- Pengertian Sifat Mustahil bagi Allah
- 20 Sifat Mustahil Bagi Allah 1. Adam 2. Huduts 3. Fana 4. Mumatsalatu lil Hawaditsi 5. Ihtiyaju li Ghairihi 6. Ta'addud 7. 'Ajz 8. Karahah 9. Jahl 10. Maut 11. Shamam 12. 'Ama 13. Bukm 14. Kaunuhu Ajizan 15. Kaunuhu Karihan 16. Kaunuhu Jahilan 17. Kaunuhu Mayyitan 18. Kaunuhu Asham 19. Kaunuhu A'ma 20. Kaunuhu Abkam
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah karena bertentangan dengan kesempurnaan-Nya. Pemahaman tentang sifat mustahil ini sangat penting untuk memperkuat keyakinan umat Islam terhadap ke-Mahasempurnaan Allah yang tidak terhingga.
Mengenal sifat mustahil Allah adalah bagian penting dalam upaya kita untuk mentauhidkan Allah. Dengan memahami sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki-Nya, kita akan semakin menjauhi kesyirikan dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Pengertian Sifat Mustahil bagi Allah
Syaikh Thohir bin Sholih Al-Jaza'iry dalam 'Ngaji Al-Jawahir Al-Kalamiyyah' menjelaskan bahwa sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT. Sifat mustahil bagi Allah adalah sifat-sifat yang bertentangan dengan kesempurnaan dan keagungan-Nya menurut kaidah-kaidah aqidah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sifat wajib Allah menggambarkan segala hal yang harus ada pada-Nya. Sementara sifat mustahil mencakup segala hal yang mustahil atau tidak layak bagi-Nya untuk dimiliki.
20 Sifat Mustahil Bagi Allah
Menukil Kamus Pintar Agama Islam oleh Syarif Yahya, berikut 20 sifat mustahil bagi Allah yang perlu diketahui.
1. Adam
Jika wujud (ada) adalah sifat yang melekat pada Allah sebagai Pencipta, maka adam (tidak ada) adalah sifat yang sangat jauh dari-Nya. Allah adalah Pencipta segala sesuatu, jadi mustahil Dia tidak ada.
2. Huduts
Huduts berarti baru atau ada yang mendahului. Kebalikannya dari sifat qidam (awal atau mendahului), yang menegaskan bahwa Allah SWT adalah yang pertama dan tidak ada yang mendahului-Nya.
3. Fana
Fana artinya binasa. Berbeda dengan Allah yang memiliki sifat baqa (kekal). Jadi, mustahil jika Allah itu binasa seperti makhluk ciptaan-Nya.
4. Mumatsalatu lil Hawaditsi
Mumatsalatu lil hawaditsi berarti menyerupai makhluk ciptaan-Nya. Lawannya adalah sifat mukhalafatu lil hawaditsi (berbeda dari makhluk ciptaan), yang menegaskan bahwa Allah SWT tidak bisa disamakan dengan makhluk-Nya.
5. Ihtiyaju li Ghairihi
Ihtiyaju li ghairihi berarti membutuhkan yang lain. Kebalikan dari sifat qiyamuhu bi nafsihi (mandiri), yang menunjukkan bahwa Allah SWT tidak membutuhkan apa pun atau siapa pun, karena Dia Maha Mandiri.
6. Ta'addud
Ta'addud artinya banyak, sedangkan Allah itu Esa. Jadi mustahil Dia lebih dari satu.
7. 'Ajz
Sifat ajz berarti tidak memiliki kekuatan atau lemah. Sifat ini berlawanan dengan sifat qudrah (kuasa) Allah. Karena Allah Maha Kuasa, maka mustahil Dia lemah.
8. Karahah
Karahah berarti terpaksa, lawannya adalah sifat iradah (berkehendak). Allah tidak dipaksa dalam melakukan apa pun. Segala sesuatu terjadi sesuai kehendak-Nya.
9. Jahl
Sifat jahl berarti bodoh. Sifat ini berlawanan dengan sifat 'ilm (mengetahui) yang Allah SWT miliki. Karena sejatinya, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang nyata maupun yang gaib.
10. Maut
Maut berarti mati, yang merupakan kebalikan dari sifat hayah (hidup). Allah SWT tidak mungkin mati karena Dzat-Nya kekal dan abadi, sedangkan kematian hanya berlaku bagi makhluk-Nya.
11. Shamam
Shamam berarti tuli, lawan dari sifat sama' (mendengar). Allah SWT Maha Mendengar segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, termasuk perkataan yang tidak diucapkan.
12. 'Ama
'Ama berarti buta, yang berlawanan dengan sifat bashar (melihat). Allah SWT Maha Melihat segala yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, tidak ada yang luput dari penglihatan-Nya.
13. Bukm
Bukm berarti bisu, yang kebalikannya adalah sifat kalam (berbicara). Allah berbicara melalui wahyu kepada para nabi untuk memberikan petunjuk kepada manusia.
14. Kaunuhu Ajizan
Kaunuhu ajizan artinya Dzat yang lemah, kebalikan dari kaunuhu qadiran (Dzat yang Maha Kuasa). Allah SWT tidak mungkin lemah, karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada.
15. Kaunuhu Karihan
Kaunuhu karihan artinya Dzat yang terpaksa, kebalikan dari sifat kaunuhu muridan (Dzat yang Maha Berkehendak). Allah SWT berkehendak dengan bebas tanpa adanya paksaan atau keterpaksaan dari apa pun.
16. Kaunuhu Jahilan
Kaunuhu jahilan artinya Dzat yang bodoh, kebalikan dari sifat kaunuhu aliman (Dzat yang Maha Mengetahui). Allah SWT Maha Mengetahui segala hal, pengetahuan-Nya tidak terbatas dan mencakup segala sesuatu.
17. Kaunuhu Mayyitan
Kaunuhu mayyitan artinya Dzat yang mati, yang merupakan kebalikan dari sifat kaunuhu hayyan (Dzat yang Maha Hidup). Allah SWT kekal dan tidak pernah mati.
18. Kaunuhu Asham
Kaunuhu asham artinya Dzat yang tuli, kebalikan dari sifat kaunuhu sami'an (Dzat yang Maha Mendengar). Allah SWT Maha Mendengar segala suara dan doa dari makhluk-Nya, tidak ada yang tidak terdengar oleh-Nya.
19. Kaunuhu A'ma
Kaunuhu a'ma artinya Dzat yang buta, yang berlawanan dengan sifat kaunuhu bashiran (Dzat yang Maha Melihat). Allah SWT Maha Melihat segala sesuatu di alam semesta, tidak ada yang luput dari penglihatan-Nya.
20. Kaunuhu Abkam
Kaunuhu abkam artinya Dzat yang bisu, kebalikannya sifat kaunuhu mutakalliman (Dzat yang Maha Berfirman). Allah SWT Maha Berfirman, menyampaikan wahyu kepada umat manusia melalui nabi dan rasul-Nya.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal