Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden buntut olok-olok penjual es teh bernama Sunhaji. Belakangan, Sunhaji minta Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran Miftah.
"Saya Sunhaji, saya menyayangkan kepada Gus Miftah mundur dari kabinet. Saya sudah memaafkan Gus Miftah dan saling memaafkan. Saya mohon kepada Bapak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah," ujar Sunhaji dalam tayangan video yang dilihat dari 20Detik, Senin (9/12/2024).
Sunhaji mengatakan hal itu sembari terisak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Sunhaji, massa aksi yang menyebut dirinya Aliansi Santri Jalanan menolak pengunduran diri Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden. Mereka menggelar aksi di Titik Nol Kilometer Jogja hari ini.
"Kami meminta Presiden Bapak Prabowo untuk menolak abah turun dari jabatan sebagai Utusan Presiden. Semoga Bapak Prabowo menolak pengunduran diri abah kami, guru kami," ujar salah satu simpatisan yang enggan ditulis namanya, dilansir detikJogja, Senin (9/12/2024).
Menurutnya, Miftah adalah sosok yang tepat mengisi jabatan tersebut. "Kami santri jalanan mendukung abah karena beliau mengayomi kami orang-orang jalanan. Bahasa terkait ceramah itu memang dari dulu," ujarnya.
Miftah Viral usai Olok-olok Penjual Es Teh
Sebelumnya, Miftah menjadi sorotan usai potongan videonya mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji viral. Peristiwa ini terjadi di salah satu acara sholawatan yang diisinya.
"Es teh kamu masih banyak nggak? Masih? Yaudah dijual lah *****," ucap Miftah dalam bahasa Jawa dan diakhiri dengan satu kata yang dinilai seperti umpatan dan kasar.
Usai Miftah melontarkan kata itu, terdengar suara tawa dari hadirin.
Ucapan Miftah dalam video yang kemudian tersebar di media sosial itu menuai kecaman dari sejumlah pihak. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis menyayangkan perkataan pendakwah itu.
"Orang jualan teh itu sedang mencari rezeki dengan kasab yang halal. Tentu sesuai dengan kapasitas masing-masing orang mencari rezeki," ujar Kiai Cholil dilansir MUI Digital, Rabu (4/12/2024).
Kiai Cholil berpesan, tindakan yang dilakukan Gus Miftah tidak untuk ditiru siapa pun. Termasuk para ustaz yang sedang menyampaikan ceramah di atas panggung.
"Yang kaya gitu jangan ditiru ya dek. Goblok-goblokin orang jualan itu tanda tak belajar etika. Apalagi di depan umum saat pengajian," tegas Kiai Cholil memberikan nasihat.
Miftah Minta Maaf kepada Sunhaji dan Mundur dari Utusan Khusus Presiden
Miftah kemudian mendatangi rumah Sunhaji di Grabag, Magelang, Jawa Tengah untuk minta maaf langsung pada Rabu (4/12/2024). Sunhaji dikabarkan sudah memaafkan dan tak sakit hati.
"Saya sudah memaafkan," kata Sunhaji, dilansir detikJateng, Rabu (4/12/2024).
"Saya dan Gus Miftah tidak punya masalah apa-apa. Tidak ada sakit hati," ujarnya sambil berkaca-kaca.
Dua hari berikutnya, Miftah mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Miftah di Ponpes Ora Aji Sleman, dilansir detikJogja, Jumat (6/12/2024).
Prabowo Hargai Keputusan Miftah
Presiden Prabowo Subianto menghargai keputusan Miftah mengundurkan diri dari kebinetnya. Ia menilai hal itu sebagai tindakan ksatria.
"Ya tadi saya sendiri belum lihat langsung tapi dapat laporan mundur. Komentar saya, saya kira itu adalah tindakan yang bertanggung jawab, tindakan kesatria," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir detikNews, Jumat (6/12/2024).
Prabowo mengatakan Miftah sadar telah salah ucap sehingga memutuskan untuk mengundurkan diri.
"Beliau sadar beliau salah ucap. Beliau bertanggung jawab dan beliau mengundurkan diri," imbuhnya.
"Saya kira kita hargai sikap kesatria itu," katanya.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan