subuh.
Namun, pada umumnya sholat Tarawih dikerjakan langsung setelah sholat Isya tanpa jeda waktu yang lama. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan umat Islam untuk melaksanakannya di awal malam, terutama dalam bentuk berjamaah di masjid.
Tata Cara Tarawih
Dikutip dari buku Fiqh Praktis oleh Muhammad Bagir, para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih. Sebagian berpendapat bahwa sholat Tarawih terdiri dari delapan rakaat yang ditambah dengan tiga rakaat sholat Witir, sebagaimana kebiasaan Nabi SAW.
Menurut riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, Rasulullah tidak pernah melaksanakan sholat sunnah malam hari lebih dari 11 rakaat, baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya.
Namun, ada pula pendapat ulama yang menganjurkan sholat Tarawih sebanyak 20 rakaat, ditambah tiga rakaat Witir.
Pendapat ini didasarkan pada riwayat Tirmidzi yang menyebutkan bahwa pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, umat Islam menjalankan sholat Tarawih sebanyak 20 rakaat. Pandangan ini juga dianut oleh mayoritas ahli fiqih, termasuk ulama dari mazhab Hanafiyah, Hanabilah, dan Syafi'iyah.
Sholat Tarawih 8 Rakaat
Berdasarkan Buku Pintar Agama Islam karya Abu Aunillah Al-Baijury serta Panduan Sholat untuk Perempuan karya Nurul Jazimah, berikut adalah tata cara pelaksanaan sholat Tarawih sebanyak 8 rakaat.
1. Niat
Berikut bacaan niat salat Tarawih 8 rakaat dengan 4 kali salam.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adāan lillāhi ta'ālā
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT."
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca Al Fatihah kemudian surah pendek
6. Rukuk
7. I'tidal
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Berdiri mengerjakan rakaat kedua, hingga salam. Kemudian lanjutkan hingga 8 rakaat.
Sholat Tarawih 20 Rakaat
Berikut ini adalah tata cara sholat Tarawih 20 rakaat dalam 10 salam.
1. Niat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adāan lillāhi ta'ālā
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT."
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca Al Fatihah kemudian surah pendek
6. Rukuk
7. I'tidal
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Berdiri mengerjakan rakaat kedua, hingga salam. Kemudian lanjutkan hingga 20 rakaat.
Doa setelah Tarawih
Untuk menyempurnakan ibadah Tarawih, muslim juga bisa membaca doa setelah sholat Tarawih. Doa ini juga dikenal dengan doa kamilin. Berikut bacaannya.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالإيْمَانِ كَامِلِيْن وَلِلفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنِ وَلِلصَّلاةِ حَافِظِيْنِ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْن وَلَمِا عِنْدَكَ طَالِبِيْنِ وَلِعَفْوكَ رَاجِيْنِ وَبِالْهُدَي مُتَمَسِّكِين وَعَن اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنِ وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْن وَفِي الآخِرَةِ رَاغِيين وبالقضَاءِ رَاضِينِ وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنِ وَعَلي البَلَاءِ صَابِريْن وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنِ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنِ وَإِلَى الجَنَّةِ دَاخِلِيْن وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنِ وَعَلَى سَرِيْرِ الكَرَامَةِ قَاعِدِيْنِ وَمِنْ حُوْرٍ عِينٍ مُتَزَوِّحِينِ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاج مُتَلبِّسِيْن وَمِنْ طَعَامِ الجَنَّةِ آكِلِينِ وَمِنْ لَّبَن وَعَسَلٍ مُصَفًّى شاريين بأكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ مَعَ الَّذِي أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّين وَالصَّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِوَالصَّالِحِيْن وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيْقًا ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بالله عَلِيْمًا اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِي لَيْلَةِ هَذا الشَّهْرِ الشَّرِيفَةِ المُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ المَقْبُوْلِيْن وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينِ
Bacaan latin: Allâhummaj'al bil îmâni kâmilîn walilfarâidhi muaddîn walishshalâti hâfidzîn walizzakâti fâ'ilîn walimâ 'indaka thâlibîn wali'afwika râjîn wabil hudâ mutamassikîn wa 'anillaghwi muʼridhîn wafid-dunyâ zâhidîn wafîl âkhirati râghibîn wa bil gadhâ'i râdhîn walin-na'mâ'i syâkirîn wa 'alâl balâ'i shâbirîn watahta liwâ'i sayyidinâ Muhammadin shallallahu 'alayhi wa sallama yawmal qiyâmati sâirin wailâlhawdhi wâridîn wailâl-jannati dâkhilîn waminan-nâri nâjîn wa 'alâ sarîr al-karâmati qâ'idîn wamin hûrin 'în mutazawwijîn wamin sundusin wastabraqin wadîbâjin mutalabbisin wa min tha'âmil jannati âkilîn wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn bi akwâbin wa abârîqa wa kaʼsin min maʼîn ma'alladzî an'amta 'alayhim minannabiyyîn wash-shiddîqîn wasy-syuhâdâ' wash-shâlihîn wa hasuna ulâ'ika rafîqan dzâlikal fadhlu minallâhi wakafâ billâhi 'alîma. Allâhummaj'alnâ fîlaylati hâdzasyahr syarîfatil mubârakati min al-syu'âdâ'il maqbûlîn wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn washallallâhu 'alâ sayyidinâ Muhammadin wa âlihi washahbihi ajma'în birahmatika ya ar-hamar-râhimîn.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami manusia yang senantiasa menyempurnakan iman kami, melaksanakan perintah menjalankan kewajiban-Mu, menjalankan sholat, menunaikan zakat, memohon serta mengharap ampunan-Mu, yang berpegang teguh kepada petunjuk (yang Kau berikan), meninggalkan kemungkaran, hidup dengan sederhana di dunia, mengharap surga di akhirat, berpasrah pada takdir, bersyukur pada nikmat dan bersabar atas cobaan di bawah bendera syariat Muhammad SAW pada hari kiamat. Dari ajarannya kami datang, ke surga kami menuju, dan juga kami selamat dari api neraka. Kami duduk di atas kain sutra kemuliaan, kami menikahi bidadari yang cantik dan jelita. Kami memakai pakaian yang terbuat dari permadani, sutra, dan perhiasan mewah lainnya. Kami makan dari masakan yang telah tersedia di surga. Kami meminum madu dan susu dengan menggunakan gelas mewah bersama para nabi, orang jujur, syuhada, orang saleh, dan mereka akan menjadi teman setia di surga kelak. Demikianlah keutamaan dari Allah. Allah Maha Mengetahui atas segala yang dilakukan oleh hamba-Nya. Ya Rabb, jadikan kami pada malam yang mulia dan penuh berkah ini sebagai orang-orang yang senantiasa bahagia dan engkau ampuni. Serta janganlah masukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersedih dan tertolak. Kami senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabat-sahabatnya secara keseluruhan dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang dari yang penyayang."
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi