Mendalami Hikmah Isra Mi'raj dalam Kehidupan Umat Islam

Mendalami Hikmah Isra Mi'raj dalam Kehidupan Umat Islam

Indah Fitrah - detikHikmah
Sabtu, 25 Jan 2025 12:00 WIB
Hikmah Isra Miraj
Hikmah Isra Mi'raj. Foto: Freepik/Freepik
Jakarta -

Isra Mi'raj adalah salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam yang mengandung banyak hikmah dan pelajaran. Pada malam yang penuh berkah itu, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Mekkah ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT.

Selain menjadi bukti kekuasaan Allah SWT, Isra Mi'raj juga mengandung banyak hikmah yang dapat memberikan pelajaran berharga bagi umat Muslim.

Hikmah Isra Mi'raj

Berikut beberapa hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Isra Mi'raj.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Mengetahui Tanda-tanda Kebesaran Allah SWT

Isra Mi'raj mengajarkan umat manusia untuk lebih menyadari dan menghayati kebesaran Allah. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa Allah menunjukkan kekuasaan-Nya melalui berbagai tanda di alam semesta, baik yang terlihat jelas maupun yang hanya dapat dipahami melalui perenungan dan kajian mendalam.

Dari buku Hidup Bersama Al-Quran 2: Moderasi dan pembelajaran Transformatif : Tanya Jawab Seputar Rukun Iman, Shalat, Jodoh dan Keluarga yang diterbitkan Lentera Hati, menjelaskan fenomena alam seperti hujan, aliran sungai, atau terbitnya matahari merupakan bagian dari sunnatullah, yaitu ketetapan Allah yang berlaku di dunia.

ADVERTISEMENT

Namun, Allah juga memiliki kuasa mutlak untuk melampaui hukum-hukum tersebut, sebagaimana ditunjukkan dalam berbagai mukjizat para nabi, termasuk perjalanan Isra Mi'raj.

Isra Mi'raj tidak hanya mengajarkan tentang keajaiban, tetapi juga mengingatkan manusia untuk senantiasa bersyukur, bertafakur, dan lebih peka terhadap tanda-tanda kebesaran Allah di sekitar mereka. Kejadian ini menegaskan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an surah Al Isra ayat 1 yang berbunyi,

Ψ³ΩΨ¨Ω’Ψ­Ω°Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ“Ω’ Ψ§ΩŽΨ³Ω’Ψ±Ω°Ω‰ Ψ¨ΩΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―ΩΩ‡Ω– Ω„ΩŽΩŠΩ’Ω„Ω‹Ψ§ Ω…Ω‘ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψ¬ΩΨ―Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ±ΩŽΨ§Ω…Ω Ψ§ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψ¬ΩΨ―Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΩ‚Ω’Ψ΅ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’ Ψ¨Ω°Ψ±ΩŽΩƒΩ’Ω†ΩŽΨ§ Ψ­ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩŽΩ‡Ω— Ω„ΩΩ†ΩΨ±ΩΩŠΩŽΩ‡Ω— مِنْ اٰيٰΨͺΩΩ†ΩŽΨ§Ϋ— Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ‡Ω— Ω‡ΩΩˆΩŽ Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ…ΩΩŠΩ’ΨΉΩ Ψ§Ω„Ω’Ψ¨ΩŽΨ΅ΩΩŠΩ’Ψ±Ω

Arab latin: SubαΈ₯ānal-laΕΌΔ« asrā bi'abdihΔ« lailam minal-masjidil αΈ₯arāmi ilal-masjidil-aqαΉ£al-laΕΌΔ« bāraknā αΈ₯aulahΕ« linuriyahΕ« min āyātinā, innahΕ« huwas-samΔ«'ul-baαΉ£Δ«r(u).

Artinya: Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

2. Pentingnya Sholat 5 Waktu

Pada peristiwa Isra dan Mi'raj, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan sholat menjadi lima waktu yang wajib dilaksanakan dalam satu hari satu malam. Perintah ini diberikan langsung oleh Allah, tanpa melalui perantara malaikat, yang menunjukkan betapa pentingnya kedudukan sholat.

Sholat lima waktu merupakan kewajiban bagi umat Islam yang telah akil balig, dengan rincian:

Zuhur: empat rakaat
Asar: empat rakaat
Magrib: tiga rakaat
Isya: empat rakaat
Subuh: dua rakaat

3. Ketabahan

Mengutip buku Resep Keselamatan dan Kebahagiaan 5 karya Luqman Al Hakim, menerangkan bahwa salah satu ujian terbesar yang dialami Rasulullah SAW adalah wafatnya Siti Khadijah, istri tercinta, dan Abu Thalib, pamannya, di tahun yang sama.

Kepergian kedua orang yang sangat dekat dengan beliau ini memberi kesedihan mendalam, sehingga tahun tersebut disebut sebagai Amul Huzni atau tahun duka.

Namun, Allah SWT memberikan penghiburan yang luar biasa kepada Rasulullah SAW melalui peristiwa Isra Mi'raj pada malam 27 Rajab. Pada malam tersebut, Rasulullah diperjalankan dari bumi menuju langit dan diperlihatkan kebesaran Allah melalui berbagai makhluk yang ditemui dalam perjalanan.

Peristiwa ini menguatkan hati Rasulullah, mengingatkan beliau bahwa meskipun ujian hidup sangat berat, Allah selalu memberikan pertolongan dan menunjukkan kebesaran-Nya.

4. Memantapkan Keyakinan Rasulullah SAW

Dilansir dari laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), bahwa pada awalnya Nabi Muhammad SAW hanya menerima wahyu mengenai surga, neraka, dan hal-hal gaib lainnya. Informasi tersebut disebut dengan "ilmul yaqin", di mana beliau mempercayai segala yang disampaikan meski belum melihatnya dengan mata kepala sendiri.

Namun, dalam peristiwa Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW diberikan kesempatan untuk melihat langsung segala sesuatu yang sebelumnya hanya diyakini. Pengalaman ini dikenal dengan istilah "ainul yaqin", yang menggambarkan betapa kuatnya keyakinan seseorang ketika sudah menyaksikan sendiri kebenaran tersebut.




(inf/lus)
Isra Miraj

Isra Miraj

59 konten
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dari Masjidil Haram di Makkah ke Baitul Maqdis (sebuah lokasi yang saat ini dikenal dengan Kota Tua Yerusalem) dan berlanjut ke Sidratul Muntaha melewati tujuh lapis langit.

Hide Ads