Perintah salat turun bersamaan dengan peristiwa Isra Mi'raj. Kisah ini diabadikan dalam beberapa ayat Al-Qur'an.
Mengutip buku 99 Kisah Menakjubkan Dalam Al-Quran karya Ridwan Abqary, dijelaskan peristiwa Isra Mi'raj adalah salah satu kejadian penting bagi seluruh umat Islam. Pada peristiwa ini, Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan sholat lima waktu.
Isra Mi'raj adalah peristiwa perjalanan malam Rasulullah SAW beserta Malaikat Jibril dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Kemudian perjalanan berlanjut setelah Allah SWT mengangkat Rasulullah SAW ke langit untuk menerima perintah-Nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Sirah Nabawiyah Riwayat Imam Al-Bukhari karya Dr. Riyadh Hasyim Hadi, salat sudah ada sejak awal dibangkitkan Muhammad sebagai rasul.
Beliau salat dua rakaat pagi dan dua rakaat malam. Sedangkan yang diwajibkan pada malam Isra Mi'raj ialah sholat lima waktu. Ibnu Hajar mengatakan bahwa para Imam Ashabussunan, penyusun kitab Sunan, berpendapat bahwa Isra Mi'raj terjadi dalam satu malam.
Ayat tentang Isra Mi'raj
Peristiwa Isra Mi'raj dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Berikut beberapa ayat yang menjabarkannya:
1. Surat Al-Isra Ayat 1
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Arab-Latin: Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Mengutip buku Kejadian Isra' Mi'raj: Sebelum-Saat-Sesudah karya Shabri Shaleh Anwar, dalam peristiwa Isra Mi'raj, sebagian ulama berpendapat bahwa perjalanan mi'raj Nabi Muhammad adalah dengan ruh saja tanpa dengan jasad sebab jasad adalah materi dan materi bersifat habis atau hancur.
Sebagian ulama lainnya, termasuk ahlus sunnah wal jamaah berpendapat bahwa perjalanan mi'raj Nabi Muhammad dengan ruh dan jasad. Dasar alasannya adalah pada surat Al Isra ayat 1, yaitu "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya." Jika disebut kata hamba maka ia menunjukkan manusia yang memiliki jasad dan ruh.
2. Surat An-Najm Ayat 12-18
Surat An-Najm Ayat 12
أَفَتُمَٰرُونَهُۥ عَلَىٰ مَا يَرَىٰ
Arab-Latin: A fa tumārụnahụ 'alā mā yarā
Artinya: Maka apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?
Surat An-Najm Ayat 13
وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ
Arab-Latin: Wa laqad ra`āhu nazlatan ukhrā
Artinya: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,
Surat An-Najm Ayat 14
عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ
Arab-Latin: 'inda sidratil-muntahā
Artinya: (yaitu) di Sidratil Muntaha.
Surat An-Najm Ayat 15
عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ
Arab-Latin: 'indahā jannatul-ma`wā
Artinya: Di dekatnya ada surga tempat tinggal,
Surat An-Najm Ayat 16
إِذْ يَغْشَى ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ
Arab-Latin: Iż yagsyas-sidrata mā yagsyā
Artinya: (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
Surat An-Najm Ayat 17
مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ
Arab-Latin: Mā zāgal-baṣaru wa mā ṭagā
Artinya: Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
Surat An-Najm Ayat 18
لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ
Arab-Latin: Laqad ra`ā min āyāti rabbihil-kubrā
Artinya: Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.
Surat An-Najm ayat 12-18 menjelaskan tentang perjalanan Isra Mi'raj yang dilakukan Rasulullah SAW. Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas: "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain". Dia mengatakan: "Beliau melihatnya dengan mata hatinya dua kali".
Pada malam Isra, Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril dalam bentuk yang asli seperti yang diciptakan Allah. Dalam peristiwa ini, Rasulullah SAW telah menyaksikan Sidratul Muntaha yang diliputi oleh para malaikat seperti burung-burung gagak, dan diliputi pula oleh cahaya Rabb.
Wallahu 'alam.
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim