10 Negara dengan Kuota Haji 2025 Tertinggi di Dunia, Indonesia Nomor 1

10 Negara dengan Kuota Haji 2025 Tertinggi di Dunia, Indonesia Nomor 1

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 03 Nov 2025 18:30 WIB
Ilustrasi makkah
ilustrasi ibadah haji Foto: Getty Images/Ayman Zaid
Jakarta -

Setiap tahun, jutaan umat Islam bercita-cita untuk menunaikan perjalanan suci menuju Tanah Suci. Namun, mengingat besarnya jumlah calon jemaah dari seluruh dunia, pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem kuota haji internasional untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pelaksanaan ibadah.

Sistem ini mengalokasikan jumlah jemaah berdasarkan populasi muslim di setiap negara serta mempertimbangkan faktor-faktor diplomatik dan logistik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Negara dengan Kuota Haji Terbesar

Dilansir dari World Population Review, berikut daftar 10 negara dengan kuota haji terbesar di dunia pada tahun 2025:

1. Indonesia - 221.000 Kuota Jemaah

Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan kuota haji terbesar di dunia, yakni 221.000 jemaah pada tahun 2025. Hal ini sangat wajar karena Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar dengan lebih dari 230 juta pemeluk Islam, atau sekitar 87% dari total populasi.

ADVERTISEMENT

Meskipun kuota haji Indonesia terbesar di dunia, daftar tunggu jemaah juga masih sangat panjang, mencapai 15 hingga 20 tahun di beberapa daerah. Hal ini mencerminkan besarnya minat masyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah haji setiap tahunnya.

2. Pakistan - 180.000 Kuota Jemaah

Posisi kedua ditempati oleh Pakistan dengan 180.000 jemaah. Negara ini memiliki lebih dari 220 juta muslim, menjadikannya salah satu populasi muslim terbesar di dunia setelah Indonesia.

Pengelolaan haji di Pakistan dilakukan oleh Kementerian Urusan Agama dan Harmoni Antaragama, yang mengatur semua aspek pelaksanaan, mulai dari penerbangan, akomodasi, hingga layanan medis di Mekah dan Madinah.

Jemaah Pakistan biasanya berangkat secara berkelompok, menciptakan suasana kebersamaan dan saling membantu dalam melaksanakan ritual haji. Pemerintah juga menempatkan staf khusus di Arab Saudi untuk memberikan pendampingan selama masa ibadah.

3. India - 175.025 Kuota Jemaah

India, dengan populasi sekitar 200 juta muslim, memperoleh 175.025 kuota haji. Meskipun mayoritas penduduknya beragama Hindu, India memiliki komunitas muslim terbesar ketiga di dunia.

Pelaksanaan haji di India dikelola oleh Komite Haji India (Haj Committee of India) yang beroperasi di bawah pengawasan pemerintah pusat. Pemerintah bahkan menyediakan subsidi haji bagi warga kurang mampu agar tetap dapat menunaikan rukun Islam kelima ini.

Meski birokrasi haji di India cukup kompleks, berbagai lembaga sosial dan organisasi Islam turut membantu calon jemaah agar proses pendaftaran dan perjalanan berjalan lancar.

4. Bangladesh - 127.198 Kuota Jemaah

Bangladesh menempati posisi keempat dengan 127.198 kuota jemaah. Negara ini memiliki sekitar 150 juta muslim, atau sekitar 90% dari total penduduk.

Tingginya minat beribadah membuat permintaan haji di Bangladesh selalu melampaui kuota yang tersedia. Pemerintah setempat telah mengembangkan program pelatihan pra-keberangkatan, pemeriksaan kesehatan, dan bimbingan keuangan bagi para calon jemaah.

Karena faktor ekonomi, banyak warga Bangladesh menabung selama bertahun-tahun untuk biaya haji. Pemerintah juga menjalin kerja sama erat dengan otoritas Arab Saudi untuk memastikan fasilitas dan keamanan bagi jemaah yang sebagian besar baru pertama kali bepergian ke luar negeri.

5. Nigeria - 95.000 Kuota Jemaah

Sebagai negara dengan populasi terbesar di Afrika, Nigeria memperoleh 95.000 kuota haji pada 2025. Dari sekitar 220 juta penduduk, diperkirakan lebih dari 95 juta di antaranya beragama Islam.

Operasional haji Nigeria diatur oleh Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON), bekerja sama dengan pemerintah daerah dan otoritas Saudi. Negara ini menghadapi tantangan logistik karena keberagaman etnis dan tingkat ekonomi masyarakat yang berbeda-beda.

Untuk itu, Nigeria mengembangkan program orientasi pra-keberangkatan yang mencakup pelatihan manasik, penukaran mata uang, hingga panduan kesehatan agar jemaah siap menghadapi kondisi di Tanah Suci.

6. Iran - 87.550 Kuota Jemaah

Iran mendapat jatah 87.550 kuota haji. Negara ini didominasi oleh Muslim Syiah dan memiliki hubungan diplomatik yang fluktuatif dengan Arab Saudi. Meski demikian, kedua negara tetap menjaga kerja sama dalam penyelenggaraan haji.

7. Aljazair - 41.300 Kuota Jemaah

Aljazair, dengan populasi sekitar 41 juta Muslim, memperoleh 41.300 kuota. Pemerintah Aljazair dikenal memiliki manajemen haji yang efisien, memanfaatkan kedekatan bahasa dan budaya Arab yang mempermudah komunikasi dengan otoritas Saudi.

Letak geografis yang relatif dekat dengan Arab Saudi juga menjadikan biaya perjalanan haji dari Aljazair lebih terjangkau dibandingkan negara-negara di Asia.

8. Turki - 37.770 Kuota Jemaah

Turki mendapat 37.770 kuota haji, melayani populasi Muslim yang mencapai hampir seluruh penduduknya, sekitar 84 juta orang. Sebagai negara yang pernah menjadi pusat Kekhalifahan Utsmaniyah, Turki memiliki tradisi panjang dalam penyelenggaraan haji.

Pemerintah Turki menyediakan sistem pendukung modern, seperti penerbangan carter khusus, layanan asuransi haji, serta akomodasi dengan standar tinggi. Dengan dukungan ekonomi yang kuat, jemaah Turki dikenal mendapatkan pengalaman haji yang sangat nyaman.

9. Mesir - 35.375 Kuota Jemaah

Mesir menerima 35.375 kuota haji. Negara ini merupakan pusat pembelajaran Islam dunia melalui Universitas Al-Azhar yang sangat berpengaruh. Dengan populasi Muslim mencapai 95 juta jiwa, Mesir memegang peran penting dalam diplomasi Islam global.

Pemerintah Mesir menjaga hubungan erat dengan Arab Saudi untuk memastikan pelaksanaan haji berjalan lancar. Banyak jemaah Mesir juga berperan sebagai pemandu atau penerjemah bagi jamaah dari negara lain berbahasa Arab.

10. Sudan - 32.000 Kuota Jemaah

Sudan melengkapi daftar ini dengan 32.000 kuota haji, meskipun negara ini tengah menghadapi tantangan politik dan ekonomi yang berat. Sekitar 97% dari 40 juta penduduknya adalah muslim.

Kendati menghadapi keterbatasan ekonomi, semangat warga Sudan untuk berhaji sangat tinggi. Banyak di antara mereka yang menabung selama bertahun-tahun atau bergantung pada dukungan komunitas untuk mewujudkan perjalanan spiritual ini.

Pemerintah Sudan bekerja sama dengan berbagai organisasi Islam untuk memastikan keberangkatan jemaah tetap berjalan, meskipun dalam kondisi negara yang penuh tantangan.




(dvs/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads