Bacaan Lengkap Sayyidul Istighfar: Arab, Latin dan Artinya

Bacaan Lengkap Sayyidul Istighfar: Arab, Latin dan Artinya

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 11 Feb 2025 06:30 WIB
religious islamic background of hands of muslim prayer woman with prayer beads in dua praying for allah blessing in mosque
Foto: Getty Images/iStockphoto/Mongkolchon Akesin
Jakarta -

Sayyidul istighfar menjadi amalan yang dapat dikerjakan setiap hari. Doa ini bahkan disebut sebagai penghulu istighfar.

Dalam buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga karya H. Ahmad Zacky El-Syafa, ada sebuah hadits riwayat Imam Bukhari yang berasal dari Syaddad bin Aus RA, Rasulullah SAW menyatakan bahwa barangsiapa yang membaca sayyidul istighfar ini pada waktu siang dengan penuh keyakinan, lalu ia meninggal sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga.

"Penghulu istighfar adalah seseorang mengucapkan, 'Ya Allah, Engkau Rabbku, tidak ada sembahan yang haq kecuali Engkau. Engkau menciptakanku dan aku hamba-Mu. Aku di atas perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku lakukan, aku mengakui untuk-Mu nikmat-nikmat-Mu atasku, dan aku mengakui untuk-Mu dosa-dosaku, maka ampunilah aku, sungguh tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau.' Barang siapa mengucapkannya di waktu siang dengan meyakininya, lalu mati pada hari itu sebelum sore maka dia termasuk ahli surga, dan siapa mengucapkannya di waktu malam dan dia meyakininya, lalu dia mati sebelum Subuh, maka dia termasuk ahli surga." (HR Bukhari)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibnu Qayyim berkata, "Istighfar tidak cukup dengan kata-kata. Orang yang beristighfar dengan lisan, tidak mengerti maksud istighfar, belum bisa merenungkannya, hati dan lisannya tidak menyatu ketika beristighfar, namun masih berharap untuk mendapatkan pahala maka dosanya itu akan terhapus, tergantung kadar kualitas istighfar yang ada di dalam hati. Ampunan Allah SWT tidak dilihat dari sudut pandang model dan kuantitasnya. Akan tetapi bergantung pada apa yang ada di hati seorang hamba. Semakin khusyuk dan takut dia kepada Allah SWT maka sejauh itu pula karunia, ampunan dan maghfirah-Nya."

Mengutip buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya KH. Sulaeman Bin Muhammad Bahri disebutkan bahwa sayyidul istighfar merupakan doa yang dipanjatkan untuk meminta ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

ADVERTISEMENT

Doa Sayyidul Istighfar

Berikut doa sayyidul istighfar lengkap dalam tulisan Arab, latin dan artinya.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Arab-latin: Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ 'abduka, wa anâ 'alâ 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu. A'ûdzu bika min syarri mâ shana'tu. Abû'u laka bini'matika 'alayya. Wa abû'u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.

Artinya: "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada Tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakan. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."

Syarat Istighfar

Masih merujuk buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga karya H. Ahmad Zacky El-Syafa, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika mengamalkan doa sayyidul istighfar. Berikut penjelasannya:

1. Ikhlas

Ikhlas adalah syarat utama agar istighfar kita diterima Allah SWT. Istighfar yang dipanjatkan dengan disertai keikhlasan, maka akan tertolak. Ikhlas menjadi syarat utama diterima amal seseorang.

2. Hati dan Lidah Harus Sesuai

Menyatukan hati dan lidah menjadi hal yang sulit dilakukan bagi orang-orang munafik. Terkadang mulut membaca istighfar namun dalam hati masih tersirat niat untuk melakukan perbuatan zalim.

Maka dari itu, penting untuk meluruskan niat agar Allah SWT memberikan ampunan. Ketika mulut mengucap istighfar maka hati harus lurus dan bersungguh-sungguh untuk meninggalkan perbuatan zalim.

3. Dalam Keadaan Suci Lahir dan Batin

Ketika memanjatkan istighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT hendaknya dalam keadaan suci, misalnya dengan berwudhu. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Rasulullah SAW berwudhu terlebih dahulu ketika mendoakan Abu Amir, seorang sahabat yang mati terbunuh dalam sebuah peperangan. (HR Bukhari)

Selain suci dari hadats, penting juga memastikan diri suci secara batin. Artinya melakukan upaya agar hati suci dari godaan-godaan untuk melakukan dosa. Caranya bisa dengan menyibukkan diri dengan kegiatan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Berharap kepada Allah SWT

Ketika seseorang ingin memohon ampunan kepada Allah SWT dengan membaca istighfar, maka hendaknya dalam hati tertanam rasa takut. Dengan perasaan takut ini, seorang muslim akan menggantungkan harapan hanya kepada Allah SWT.

5. Memohon di Waktu Utama

Ada waktu-waktu mustajab untuk berdoa agar Allah SWT mengabulkan permohonan hamba-Nya. Salah satunya yakni pada sepertiga malam.

Pada sepertiga malam, Allah SWT menurunkan ampunan ke langit dunia, sehingga siapa saja yang memohon ampunan maka insya Allah Dia akan mengampuninya.

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda, "Tuhan kita, Allah SWT tiap malam turun ke langit dunia sampai pada sepertiga malam yang terakhir. Dia berfirman, "Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Dan barangsiapa yang mohon ampunan kepadaKu akan Aku ampuni." (HR Bukhari)




(dvs/lus)

Hide Ads