Pengertian Takabbur: Ciri, Dalil, Efek, dan Cara Mengatasinya

Pengertian Takabbur: Ciri, Dalil, Efek, dan Cara Mengatasinya

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Jumat, 06 Des 2024 20:45 WIB
referensi
Ilustrasi laki-laki sombong Foto: User34099139/freepik
Jakarta -

Takabbur atau kesombongan adalah sifat yang sangat berbahaya dan dilarang dalam ajaran Islam. Sifat ini tidak hanya merugikan hubungan antar sesama manusia, tetapi juga dapat menghalangi seseorang untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dalam kehidupan sehari-hari, takabbur sering kali terlihat dalam bentuk perasaan lebih "wah" daripada orang lain, entah karena kedudukan, harta, ilmu, atau aspek lainnya. Namun, takabbur yang sebenarnya adalah rasa sombong yang berusaha memperlihatkan kelebihan diri dengan merendahkan orang lain.

Allah SWT sangat tegas dalam menyebutkan bahwa takabbur adalah hak milik-Nya semata. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang dikutip dari buku 3 Golongan Musuh Allah Pada Hari Kiamat karangan Rizem Aizid yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, beliau bersabda, "Takabbur hanya milik dan hak prerogatif Allah SWT."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Takabbur dalam Islam bukan hanya soal sikap merasa lebih baik, tetapi juga berhubungan dengan pengingkaran terhadap kebenaran dan menolak untuk tunduk kepada Allah SWT. Selain itu, dalam perspektif agama, takabbur adalah salah satu sifat yang bisa menghalangi seseorang untuk masuk surga.

Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk memahami takabbur, ciri-cirinya, dampak yang ditimbulkannya, serta cara untuk menghindari atau mengatasi sifat tersebut.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Takabbur?

Berdasarkan buku Be Smart PAI tulisan Tuti Yustiani, takabbur adalah sikap merasa diri lebih besar, lebih tinggi, lebih pandai, atau lebih segalanya dibandingkan orang lain. Takabbur sendiri dalam bahasa Indonesia berarti sombong.

Dalam istilah yang lebih luas, takabbur mencakup sikap mental dan perilaku yang menganggap diri sendiri lebih hebat dan memandang orang lain dengan rendah. Orang yang memiliki sifat takabbur sering kali disebut sebagai mutakabbir yang berarti seseorang yang memiliki kesombongan dalam dirinya.

Takabbur berbanding terbalik dengan sifat tawaduk yang berarti rendah hati. Sifat tawaduk mengajarkan kita untuk tidak merasa lebih tinggi dari orang lain, sedangkan takabbur justru mengarah pada pandangan bahwa diri sendiri lebih unggul, lebih baik, dan lebih benar daripada orang lain.

Orang yang memiliki sifat takabbur akan sulit untuk menerima kekurangan diri mereka, sehingga sering kali tidak menyadari hal-hal yang perlu diperbaiki dalam diri. Takabbur juga merusak hubungan sosial, karena seseorang yang takabbur cenderung merasa lebih tinggi daripada orang lain dan enggan untuk menghargai orang lain.

Ciri-ciri Orang yang Memiliki Sifat Takabbur

Takabbur adalah sifat yang tercela dalam Islam, terdapat beberapa ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki sifat takabbur.

Berikut ini adalah beberapa tanda orang yang memiliki sifat takabbur yang diungkapkan oleh Koleksi Khutbah Jum'at Inspiratif untuk Pemula dan Umum karya Abdul Azis Muslim.

1. Riya' dan Suka Memuji Diri Sendiri

Orang yang takabbur sering kali menunjukkan riya' atau ingin dilihat orang lain dengan cara memuji diri sendiri, menyombongkan harta, ilmu, atau keturunannya.

2. Meremehkan Orang Lain

Takabbur membuat seseorang merasa lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain. Mereka sering meremehkan orang lain dan menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya.

3. Sikap Keji Mulut dan Mengkritik Secara Mencela

Orang dengan sifat takabbur sering mencela dan mengkritik orang lain dengan cara yang kejam dan destruktif. Mereka suka menonjolkan kesalahan kecil orang lain tanpa melihat kesalahan dirinya sendiri yang lebih biesar.

4. Memalingkan Muka dan Menghindar dari Orang Lain

Orang yang takabbur tidak suka berinteraksi dengan orang dan sering kali memalingkan muka atau menghindari pertemuan dengan orang lain.

5. Berlebihan dalam Berjalan dan Berbicara

Takabbur juga terlihat dalam sikap berjalan yang berlebihan atau berlagak, serta berbicara dengan cara yang angkuh.

6. Pemborosan Harta

Seseorang yang takabbur sering kali boros dalam pengelolaan harta benda.

7. Berlebihan dalam Berpakaian

Dalam berpakaian, orang yang takabbur cenderung berlebih-lebihan, memilih pakaian yang mencolok untuk menunjukkan status sosial mereka.

Dalil tentang Sikap Takabbur

Takabbur atau kesombongan adalah salah satu sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah menjelaskan dengan tegas tentang sikap takabbur dan akibatnya bagi orang yang memilikinya. Sifat ini bukan hanya menjauhkan seseorang dari rahmat Allah SWT, tetapi juga mengantarkannya pada azab yang pedih.

Menurut sumber sebelumnya, Allah SWT dengan jelas menjanjikan neraka Jahanam bagi orang-orang yang memiliki sifat takabbur. Dalam Surah An-Nahl ayat 29, Allah SWT berfirman:

فَادْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗفَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَ

Artinya: "Maka, masukilah pintu-pintu (neraka) Jahanam. Kamu kekal di dalamnya. Itulah seburuk-buruk tempat (bagi) orang yang menyombongkan diri."

Selain itu, Allah SWT juga menjelaskan dalam Surah Al-A'raf ayat 48, bahwa orang yang sombong dan membanggakan kekayaannya atau status sosialnya tidak akan mendapatkan manfaat dari semua itu di akhirat:

وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ الْاَعْرَافِ رِجَالًا يَّعْرِفُوْنَهُمْ بِسِيْمٰىهُمْ قَالُوْا مَآ اَغْنٰى عَنْكُمْ جَمْعُكُمْ وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُوْنَ

Artinya: "Orang-orang di atas tempat yang tertinggi (al-a'rāf) menyeru orang-orang yang mereka kenal dengan tanda-tanda (khusus) sambil berkata, "Tidak ada manfaatnya bagimu (harta) yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan."

Jenis-jenis Takabbur

Berdasarkan sumber sebelumnya, takabbur terbagi menjadi dua jenis, yaitu takabbur batin dan takabbur lahir. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua jenis takabbur tersebut:

1. Takabbur Batin (Sifat dalam Hati)

Takabbur batin adalah sifat sombong yang ada dalam hati dan jiwa seseorang, namun tidak terlihat secara fisik. Seseorang yang memiliki takabbur batin merasa dirinya lebih besar, lebih pandai, atau lebih penting dibandingkan orang lain.

2. Takabbur Lahir (Perilaku yang Terlihat)

Takabbur lahir adalah perbuatan atau tingkah laku yang tampak secara kasat mata. Ini adalah manifestasi dari takabbur batin yang diekspresikan dalam bentuk tindakan yang merendahkan atau menyepelekan orang lain.

Penyebab Adanya Sikap Takabbur

Takabbur atau kesombongan sering kali tumbuh pada diri seseorang sebagai akibat dari faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi sikap dan perasaannya.

Mengutip dari buku Akidah Akhlak Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas 10 yang disusun oleh Wahyudin dkk., berikut adalah beberapa penyebab munculnya sikap takabbur:

  1. Sering mengalami keberhasilan
  2. Sering mendapat pujian
  3. Memiliki kewenangan atau posisi tinggi
  4. Mempunyai popularitas
  5. Memiliki kecerdasan tinggi
  6. Memiliki penampilan fisik yang menarik
  7. Memiliki banyak harta
  8. Tidak menyadari batas kemampuan diri
  9. Tidak meyakini kehidupan ini bersifat sementara

Efek dari Sifat Takabbur

Mengutip dari sumber sebelumnya, berikut adalah beberapa efek atau dampak negatif dari sifat takabbur yang dapat merugikan kehidupan seseorang:

1. Menghapus Pahala

Sifat takabbur dapat menghilangkan pahala yang telah diperoleh, karena kesombongan bertentangan dengan kerendahan hati yang dianjurkan dalam agama.

2. Mendatangkan Kemurkaan Allah SWT

Orang yang sombong akan menarik murka Allah SWT, karena takabbur adalah sikap yang dibenci oleh-Nya.

3. Termasuk Sifat Ghurur dan 'Ujub

Takabbur sering kali membuat seseorang terjebak dalam dan 'ujub yang keduanya adalah sifat tercela dalam Islam.

4. Mendapatkan Dosa Besar

Takabbur termasuk dalam kategori dosa besar karena menjadi bentuk kesombongan yang menentang kebenaran dan merendahkan orang lain.

5. Tidak Disukai Orang Lain

Takabbur menjauhkan seseorang dari kasih sayang dan persahabatan, karena orang yang sombong cenderung tidak disukai oleh lingkungan sekitar.

Cara Mengatasi Sikap Takabbur

Mengutip buku Hakikat Ilmu Tauhid Menuju Sumber Kehidupan Abadi karangan Abd. Rahman, berikut beberapa cara untuk mengatasi sikap takabbur dan menjadi pribadi yang lebih baik:

1. Tingkatkan Ibadah kepada Allah SWT

Fokuskan hidup untuk beribadah kepada Allah SWT, karena tujuan utama manusia adalah untuk menyembah Allah SWT.

2. Biasakan Berbagi dan Hilangkan Egoisme

Takabbur sering kali berhubungan dengan sikap egois. Cobalah untuk lebih banyak berbagi dengan orang lain, baik itu keluarga atau teman.

3. Selalu Bersyukur atas Karunia Allah SWT

Rasa syukur adalah cara yang efektif untuk mengatasi takabbur. Jangan pernah merasa punya segalanya.

4. Pahami Keterbatasan Manusia

Sadari bahwa kita sebagai manusia hanyalah makhluk kecil di alam semesta ini. Tidak ada alasan untuk sombong, karena Allah SWT adalah Pencipta segala sesuatu.

5. Jalin Silaturahmi dengan Sesama

Membangun hubungan yang baik dengan orang lain dapat mengurangi rasa iri, dengki, dan sikap sombong.

6. Introspeksi Diri

Melakukan introspeksi atau evaluasi diri adalah langkah penting untuk mengetahui apakah kita masih memiliki sifat takabbur.

7. Pelihara Perkataan Baik

Perkataan yang buruk dapat merusak hubungan dengan orang lain dan memperburuk sifat takabbur. Jika tidak bisa berkata baik, lebih baik yang dilakukan hanyalah diam.




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads