Pusat Meteorologi Nasional (NMC) Arab Saudi telah memperkirakan penurunan suhu dan kemungkinan turunnya salju di wilayah utara termasuk Tabuk, Al Jouf dan Perbatasan Utara, selama liburan sekolah pertengahan musin dingin ini.
Dalam sebuah pertanyaan di akun X, NMC mengatakan Kerajaan juga dapat menghadapi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan angin yang menimbulkan debu di sebagian besar wilayah, termasuk Tabuk, Makkah, Madinah, Al Jouf, Perbatasan Utara, hail, Al Qassim, Riyadh, Provinsi Timur dan Al Baha.
Cuaca dingin diperkirakan akan terus berlanjut, dengan suhu yang terus turun di wilayah utara dan tengah Arab Saudi, termasuk Riyadh dan Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NMC juga memperingatkan soal adanya kabut pada malam hari dan dini hari di beberapa wilayah Kerajaan, termasuk Tabuk, Al Jouf, Perbatasan Utara, Hail, Al Qassim, Riyadh, Provinsi Timur, dan dataran tinggi Asir, Jazan, Al Baha, dan Mekkah.
Melansir Gulf News (03/01/2025), Aqeel Al Aqeel, seorang analis cuaca di Departemen Meteorologi memperingatkan bahwa beberapa wilayah utara dapat mengalami suhu rendah di bawah nol, sementara Riyadh mungkin mencapai suhu terendah 2 derajat Celsius selama dua hari ke depan.
"Di pinggiran kota Riyadh dan Madinah, suhu juga dapat turun hingga 2 derajat Celsius," katanya.
Ia mencatat bahwa minggu mendatang akan terjadi fluktuasi cuaca yang signifikan, termasuk hujan lebat dan hujan salju, terutama di dataran tinggi Tabuk dan wilayah paling utara di Wilayah Perbatasan Utara.
NMC telah mengungkapkan bahwa gelombang dingin paling intens yang pernah dialami Arab Saudi terjadi pada Januari 1992, ketika suhu anjlok ke rekor terendah -9,3Β°C di stasiun Hail. Cuaca dingin selama tujuh hari dengan rata-rata suhu -4,4Β°C, tercatat ini yang terendah.
NMC menyoroti bahwa, secara historis, stasiun Hail dan Al Qurayyat pernah alami suhu terdingin di negara tersebut antara tahun 1985 dan 2023.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah