Kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) baru saja mendeklarasikan kemenangannya atas perebutan kekuasaan di Suriah. Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani memuji peristiwa bersejarah ini di sebuah masjid terkenal di Damaskus.
"Rezim (al-Assad) telah memenjarakan ribuan warga sipilnya sendiri secara tidak adil dan tanpa melakukan kejahatan apa pun," kata al-Jolani kepada masyarakat di Masjid Umayyah beberapa jam setelah deklarasi kemenangan seperti dilansir dari Al-Jazeera, Senin (9/12/2024).
"Kami (masyarakat Suriah) adalah pemilik sah (negara ini). Kami telah berjuang dan hari ini kami diganjar dengan kemenangan ini," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Jolani menyebut kekuasaan HTS atas Suriah menjadi sejarah baru. "Sebuah sejarah baru, saudara-saudaraku, sedang ditulis di seluruh wilayah setelah kemenangan besar ini."
Suriah adalah negara yang terletak di Timur Tengah, dekat Asia Barat Daya dan berbatasan dengan Turki, Irak, Yordania, Israel, dan Lebanon. Negara ini adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis dan agama, dengan Islam sebagai mayoritasnya.
Menurut arsip Departemen Luar Negeri AS, 74 persen penduduk Suriah adalah Muslim Sunni, 12 persen Alawi, 10 persen Kristen, 3 persen Druze dan sisanya kelompok muslim lain, Yahudi, dan Yazidi.
Apa yang Terjadi di Suriah?
Terjadi pemberontakan di Suriah yang dipimpin kelompok oposisi untuk merebut kekuasaan Presiden Suriah Bashar Al Assad. Diketahui, Suriah sebelumnya berada di bawah kekuasaan keluarga al-Assad yang memerintah lebih dari setengah abad. Bashar Al-Assad sendiri memerintah sejak 2000 menggantikan ayahnya, Hafez al-Assad, yang meninggal dunia pada tahun itu.
Dilansir Al-Jazeera, pada 27 November, kelompok oposisi bersenjata Suriah yang dipimpin HTS dan didukung faksi sekutu yang didukung Turki itu melancarkan serangan besar-besaran yang mereka sebut Operasi Pencegahan Agresi terhadap pasukan pro-pemerintah. Serangan pertama menyasar Idlib dan provinsi tetangga Aleppo. Tiga hari kemudian, mereka berhasil merebut kota terbesar kedua Suriah, Aleppo.
Kurang dari dua minggu, pasukan oposisi memegang kendali atas Suriah. Pada Minggu (8/12/2024) dini hari waktu setempat, pasukan HTS mendeklarasikan bebas dari rezim al-Assad usai mereka menyerbu ibu kota, Damaskus. Al-Assad dilaporkan meninggalkan Damaskus tanpa diketahui tujuannya.
Dilansir BBC, kantor berita Rusia mengutip sumber Kremlin melaporkan al-Assad dan keluarganya tiba di Moskow. Mereka mendapat suaka "atas dasar pertimbangan kemanusiaan".
Siapa HTS?
HTS atau Hayat Tahrir al-Sham adalah koalisi kelompok militan Islam yang awalnya berafiliasi dengan al-Qaeda. Kelompok ini muncul setelah Perang Saudara Suriah pada 2011, menurut Encyclopedia Britannica.
Pada awal pembentukannya, Hayat Tahrir al-Sham bernama Jabhat al-Nusra. Kelompok ini dipimpin oleh Abu Mohammed al-Jolani yang merupakan pemimpin Jabhat al-Nusra sebelum merger.
HTS, oleh Barat, dianggap sebagai kelompok teroris.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI