Isra Mi'raj merupakan momen penting yang selalu diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia. Peristiwa ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Islam, tetapi juga mengandung makna dan hikmah yang mendalam bagi kehidupan spiritual.
Sebagai salah satu peristiwa agung dalam perjalanan Nabi Muhammad SAW, Isra Mi'raj menegaskan pentingnya ketaatan dan keimanan dalam menjalankan perintah Allah SWT. Kisah ini juga menjadi pengingat akan kebesaran dan kekuasaan-Nya yang tak terbatas.
Apa Itu Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW?
Kata Isra Mi'raj terdiri dari dua istilah dalam bahasa Arab, yakni "Isra" yang artinya perjalanan pada malam hari dan "Mi'raj" yang bermakna tangga atau naik. Kedua istilah ini menggambarkan peristiwa spiritual ketika Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Isra' Mi'raj dan Permulaan Masuk Islamnya Kaum Anshar karya Muhammad Ridha, dijelaskan bahwa Isra merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa.
Sementara itu, Mi'raj adalah kelanjutan perjalanan beliau dari Baitul Maqdis menuju Sidratul Muntaha di langit ketujuh.
Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang dimulai dari Masjidil Haram, kemudian menuju Masjidil Aqsa bersama Malaikat Jibril. Setelah itu, Nabi melanjutkan perjalanan dengan menaiki Buraq, makhluk berbulu putih yang bergerak dengan kecepatan luar biasa, menuju Sidratul Muntaha.
Selama perjalanan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi di setiap lapisan langit. Di langit ketujuh, beliau menerima perintah sholat lima waktu dan diperlihatkan gambaran surga serta neraka sebagai bagian dari perjalanan yang penuh akan mukjizat.
Ayat Al-Qur'an tentang Isra Mi'raj
Menurut buku Keajaiban Peristiwa Isra Miraj karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, Al-Qur'an telah memberikan isyarat tentang peristiwa Isra Mi'raj melalui dua surat, yaitu Surah Al-Isra' dan Surah An-Najm.
Termaktub dalam surat Al-Isra ayat 1, Allah SWT berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Dalam ayat lain, yaitu surat An-Najm ayat 13-18, Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ رَآهُ نزلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (18)
Artinya: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. ( QS An-Najm : 13-18).
Menurut kedua ayat tersebut, Isra Mi'raj adalah peristiwa di mana Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem, yang telah diberkahi sekelilingnya.
Perjalanan ini bertujuan untuk memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, menunjukkan kekuasaan-Nya yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Selain itu, dalam peristiwa Mi'raj, Nabi Muhammad SAW juga melihat Malaikat Jibril dalam wujud aslinya di Sidratul Muntaha, tempat tertinggi di langit ketujuh. Di sana, Nabi menyaksikan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang paling besar, termasuk surga, tanpa penglihatannya berpaling atau melampaui apa yang diperlihatkan kepadanya.
Wallahu a'lam.
(hnh/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi