Inilah Bangsa Rum yang Akan Menjadi Pengkhianat Islam di Akhir Zaman

Inilah Bangsa Rum yang Akan Menjadi Pengkhianat Islam di Akhir Zaman

Elmy Tasya Khairally - detikHikmah
Jumat, 14 Feb 2025 06:30 WIB
Ancient ruins in Rome, Lazio, Italy
Reruntuhan kuno bangsa Romawi di Roma, Italia (Getty Images/mammuth)
Jakarta - Bangsa Rum dikatakan akan menjadi pengkhianat umat Islam pada akhir zaman. Menurut buku Isa dan Al Mahdi di Akhir Zaman karya Muslih Abdul Karim, kemunculan Imam Mahdi sebagai tanda hari kiamat diawali dengan pertempuran umat Islam dan bangsa Rum.

Pada awalnya, umat Islam dan bangsa Rum bersatu melawan musuh, Namun, bangsa Rum mengkhianati perjanjian damai dan melawan umat Islam.

Bangsa Rum dalam Al Qur'an

Bangsa rum disebutkan dalam Al Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6.

الۤمّۤۚ ۝١

Arab latin: alif lâm mîm

Artinya: "Alif Lām Mīm."

غُلِبَتِ الرُّوْمُۙ ۝٢

Arab latin: ghulibatir-rûm

Artinya: "Bangsa Romawi telah dikalahkan,"

فِيْٓ اَدْنَى الْاَرْضِ وَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُوْنَۙ ۝٣

Arab latin: fî adnal-ardli wa hum mim ba'di ghalabihim sayaghlibûn

Artinya: "Di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang."

فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ ەۗ لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْۢ بَعْدُۗ وَيَوْمَىِٕذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَۙ ۝٤

Arab latin: fî bidl'i sinîn, lillâhil-amru ming qablu wa mim ba'd, wa yauma'idziy yafraḫul-mu'minûn

Artinya: "Dalam beberapa tahun (lagi). Milik Allahlah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang mukmin."

بِنَصْرِ اللّٰهِۗ يَنْصُرُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ۝٥

Arab latin: binashrillâh, yanshuru may yasyâ', wa huwal-'azîzur-raḫîm

Artinya: "Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa lagi Maha Penyayang."

وَعْدَ اللّٰهِۗ لَا يُخْلِفُ اللّٰهُ وَعْدَهٗ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ۝٦

Arab latin: wa'dallâh, lâ yukhlifullâhu wa'dahû wa lâkinna aktsaran-nâsi lâ ya'lamûn

Artinya: "(Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Menurut buku Ghulibat Ar-Rum, Dzat Al-Qurun karya Mansur Abdul Hakim, para ahli tafsir mengungkapkan bahwa penyebab Allah SWT menurunkan ayat ini adalah karena bangsa Persia dan Romawi ketika itu terlibat dalam peperangan yang sengit.

Orang-orang musyrik Arab menginginkan agar bangsa Persia berhasil mengalahkan Romawi. Sementara, umat Islam sangat berharap kemenangan bangsa Romawi, sebab mereka adalah ahli kitab.

Ketika itu, kemenangan diraih oleh bangsa Persia. Hal ini membuat umat Islam berduka dan umat musyrik bersuka cita. Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikatakan, Raja Persia bernama Sabur berhasil mengalahkan tentara Romawi dan merebut negeri-negeri Syam dan bagian lainnya, termasuk wilayah kerajaan Romawi dari Jazirah Arab dan sebagian besar wilayah kerajaan Romawi. Kondisi ini membuat Kaisar Romawi harus mundur dan mengungsi.

Sebagai informasi yang dimaksud bangsa Romawi dalam surat Ar-Rum adalah Kerajaan Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel, bukan kerajaan Romawi Barat yang berpusat di Roma. Kerajaan Romawi Barat pada masa peperangan tersebut sudah hancur sejak 476 M. Sementara itu, kisah dalam Al Qur'an ini terjadi pada sekitar 616 M.

Bangsa Rum dalam Hadits

Menurut kitab kumpulan hadits, Misykah Al-Mashabih, terdapat sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa bangsa Romawi akan berkhianat kepada umat Islam. Rasulullah SAW bersabda.

سَتُصَالِحُكُمْ الرُّومُ صُلْحًا آمِنًا ثُمَّ تَغْزُونَ وَهُمْ عَدُوًّا فَتُنْصَرُونَ وَتَسْلَمُونَ وَتَغْنَمُونَ ثُمَّ تَنْصُرُونَ الرُّومَ حَتَّى تَنْزِلُوا بِمَرْجٍ ذِي تُلُولٍ فَيَرْفَعُ رَجُلٌ مِنْ النَّصْرَانِيَّةِ صَلِيبًا فَيَقُولُ غَلَبَ الصَّلِيبُ فَيَغْضَبُ رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَيَقُومُ إِلَيْهِ فَيَدُقُّهُ فَعِنْدَ ذَلِكَ يَغْدِرُ الرُّومُ وَيَجْمَعُونَ لِلْمَلْحَمَةِ

Artinya: "Orang Romawi akan membuat perjanjian kepada kalian dengan suatu perjanjian damai lalu kalian berperang sedangkan mereka adalah musuh, lalu kalian diberi pertolongan dan kalian selamat dan mendapatkan rampasan. Lalu kalian bisa mengalahkan bangsa Romawi sampai kalian di tempat yang sangat subur dan luas yaitu di Dzi Tulul, lalu ada seorang Nasrani yang mengangkat salib lalu berkata: 'Salib telah menang'. Lalu ada seorang muslim yang marah, lalu dia berdiri dan memukulnya, maka saat itu orang Romawi berkhianat dan mereka berkumpul untuk menghadapi perang besar besaran'. (HR. Ahmad)

Diriwayatkan oleh Abu Darda, tempat tinggal umat Islam dalam pertempuran akhir zaman tersebut terletak di Al-Ghauthah. Rasulullah SAW bersabda:

إن فسطاط المسلمين يوم الملحمة بالغوطة إلى جانب مدينة يقال لها: دمشق، من خير مدائن الشام

"Perkemahan pasukan umat Islam dalam pertempuran dahsyat nanti berada di Al-Ghauthah. Di sana terdapat sebuah kota bernama Damaskus, yang merupakan tempat paling strategis di Syam." (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Setelahnya, muncul sosok pemimpin yang adil, yaitu Imam Mahdi yang menjadi peranda daangnya hari kiamat.

Dalam hadits lainnya, Rasulullah juga menyebutkan penaklukan umat Islam terhadap bangsa Rum. Beliau bersabda:

تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ

Artinya: "Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya." (HR Muslim 5161)

Asal Usul Bangsa Rum

Menurut buku Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman oleh Manshur Abdul Hakim, para sejarawan Arab dan buku-buku ahli kitab mengungkapkan bahwa bangsa Rum berasal dari keturunan Esau bin Ishaq bin Ibrahim.

Dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah, Ibnu Katsir menuliskan bahwa Esau adalah putra Nabi Ishaq AS. Dia adalah saudara kembar Yaqub.

Esau dikenal sebagai ayah bagi bangsa Romawi dan Yunani Kuno. Pada awalnya, keturunan Esau banyak yang tinggal di wilayah Pegunungan Seir dan sekitarnya. Pada masa Arab Jahiliyah, bangsa Romawi banyak tinggal di wilayah Konstantinopel di Turki.

Meski demikian, saat Kesultanan Utsmani menaklukan Konstantinopel, bangsa Romawi telah bermigrasi. Ada yang menuju Yunani, Balkan, dan Kaukaz. Namun, sebagian kecilnya bertahan di Turki.

Sementara itu, Nabi Yaqub melahirkan 12 putra yang disebut dengan Bani Israil, salah satunya adalah Nabi Yusuf. Keturunan Nabi Yaqub melahirkan para Nabi, yaitu Musa, Zakaria, Yahya, dan Isa.

Wallaahu a'lam.


(elk/row)

Hide Ads