Nasaruddin Umar Ungkap Momen Saat Dipanggil Presiden untuk Jadi Menteri

Nasaruddin Umar Ungkap Momen Saat Dipanggil Presiden untuk Jadi Menteri

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 19 Feb 2025 18:15 WIB
Nasaruddin Umar di dRooftalk detikcom
Nasaruddin Umar di dRooftalk detikcom (Foto: 20detik)
Jakarta -

Nasaruddin Umar mengungkapkan momen tidak terduga ketika dirinya dipanggil Presiden untuk menjabat sebagai Menteri Agama. Ia menceritakan bahwa saat itu, dirinya baru saja kembali dari Mesir dan belum sempat berganti pakaian.

Awalnya, Nasaruddin Umar mengira dirinya hanya diminta hadir untuk membacakan doa, sebagaimana yang sering terjadi sebelumnya.

Namun, sesampainya di lokasi pertemuan, ia terkejut melihat banyaknya kandidat lain yang hadir. Saat diberi tahu bahwa ia diprioritaskan untuk masuk lebih dulu, ia mulai menyadari bahwa ada hal penting yang akan dibicarakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada malam itu ketika dipanggil Pak Presiden, saya juga nggak tahu ya. Kata teman-teman sekitar situ, Pak Nasar itu paling lama waktu diskusi dengan Presiden malam itu. Mungkin hampir satu jam. Yang lainnya kan lima menit, sepuluh menit," ungkap Nasaruddin di dRooftalk detikcom.

Dalam diskusi panjang dengan Presiden, berbagai topik dibahas, terutama mengenai perkembangan dunia Islam. Menurut Nasaruddin, Presiden memiliki wawasan internasional yang sangat kuat dalam hal ini.

ADVERTISEMENT

"Terakhir, saya bertanya kepada Presiden, 'Bapak, saya bisa membantu di mana?' Lalu beliau menjawab, 'Iya, Anda kami minta untuk membantu kami di Kementerian Agama.' Saya kaget. Saya pikir sudah final," kata Nasaruddin.

Salah satu kekhawatiran yang langsung muncul dalam benaknya adalah bagaimana dengan perannya sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal. Namun, Presiden meyakinkan bahwa ia tetap bisa menjalankan tugasnya di Istiqlal.

"Saya tanya, bagaimana dengan Masjid Istiqlal, Pak? Beliau menjawab, 'Oh, udah. Anda tetap saja di situ. Panggil Pak Dasko. Pak Dasko, sini. Nanti coba cari cara bagaimana Pak Nasar tetap di Masjid Istiqlal sebagai Imam Besar,'" jelasnya.

Menurut Nasaruddin, Masjid Istiqlal memiliki pengaruh internasional yang sangat besar, bahkan lebih populer di luar negeri dibandingkan Kementerian Agama sendiri. Oleh karena itu, struktur kepengurusan Istiqlal pun sedikit dirombak agar dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan sebagai Masjid Negara sekaligus model bagi seluruh masjid di Indonesia.

"Alhamdulillah, banyak sekali penerimaan positif terhadap peran Istiqlal dalam memberikan payung bagi masjid-masjid lain di Indonesia," tutupnya.

Selengkapnya saksikan dRooftalk bersama Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar di detikcom malam ini jam 19.00 WIB.




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads