12 Manfaat Puasa Ramadan untuk Kehidupan Kaum Muslimin

12 Manfaat Puasa Ramadan untuk Kehidupan Kaum Muslimin

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 12 Feb 2025 09:30 WIB
Ilustrasi Puasa
Ilustrasi puasa (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Pada bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ibadah ini bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga mengajarkan pengendalian diri serta meningkatkan kesadaran spiritual.

Puasa Ramadan memiliki makna yang mendalam bagi setiap Muslim yang menjalankannya dengan penuh keikhlasan. Selain sebagai bentuk ibadah, puasa juga membawa berbagai manfaat yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Melaksanakan Puasa Ramadan

Puasa yang dilakukan dengan penuh keikhlasan untuk beribadah kepada Allah tentunya akan mendatangkan banyak sekali manfaat, baik dari segi spiritual maupun hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah manfaat puasa Ramadan yang dapat dipahami oleh umat Islam untuk meningkatkan kesempurnaan ibadahnya.

Penjelasan ini merujuk pada buku Puasa Wajib dan Sunah yang Paling Dianjurkan karya Zainul Arifin serta Risalah Puasa yang ditulis oleh Sultan Abdillah.

ADVERTISEMENT

1. Meningkatkan Taqwa

Puasa Ramadan mampu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Karena seseorang dengan tulus menahan lapar, haus, serta hal-hal yang dapat membatalkan puasanya demi mengharap pahala dari-Nya.

Hal ini juga termaktub dalam perintah menjalankan ibadah puasa Ramadan yang terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183, di mana Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS Al-Baqarah: 183).

2. Melatih Kesabaran

Rasulullah SAW menegaskan pentingnya kesabaran bagi umatnya saat berpuasa dengan menghindari ucapan yang buruk serta perbuatan yang dapat membatalkan ibadah. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:

وإذا كانَ يَوْمُ ضَوْم أَحدكم فلا يرفتُ وَلا يَصْحَبُ فَإِنْ سَابُهُ أَحَدٌ أو قائلهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

Artinya: "Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim).

3. Menahan Syahwat

Salah satu manfaat disyariatkannya puasa adalah kemampuannya dalam menahan dan mengendalikan syahwat, karena orang yang berpuasa dilarang untuk menuruti hawa nafsunya. Hal ini juga didasarkan pada sebuah hadits Nabi Muhammad SAW:

يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فَإِنَّهُ أَعْضُ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ الفرج ومن لم يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصُّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وجَاءَ

Artinya: "Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang memiliki kemampuan, maka menikahlah. Karena itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu adalah tameng baginya." (HR Bukhari dan Muslim).

4. Melemahkan Godaan Setan

Saat berpuasa, godaan setan menjadi lebih lemah karena pembuluh darah dalam tubuh manusia menyusut.

Penyempitan pembuluh darah ini turut membatasi pergerakan setan yang mengalir dalam darah manusia, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ

Artinya: Sesungguhnya setan berjalan dalam diri manusia melalui aliran darah." (HR Bukhari dan Muslim).

5. Menyehatkan Hati dan Badan

Tanpa diragukan, puasa membawa manfaat bagi kesehatan, baik bagi hati maupun tubuh secara keseluruhan. Dengan berpuasa, seseorang dapat mengendalikan syahwat dan meredam permusuhan yang berpotensi menimbulkan penyakit hati.

Ketika hati dalam keadaan sehat, maka tubuh pun akan ikut sehat. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam sabda Nabi SAW:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Artinya: "Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati." (HR Bukhari dan Muslim).

6. Mengajarkan Hidup Hemat dan Sederhana

Puasa mengajarkan pentingnya hidup hemat dan sederhana. Sering kali, seseorang yang berpuasa menyiapkan beragam hidangan untuk berbuka sebagai bentuk antusiasme menyambut adzan Maghrib.

Namun, saat waktu berbuka tiba dan makanan disantap, sering kali hanya sedikit yang dikonsumsi karena perut sudah terasa kenyang. Akibatnya, masih ada makanan dan minuman yang tersisa.

Dari sini, dapat diambil pelajaran bahwa manusia terkadang hanya menuruti hawa nafsunya saat menyiapkan makanan. Oleh karena itu, berhemat adalah pilihan yang lebih bijak.

7. Menumbuhkan Rasa Syukur

Puasa membantu seseorang menyadari nikmat yang sering dianggap biasa, seperti rasa kenyang dan kepuasan setelah makan. Ketika nikmat tersebut hilang, barulah seseorang memahami betapa berharganya hal itu.

Kesadaran ini menjadi salah satu bentuk rasa syukur, karena seseorang dapat lebih menghargai nikmat yang telah diberikan selama ini.

8. Menumbuhkan Kepedulian terhadap Sesama

Dengan berpuasa, seseorang bisa merasakan bagaimana sulitnya hidup bagi mereka yang kurang beruntung, yang harus menahan lapar dan dahaga setiap hari. Hal ini menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.

Dengan merasakan penderitaan mereka yang kekurangan, seseorang terdorong untuk lebih peduli dan membantu orang-orang yang membutuhkan.

9. Menjaga Keseimbangan Hidup

Puasa di bulan Ramadan juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup. Kadang kala, kesibukan duniawi membuat seseorang lalai dalam menjalankan ibadah, bahkan meninggalkan kewajiban seperti sholat lima waktu.

Di bulan Ramadan, umat Islam kembali diingatkan untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, sehingga tidak hanya fokus pada urusan duniawi, tetapi juga memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

10. Melatih Diri dan Disiplin

Pada bulan Ramadan, umat Islam bangun di waktu dini hari untuk makan sahur agar memiliki energi dalam menjalani puasa sepanjang hari. Setelah sahur, sebagian orang melanjutkannya dengan menunaikan sholat malam hingga sholat Subuh.

Saat malam tiba, umat Islam berbuka puasa lalu melaksanakan sholat tarawih serta berbagai amalan lainnya, seperti membaca Al-Qur'an atau beriktikaf. Rutinitas ini berlangsung selama sebulan penuh, sehingga membantu umat Islam melatih kedisiplinan dalam mengatur waktu.

11. Mempererat Silaturahmi

Suasana kebersamaan dalam menjalin silaturahmi terasa semakin kuat di bulan Ramadan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang membagikan takjil gratis untuk berbuka puasa.

Selain itu, silaturahmi juga terjalin melalui sholat berjamaah di masjid, berbagi ilmu tentang Islam, serta mengikuti ceramah dan diskusi keagamaan yang diadakan selama bulan Ramadan.

12. Momen Refleksi Diri

Puasa di bulan Ramadan dapat menjadi momen untuk merefleksikan diri agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.

Diharapkan, segala kebaikan yang dilakukan selama Ramadan dapat terus dijaga dan diamalkan sepanjang tahun, tidak hanya terbatas pada bulan suci ini.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads